Jumat, 05 Mei 2017

Teori King



BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Keperawatan di Indonesia pada tahun 1983 melalui Lokakarya Nasional Keperawatan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Departemen kesehatan RI, dan DPP PPNI, telah ditetapkan definisi mengenai tugas dan fungsi perawat di Indonesia. Dari hasil lokakarya nasional tersebut, dikembangkan pendidikan perawat setingkat akademi (DIII), sarjana (S1) pasca sarjana (S2),  serta D IV di Indonesia. Sejak tahun 1992 melalui UU No. 23 tentang kesehatan, maka keberadaan, profesionalisasi, dan badan ilmu keperawatan telah diakui oleh pemerintah. Dengan pengakuan ini, profesionalisasi dan pendidikan keperawatan dapat berkembang sampai ke jenjang S1.
Dari pernyataan diatas dilihat dari sejarah, perkembangan ilmu keperwatan telah ada sejak tahun 1860. Pada tahun pendidikan keperawatan telah ada dan dikembangkan oleh seorang wanita yang bernama Florence Nightingale (1820-1910). Namun Indonesia sendiri baru mengaakui akan fungsi dan peran perawat pada tahun 1992.
Melihat kondisi seperti ini, agar kita sebagai tenaga kesehatan tidak ketinggalan akan sejarah perkembangan keperawatan yang sejak dulu sudah berdiri namun di Negara kita sendiri terlambat akan hal.
Sehubungan dengan beberapa hal diatas, penulis berkeinginan untuk membahas lebih luas tentang ilmu keperawatan yang dirintis oleh Imogene M. King, oleh karena itu penulis mengangkat judul “ Teori Imogene M. King”. Hal ini dimaksudkan agar pembaca mengetahui lebih lanjut akan teori Imogene M. King. 

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa konsep keperawatan menurut king ?
2.      Bagaiman pendapat king tentang keperawatan ?
3.      Bagaiman pandangan king tentang keperawatan ?




C.    TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.      Untuk memahami konep teori keperawatan menurut king ?
2.      Untuk mengetahui pendapat king tentang keperawatn ?  
3.      Untuk memahami pandangan king mengenai keperawatan ?

D.    MANFAAT PENULISAN
Sebagaimana mempunyai tujuan seperti yang tersebut diatas, penulis mempunyai manfaat sebagai berikut :
1.   Manfaat secara teoristis sangat diharapkan karya ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi para khalayak.
2.    Manfaat Praktis
a.    Bagi Pembaca
Sebagai bahan wacana yang dapat di gunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mempelajari makalah tentang Euthanasia.
b.    Bagi Penulis
     Sebagai sarana untuk menambah pengalaman dalam penulisan karya tulis,serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang  Euthanasia.
c.    Bagi Penulis lain
     Dapat menjadi bahan yang dapat digunakan sebagai tambahan informasi,dan referensi apabila penulis lain melakukan penelitian serupa agar mampu membuat makalah yang lebih sempurna.












BAB II
PEMBAHASAN
A.    KONSEP TEORI IMOGENE M. KING
Fokus teory Imogene M. King adalah Human Being dengan prinsip Goal Attainment (Pencapaian tujuan ) yang berfokus pada system interpersonal.
 Konsep teory Imogene M.King terdiri:
1.      Interaksi, yaitu suatu proses dari persepsi dan komunikasi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan lingkungan yang dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.
2.      Persepsi, diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latar belakang pendidikan.
3.      Komunikasi, yaitu suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
4.      Transaksi, interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam pencapaian tujuan.
5.      Peran, merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalam sistem sosial.
6.      Stress, suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia dengan lingkungannya.
7.      Pertumbuhan dan perkembangan, tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku yang kondusif untuk membantu individu mencapai kematangan.
8.      Waktu, adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman yang unik dari setiap manusia
9.      Ruang, yaitu area dimana terjadi interaksi antara perawat dengan pasien
10.  Jarak, batas wilayah yang memiliki kebijakan masing-masing



King mengidentifikasi sistem yang dinamis dalam tiga sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi:
a.      Personal systems (individuals)
Adalah individu atau pasien yang dilihat sebagai sistem terbuka, mampu berinteraksi, mengubah energi, dan informasi dengan lingkungannya. Sistem personal dapat dipahami dengan memperhatikan konsep berinteraksi yaitu: persepsi, diri, tumbang, waktu, ruang, dan jarak
b.      interpersonal systems (groups)
Adalah dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi. Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh konsep tentang peran, interaksi, komunikasi, transaksi, stress, koping.
c.       sosial systems
(keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan,dll)
Merupakan sistem dinamis yang akan menjaga keselamatan lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan.

Dari pengertian di atas bahwasanya konsep dasar keperawatan menjadi patokan terhadap tindakan apa yang harus para perawat lakukan ketika menghadapi klien.

B.     PENDAPAT TENTANG KEPERAWATAN MENURUT KING
1.      Asumsi Eksplisit meliputi:
a.       Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkungannya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia
b.      Individu adalah mahluk sosial, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control, berorientasi pada kegiatan waktu.
c.       Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai pasien serta perawat.
d.      Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan yng mempengaruhi kehidupannya.
e.       Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka mengambil keputusan.
f.       Tujuan pemberi dan penerima pelayanan kesehatan mungkin tidak sama.

2.      Asumsi Imolisit meliputi:
a.       Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
b.      Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau pengambilan keputusan.
c.       Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d.      Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.

Dari pengertian diatas, bahwa asumsi tentang keperawatan menurut king adalah beberapa penjabaran tentang konsep dari keperawatan, mncakup petaggung jawaban seorang perawat.

C.    PANDANGAN KING TERHADAP KEPERAWATAN
1.      Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan
2.      Konsep Lingkungan
Lingkungan adalah system social yang ada dalam masyarakat yang saling berinteraksi dengan system lainnya secara terbuka
3.      Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber- sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari- sehari yamg maksimal.
4.      Konsep Keperawatan
King menyampaikan pola intervensi keperawatannya adalah proses interaksi pasien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi.

Dari pengertian diatas, pandangan king tentang keperawatan yakini meliputi konsep manusia, sehat, liongkungan dan keperawatan. Sebagaimana yang menjadi paradigm keperawatan.





























BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Konsep teory Imogene M.King terdiri: Interaksi, Perseps, Komunikasi, Transaksi, Peran, Stress, Pertumbuhan dan perkembangan, Waktu, Ruang, Jarak,
Pandangan king tentang keperawatan diantaranya: Konsep Manusia, Konsep Lingkungan, Konsep Sehat, Konsep Keperawatan
                     
B.     Saran
Seprang perawat harus mampu berpegang pada konsep dasar bagaimana yang harus perawat lakukan ketika melakukan pelayanan kesehatan terhadap pasien.
Dan seorang perawat harus mampu bertanggung jawab atas amanat yang di embanya sebagai seorang perawat.




















DAFTAR PUSTAKA


Ali Zainal. 2002. Dasar-dasar Keperawatan Professional. Jakarta: Widya Medika

Potter A. Patricia, dkk. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Widyawati sukma  nolo. 2012. Konsep Dsar Keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar