Jumat, 05 Mei 2017

Cairan Isotonik


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh. Sementara itu sisanya merupakan bagian padat dari tubuh secara keseluruhan, dapat kategori presentasi cairan tubuh berdasarkan umur adalah: bayi baru lahir 75% dari total berat badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan dan dewasa tua 45% dari total berat badan. Presentase jumlah cairan tubuh bervariasi bergantung pada faktor usia, lemak dalam tubuh, dan jenis kelamin. Jika lemak dalam tubuh sedikit, maka cairan dalam tubuh pun lebih besar. Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh lebih sedikit dibanding pada pria, karena lemak dalam tubuh wanita dewasa lebih banyak dibandingkan dengan pria dewasa. Setiap harinya manusia membutuhkan cairan dengan jumlah rata-rata 2.000 sampai 2.500 ml untuk mengganti cairan yang keluar melalui pernapasan, keringat, dan urin. Ini jika tubuh dalam kondisi normal.
Namun jika tubuh melakukan kerja fisik yang terlampau berat atau sedang diare, jumlah cairan yang keluar pun makin banyak. Akibatnya tentu saja, tubuh lebih membutuhkan cairan pengganti. Jika tidak terpenuhi, metabolisme tubuh pun jadi menurun dan mengganggu proses pencernaan, penyerapan zat-zat gizi, hingga temperatur tubuh. Bagaimana dengan air putih biasa sebagai penggantinya? Ternyata, cairan ini masih belum mampu mengganti cairan tubuh dan elektrolit yang telah keluar.
Elektrolit sendiri merupakan larutan garam yang penting bagi tubuh. Jika tidak ada larutan ini, air putih tidak akan terserap sempurna dan menimbulkan efek dehidrasi pada tubuh.
Dalam kaitanya ini, yang berperan dalan mengatur tekanan osmotik dengan tekanan darah tubuh yang konsentrasinya sama besar dengan cairan tubuh dalam sel darah merah, dan sebagai pengganti cairan tubuh, energi, sampai elektrolit tubuh yang hilang adalah Isotonik.
Sehubungan dengan beberapa hal diatas, penulis mengangkat judul  “Ketidakseimbangan Elektrolit” ini dimaksudkan agar pembaca mengetahui lebih luas tentang Isotonik.


B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.   Apakah  pengertian Isotonik?
2.   Apa fungsi dan manfaat Isotonik ?
3.   Apa saja minuman yang mengandung Isotonik ?
4.   Bagaimana cara membuat isotonik sendiri ?
5.   Bagaimana akibat dari ketidakseimbangan Isotonik ?

C.    TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.      Untuk memahami pengertian Isotonik?
2.      Untuk mengetahui fungsi dan manfaat Isotonik ?
3.      Untuk mengetahui minuman yang mengandung Isotonik ?
4.      Untuk mengetahui bagaimana cara membuat isotonik sendiri ?
5.      Untuk memahami bagaimanakah akibat dari ketidakseimbangan Isotonik ?

D.    MANFAAT PENULISAN
Sebagaimana mempunyai tujuan seperti yang tersebut diatas, penulis mempunyai manfaat sebagai berikut :
1.   Manfaat secara teoristis sangat diharapkan karya ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi para khalayak.
2.    Manfaat Praktis
a.    Bagi Pembaca
Sebagai bahan wacana yang dapat di gunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mempelajari makalah tentang Euthanasia.
b.    Bagi Penulis
     Sebagai sarana untuk menambah pengalaman dalam penulisan karya tulis,serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang  Euthanasia.
c.    Bagi Penulis lain
     Dapat menjadi bahan yang dapat digunakan sebagai tambahan informasi,dan referensi apabila penulis lain melakukan penelitian serupa agar mampu membuat makalah yang lebih sempurna.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN ISOTONIK
Isotonik terdiri dari dua kata, yaitu Iso yang artinya sama dan tonik artinya tekanan. Tekanan yang sama artinya cairan di dalam minuman isotonik harus mempunyai tekanan yang sama yang terdapat dalam sel tubuh, dalam satuan Osmolaritas.
Sebuah minuman dikatakan isotonik jika dia mempunyai Osmolaritasnya sekitar 250 mOsm/L - 340 mOsm/L. Kandungan dalam minuman isotonik adalah elektrolit (Na+, K+, Ca2+,Mg2+, Cl-), sedangkan kandungan gula cukup rendah hanya 6%-7% per 100 mL-nya (rata-rata = kurang lebih 26 kkal/100 mL, kebutuhan orang dewasa = kurang lebih 2.100 kkal/hari). Gula dalam hal ini dibutuhkan untuk membantu mempercepat penyerapan elektrolit, dan sudah tentu kandungan yang terbanyak adalah air.
Isotonis adalah suatu  larutan yang kita buat konsentrasinya sama besar dengan cairan dalam tubuh dalam sel darah merah. Harus disamakan agar tidak terjadi pertukaran.
Jadi dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa isotonik sebenarnya adalah minuman yang aman karena kandungannya harus tepat dan terukur dan sudah pasti bermanfaat bagi tubuh. Untuk dapat diserap ke dalam tubuh harus mempunyai tekanan yang sama dengan sel tubuh tersebut.
Cairan Isotonik osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum(bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah.Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh,sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload(kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi.18. Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garamfisiologis (NaCl 0,9%).
Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul yang melewati membran biologis tidak sempurna. Larutan – larutan yang tersisa dalam kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan membran biologis tertentu disebut isotonik. Minuman isotonik dapat di minum untuk menggantikan fluida dan mineral yang digunakan tubuh selama aktifitas fisik.

B.     FUNGSI DAN MANFAAT ISOTONIK
1.      Fungsi Isotonik
Ø  Membantu kelancaran sistem  metabolism
Ø  Menggantikan cairan tubuh yang hilang
Ø  Membentuk nutrisi sel
Ø  Membuang residu-residu dalam tubuh
Ø  Menambah tenaga
Ø  Menyembuhkan penyakit (diare,tifus,sariawan dsb)
Ø  Dan media terjadinya reaksi biokimia dalam tubuh

2.      Manfaat Cairan Isotonik :
Ø  Mampu diserap tubuh dengan cepat
Hal ini terjadi karena isotonik memiliki kadar osmolaritas yang sama dengan darah. minuman ini banyak mengandung elektrolit sehingga sangat ideal diminum saat olahraga.
Ø  Membantu penyembuhan diare
Penderita diare sangat rentan terkena dehidrasi, biasanya penderita dianjurkan untuk mengkonsumsi minuman oralit yang banyak. Dan salah satu kelebihan isotonik adalah perannya yang bisa menggantikan elektrolit.
Ø  Memberikan kebugaran
Hal ini tidak terlepas karena efek yang ditimbulkan dari kafein,gula dan B kompleks.  Ketiga unsur tersebut, terutama kafein, bisa merangsang proses metabolisme tubuh untuk meningkatkan tenaga tubuh yang sifatnya sementara
Ø  Mengurangi lelah
Minuman  berenergi memberikan kekuatan ekstra mengatasi rasa lelah karena munculnya semangat untuk terus berada dalam kondisi prima. Selain itu, bisa meminimalkan rasa sakit pada otot selama beraktifitas dan sumber energi utama otot. Hal ini yang menyebabkan tak gampang merasa lelah
Ø  Kebiasaan minum minuman isotonik untuk mengganti cairan tubuh yang hilang masih perlu ditingkatkan.
Edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh, menjadi kuncinya. Dengan begitu, masyarakat akan semakin paham bahwa minuman isotonik atau minuman dengan komposisi sama seperti cairan tubuh, memang diperlukan setiap harinya.
C.    MINUMAN DENGAN KANDUNGAN ISOTONIK

Di Indonesia minuman ini dikenal sebagai minuman yang berguna untuk menjaga stamina, dimana arti dari isotonik itu sendiri adalah iso=sama tonik=tekanan, jadi arti keseluruhan dari isotonik adalah minuman yang memiliki tekanan sama dengan sel tubuh (osmolaritas).
Minuman isotonik biasanya terasa agak asin karena didalam minuman ini terdapat kandungan garam dimana kandungan zat ini menjadikan kerongkongan menjadi segar. Beberapa zat lainnya yang terkandung didalam minuman ini adalah natrium, magnesium, kalsium, dan karbohidrat.
Hal inilah yang membuat minuman isotonik mudah diserap oleh tubuh dan cocok untuk olahraga seperti futsal, sepak bola dan olahraga-olahraga berat lainnya. Sebenarnya manfaat minuman ini adalah untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dan hilang ketika berolahraga atau beraktivitas, bukan sebagai minuman yang bisa menjaga stamina dan memberikan energi lebih. Yang fungsinya sama seperti yang diberikan dengan kita meminum air putih.
Namun sebagus apapun manfaat yang diberikan oleh minuman isotonik ini, tidaklah baik jika mengkonsumsi dengan berlebihan serta tepat waktu dalam mengkonsumsinya yang dimana malah bisa mengganggu kesehatan.






Berbagai jenis minuman isotonik beredar dipasaran dan kita bisa memilih ingin mengkonsumsi yang mana. Sepeti contoh, Pocari Sweat.
Pocari sweat, merupakan minuman isotonik pengganti cairan tubuh yang hilang setiap hari akibat berbagai aktivitas. Apalagi dalam kondisi berpuasa, namun aktivitas tetap berjalan normal. Asupan cairan tubuh yang mudah dan cepat diserap menjadi penting untuk mencegah dehidrasi setelah lebih dari 12 jam tak minum saat berpuasa. tak hanya saat berpuasa, minuman isotonik juga dibutuhkan akibat aktivitas di dalam dan luar ruang. Aktivitas di rumah tangga seperti menyetrika, membersihkan rumah, atau berolahraga, juga kegiatan di kantor dalam ruangan ber AC membuat tubuh kehilangan banyak cairan melalui pernafasan, urin, dan penguapan melalui kulit. Bahkan ketika tidur pun tubuh mengeluarkan cairan sebanyak 350 ml melalui pernafasan dan penguapan dari kulit yang diserap oleh kasur dan sprei. Tanda paling mudah, ketika kulit terasa kering berarti Anda kekurangan asupan cairan yang tepat.  Agar tubuh kembali mendapatkan cairan, dibutuhkan minuman yang dapat lebih cepat diserap. Itulah sebabnya, minuman isotonik diciptakan dan berguna terutama pada orang yang sakit, seperti demam, diare ketika tubuh membutuhkan cairan yang cukup agar suhu tubuh dapat terus terjaga keseimbangannya.
"Minuman isotonik adalah minuman sehat namun bukan obat. Jadi tak ada dosis khusus harus minum berapa mililiter perharinya, tapi tergantung aktivitasnya. Cara minumnya seperti air biasa, saat haus bisa diminum. Bedanya, isotonik diserap tubuh lebih cepat untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.

D.    MINUMAN ISOTONIK MADE BY SELF


Berbagai jenis minuman isotonik beredar dipasaran dan kita bisa memilih ingin mengkonsumsi yang mana. Namun minuman jenis sejatinya bisa kita buat sendiri, berikut caranya:
1.    Kamu cukup sediakan sari jeruk atau lemon sebanyak 200 ml, lalu campurkan dengan air putih sebanyak 1 liter yang kemudian tambahkan 1 gram garam lalu kocok dan dinginkan.
Untuk banyaknya silahkan ditakar sendiri, yang saya berikan itu merupakan patokan takaran pembuatannya. Dan sudah tentu minuman isotonik made by self ini lebih baik ketimbang buatan pabrik, karena tanpa bahan pengawet.
Minuman isotonik semakin gencar menyerbu pasaran. Melalui iklan, produk ini dicitrakan mampu mengganti cairan tubuh yang hilang dalam waktu singkat. Di balik kesan kesegarannya, minuman isotonik dapat berbahaya apabila dikonsumsi sembarangan. Sebuah iklan minuman isotonik di televisi mengatakan, ion di dalam isotonik mampu menjaga kelembapan kulit dan tubuh lebih baik dari pada air biasa. Iklan lain menyebutkan, kehilangan dua persen cairan tubuh akan menurunkan stamina dan konsentrasi.
Dosen pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, Fransiska Rungkat Zakaria, mengatakan, iklan produk isotonik sebagian menyesatkan masyarakat. Di iklan, seolah-olah isotonik bisa diminum siapa saja dan dalam kondisi apa saja. Padahal, Fransiska mengingatkan, isotonik tidak bisa dikonsumsi sembarangan karena minuman ini mengandung garam natrium (NaCl).
” Coba perhatikan labelnya, pasti ada kandungan Na dan Cl nya,” tutur Fransiska. Ia menambahkan, minuman isotonik itu tidak lain adalah larutan garam. Oleh produsennya, larutan itu kemudian diberi tambahan zat lain, seperti vitamin. Ion yang disebut-sebut sangat bermanfaat bagi tubuh sebenarnya juga tidak hanya terkandung pada isotonik.
Setiap garam yang dilarutkan dalam air, kata Fransiska, pasti akan berubah menjadi ion Na dan ion Cl.
 
Jadi, ion yang terkandung dalam sayur lodeh dengan ion dalam isotonik itu sama saja, tutur Fransiska. Karena berisi garam, isotonik tidak boleh diminum sembarangan.
Apabila berlebihan, kadar garam dalam tubuh akan menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. ” Bila sudah kena hipertensi, tinggal menunggu saja bagian tubuh mana yang jebol duluan,” kata Fransiska

2. Dari makanan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3vXT-1LJzGp1OHhGLHFmltbqkVi4cn6BfltoJk3Woyivh248FyIxjNORfatevVwlTxAxKCtLG4-XbostHIph3iA9US0Biar_mSI-wvnfjsBkWb8bKI_ovDGlfVKyQqbLdbLbENYbsGDU/Apabila tubuh kita berkeringat, natrium dan klorida yang terkandung dalam cairan tubuh ikut keluar melalui pori-pori kulit. Jika kedua zat itu tidak digantikan, sel-sel tubuh kita lama-lama akan rusak dan mati. Persoalannya, dari manakah zat natrium dan klorida itu diperoleh ?
Apakah harus dari minuman isotonik ? Jawabannya, tidak.




Menurut Fransiska, makanan yang kita konsumsi sehari-hari sudah cukup untuk menggantikan natrium dan klorida yang keluar bersama keringat. ” Setiap kali masak, kita selalu menggunakan garam. Itu sudah cukup untuk mengganti garam yang keluar dari tubuh. Bahkan berlebih,” papar Fransiska.
Ia mengingatkan, dalam kondisi normal, tubuh orang dewasa hanya memerlukan 2,3 gram natrium per hari, sedangkan klorida hanya 50-100 mg.
Pada anak-anak, kebutuhan dua zat itu lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa. Apabila kita memasak tanpa garam, kebutuhan natrium dan klorida juga sudah bisa dipenuhi dari bahan makanan..Ia mencontohkan, 1 ons daging merah mengandung 70 mg natrium, sementara setiap 10 ons nasi mengandung 10 mg natrium. Bahan makanan lain, seperti telur, daging ayam, kacang-kacangan, buah, dan sayur, juga mengandung natrium.
” Karena itu, pada kondisi normal, kita tidak perlu lagi mengganti cairan tubuh dengan isotonik,” kata Fransiska. Fransiska mengingatkan, isotonik lebih cocok dikonsumsi atlet yang menggeluti olahraga berat.
Pada atlet olahraga berat, kebutuhan sodium memang lebih tinggi dari orang biasa, yaitu 5-7 gram per hari. Meski begitu, sebaiknya dihitung lebih dulu apakah natrium dan klorida yang dibutuhkan atlet bersangkutan sudah cukup didapat dari makanan yang dikonsumsi. Bila masih kurang, boleh saja ditambah dengan isotonik. Di negara maju, kata Fransiska, ada lembaga yang meneliti dan menghitung berapa jumlah natrium pada makanan yang dikonsumsi atlet. Hasilnya, menu makanan yang dihidangkan tiga kali sehari itu sudah mengandung 6 gram natrium.
3. Mengecoh
Meski isotonik tidak boleh dikonsumsi sembarangan, beberapa iklan produk isotonik justru memakai model orang biasa (bukan atlet) sebagai
konsumen isotonik. Minuman isotonik itu juga ditenggak pada kondisi biasa saja, seperti terjebak macet yang tidak selalu identik dengan keluarnya ion-ion tubuh secara berlebihan.
Bahkan disebutkan, tanpa menyebut kondisinya, isotonik lebih baik dari air biasa. Menurut Fransiska, iklan semacam itu sangat menyesatkan masyarakat. Produsen boleh saja menarik pembeli dengan iklan yang kreatif, tetapi dalam iklan juga harus dicantumkan informasi yang jelas, bukan informasi menyesatkan.
Produsen seharusnya juga mencantumkan peringatan minuman itu mengandung garam. Agar konsumen bisa mengambil keputusan terbaik, harus disebutkan pula berapa jumlah garam yang dibutuhkan manusia per harinya. ” Memang produsen akan ribut. Kalau label itu diberlakukan, produk mereka tidak akan laku.
Meski demikian, jangan karena kepentingan ekonomi, kesehatan masyarakat dipertaruhkan, ” kata Fransiska. Jadi, meski kelihatannya menyegarkan, hati-hati bila ingin mengonsumsi isotonik.
E.  AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN ISOTONIK

Apakah air minum biasa saja tak cukup? Minuman isotonik yang memiliki komposisi mirip dengan cairan tubuh yakni kandungan elektrolit yang seimbang lebih mampu mengembalikan cairan tubuh secara menyeluruh. Dampaknya tubuh lebih segar dan sehat.
Minuman isotonik diperlukan oleh tubuh untuk mempertahankan kondisi sel tubuh dalam keadaan homeostasis (steady). Kalau tubuh berada dalam kondisi homeostasis, segala proses di dalam tubuh dapat berjalan dengan baik. Sementara jika tubuh mengalami dehidrasi, maka akan berpengaruh terhadap seluruh kerja organ dan proses dalam tubuh.
Menurut penelitian, dehidrasi membuat tubuh lebih cepat lelah. Kelelahan ini terjadi karena terhambatnya proses perubahan pemecahan glikogen menjadi tenaga. Asam laktat yang seharusnya dapat digunakan sebagai tenaga, tak berfungsi karena tubuh kekurangan cairan.
Agar tubuh kembali mendapatkan cairan, dibutuhkan minuman yang dapat lebih cepat diserap. Itulah sebabnya, minuman isotonik diciptakan dan berguna terutama pada orang yang sakit, seperti demam, diare ketika tubuh membutuhkan cairan yang cukup agar suhu tubuh dapat terus terjaga keseimbangannya.
Saat ini, banyak minuman isotonik di pasar dengan berbagai merek. Banyak masyarakat mengonsumsi karena tergiur akan manfaat yang kabarnya bisa mengganti cairan dan elektrolit tubuh yang hilang akibat aktivitas. Aktivitas itu tidak dijabarkan secara detail, apakah aktivitas biasa yang tidak menguras tenaga atau aktivitas berat yang tentunya banyak mengeluarkan cairan tubuh.
Memang benar, minuman isotonik dapat menganti cairan tubuh karena dirancang dengan tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah tubuh. Namun, jika meminum minuman isotonik dalam kondisi normal atau di saat tidak beraktivitas berat, tubuh tidak perlu zat-zat elektrolit dan kandungan mineral. Minuman itu akan terbuang sia-sia.
Justru, ada bahaya mengintai jika meminum isotonik berlebihan. Minuman ini diduga mengandung sejumlah bahan pengawet yang berbahaya bagi tubuh. Efek terhadap tubuh tentu efek buruk, yaitu jika penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus/ SLE).
Dalam literatur disebutkan, bila dikonsumsi berlebihan, timbul efek samping berupa edema (bengkak) karena retensi atau tertahannya cairan di tubuh. Bisa juga naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma lantaran pengikatan air oleh natrium. Ini bisa dimengerti karena minuman isotonik tidak mudah diserap ginjal. Konsumsi minuman isotonik bisa memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan mineral yang tak dibutuhkan tubuh.
Sangat disarankan, isotonik tidak boleh diminum sembarangan karena mengandung garam. Apabila berlebihan, kadar garam dalam tubuh akan menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Bagi produsen, hendaklah, kepada masyarakat diberikan informasi oleh produsen manfaat minuman isotonik untuk dikonsumsi secara tepat, sesuai kebutuhan dan sesuai dosis.
Dengan begitu masyarakat tidak lagi dibutakan informasi mengenai tayangan iklan isotonik selama ini yang seolah-olah bisa diminum kapan saja dan dalam kondisi apapun. Melalui cara seperti ini, citra dari minuman isotonik yang selama ini bisa diminum sembarangan terhapuskan.
Produsen minuman kemasan sebaiknya memperhatikan hak konsumen untuk sehat. Caranya, dengan memperpendek masa kedaluwarsa atau menghilangkan sama sekali bahan pengawet dalam minuman kemasan. Akan tetapi mungkinkah minuman isotonik bisa dihilangkan dari zat pengawet dan aman dikonsumsi oleh masyarakat? Itulah yang sekarang menjadi pekerjaan rumah bersama untuk memunculkan minuman isotonik yang aman dikonsumsi. (Sumber: Surya, 20 Mei 2009). Email: tiwie_agustien@yahoo.co.id




BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN

Menurut penelitian, dehidrasi membuat tubuh lebih cepat lelah. Kelelahan ini terjadi karena terhambatnya proses perubahan pemecahan glikogen menjadi tenaga. Asam laktat yang seharusnya dapat digunakan sebagai tenaga, tak berfungsi karena tubuh kekurangan cairan. Agar tubuh kembali mendapatkan cairan, dibutuhkan minuman yang dapat lebih cepat diserap. Itulah sebabnya, minuman isotonik diciptakan dan berguna terutama pada orang yang sakit, seperti demam, diare ketika tubuh membutuhkan cairan yang cukup agar suhu tubuh dapat terus terjaga keseimbangannya.
Isotonis adalah suatu  larutan yang kita buat konsentrasinya sama besar dengan cairan dalam tubuh dalam sel darah merah. Harus disamakan agar tidak terjadi pertukaran. Dengan fungsi dan manfaat diantaranya:
1.      Fungsi Isotonik
Ø  Membantu kelancaran sistem  metabolism
Ø  Menggantikan cairan tubuh yang hilang
Ø  Membentuk nutrisi sel
Ø  Membuