BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan
di Indonesia pada tahun 1983 melalui Lokakarya Nasional Keperawatan yang
diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Departemen kesehatan
RI, dan DPP PPNI, telah ditetapkan definisi mengenai tugas dan fungsi perawat
di Indonesia. Dari hasil lokakarya nasional tersebut, dikembangkan pendidikan
perawat setingkat akademi (DIII), sarjana (S1) pasca sarjana (S2), serta D IV di Indonesia. Sejak tahun 1992 melalui
UU No. 23 tentang kesehatan, maka keberadaan, profesionalisasi, dan badan ilmu
keperawatan telah diakui oleh pemerintah. Dengan pengakuan ini,
profesionalisasi dan pendidikan keperawatan dapat berkembang sampai ke jenjang
S1.
Dari
pernyataan diatas dilihat dari sejarah, perkembangan ilmu keperwatan telah ada
sejak tahun 1860. Pada tahun pendidikan keperawatan telah ada dan dikembangkan
oleh seorang wanita yang bernama Florence
Nightingale (1820-1910). Namun Indonesia sendiri baru mengaakui akan fungsi
dan peran perawat pada tahun 1992.
Melihat
kondisi seperti ini, agar kita sebagai tenaga kesehatan tidak ketinggalan akan
sejarah perkembangan keperawatan yang sejak dulu sudah berdiri namun di Negara
kita sendiri terlambat akan hal.
Sehubungan
dengan beberapa hal diatas, penulis berkeinginan untuk membahas lebih luas
tentang ilmu keperawatan yang dirintis oleh
Imogene M. King, oleh karena itu penulis mengangkat judul “ Teori Imogene M. King”. Hal ini
dimaksudkan agar pembaca mengetahui lebih lanjut akan teori Imogene M. King.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apa konsep keperawatan menurut king ?
2.
Bagaiman pendapat king tentang keperawatan ?
3.
Bagaiman pandangan king tentang keperawatan ?
C. TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai
tujuan sebagai berikut:
1.
Untuk
memahami konep teori keperawatan menurut king ?
2.
Untuk
mengetahui pendapat king tentang keperawatn ?
3.
Untuk
memahami pandangan king mengenai keperawatan ?
D. MANFAAT PENULISAN
Sebagaimana
mempunyai tujuan seperti yang tersebut diatas, penulis mempunyai manfaat
sebagai berikut :
1. Manfaat secara teoristis sangat diharapkan karya ini
dapat memberikan informasi yang berguna bagi para khalayak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pembaca
Sebagai bahan wacana yang dapat di
gunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mempelajari makalah
tentang Euthanasia.
b. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menambah pengalaman
dalam penulisan karya tulis,serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Euthanasia.
c. Bagi Penulis lain
Dapat menjadi bahan yang dapat digunakan
sebagai tambahan informasi,dan referensi apabila penulis lain melakukan
penelitian serupa agar mampu membuat makalah yang lebih sempurna.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KONSEP TEORI
IMOGENE M. KING
Fokus teory Imogene M. King adalah Human Being dengan
prinsip Goal Attainment (Pencapaian tujuan ) yang berfokus pada system
interpersonal.
Konsep teory
Imogene M.King terdiri:
1. Interaksi, yaitu suatu
proses dari persepsi dan komunikasi antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, individu dengan lingkungan yang dimanifestasikan sebagai
perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.
2. Persepsi, diartikan
sebagai gambaran seseorang tentang realita, yang berhubungan dengan pengalaman
masa lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latar belakang pendidikan.
3. Komunikasi, yaitu
suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain secara
langsung maupun tidak langsung.
4. Transaksi, interaksi
yang mempunyai maksud tertentu dalam pencapaian tujuan.
5. Peran, merupakan
serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalam sistem
sosial.
6. Stress, suatu
keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia dengan lingkungannya.
7. Pertumbuhan
dan perkembangan, tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan tingkat
aktivitas perilaku yang kondusif untuk membantu individu mencapai kematangan.
8. Waktu, adalah
perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman
yang unik dari setiap manusia
9. Ruang, yaitu area
dimana terjadi interaksi antara perawat dengan pasien
10. Jarak, batas wilayah yang memiliki kebijakan masing-masing
King mengidentifikasi sistem yang dinamis dalam tiga
sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems,
meliputi:
a. Personal systems (individuals)
Adalah individu atau pasien yang dilihat sebagai sistem terbuka, mampu
berinteraksi, mengubah energi, dan informasi dengan lingkungannya. Sistem
personal dapat dipahami dengan memperhatikan konsep berinteraksi yaitu: persepsi,
diri, tumbang, waktu, ruang, dan jarak
b. interpersonal systems (groups)
Adalah dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi. Interaksi ini
dapat dipahami dengan melihat lebih jauh konsep tentang peran, interaksi,
komunikasi, transaksi, stress, koping.
c. sosial systems
(keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan
kesehatan,dll)
Merupakan sistem dinamis yang akan menjaga keselamatan lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat, interaksi,
persepsi, dan kesehatan.
Dari pengertian
di atas bahwasanya konsep dasar keperawatan menjadi patokan terhadap tindakan
apa yang harus para perawat lakukan ketika menghadapi klien.
B. PENDAPAT TENTANG KEPERAWATAN MENURUT KING
1. Asumsi Eksplisit meliputi:
a.
Fokus
sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkungannya,
dengan tujuan untuk kesehatan manusia
b.
Individu
adalah mahluk sosial, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control,
berorientasi pada kegiatan waktu.
c.
Proses
interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai pasien serta
perawat.
d.
Manusia
sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam
membuat keputusan yng mempengaruhi kehidupannya.
e.
Tanggung
jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada individu
tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka mengambil keputusan.
f.
Tujuan
pemberi dan penerima pelayanan kesehatan mungkin tidak sama.
2. Asumsi
Imolisit meliputi:
a.
Pasien ingin
berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
b.
Pasien
sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau
pengambilan keputusan.
c.
Individu
mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d.
Individu
mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
Dari pengertian diatas, bahwa
asumsi tentang keperawatan menurut king adalah beberapa penjabaran tentang
konsep dari keperawatan, mncakup petaggung jawaban seorang perawat.
C.
PANDANGAN
KING TERHADAP KEPERAWATAN
1.
Konsep
Manusia
King memandang manusia sebagai
suatu system terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan
2.
Konsep
Lingkungan
Lingkungan adalah system
social yang ada dalam masyarakat yang saling berinteraksi dengan system lainnya
secara terbuka
3.
Konsep Sehat
King mendefinisikan
sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara berkelanjutan
melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang
sehat sakit, dengan menggunakan sumber- sumber yang dimiliki oleh seseorang
atau individu untuk mencapai kehidupan sehari- sehari yamg maksimal.
4.
Konsep
Keperawatan
King
menyampaikan pola intervensi keperawatannya adalah proses interaksi pasien dan
perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan
jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu
persetujuan dan membuat transaksi.
Dari pengertian diatas, pandangan king tentang keperawatan yakini meliputi
konsep manusia, sehat, liongkungan dan keperawatan. Sebagaimana yang menjadi
paradigm keperawatan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep teory
Imogene M.King terdiri: Interaksi, Perseps,
Komunikasi, Transaksi, Peran, Stress,
Pertumbuhan dan perkembangan, Waktu,
Ruang, Jarak,
Pandangan
king tentang keperawatan diantaranya: Konsep Manusia, Konsep Lingkungan, Konsep Sehat, Konsep Keperawatan
B. Saran
Seprang perawat harus mampu berpegang pada konsep
dasar bagaimana yang harus perawat lakukan ketika melakukan pelayanan kesehatan
terhadap pasien.
Dan seorang perawat harus mampu bertanggung jawab
atas amanat yang di embanya sebagai seorang perawat.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Zainal. 2002. Dasar-dasar Keperawatan Professional. Jakarta: Widya Medika
Potter A. Patricia, dkk. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Widyawati
sukma nolo. 2012. Konsep Dsar Keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar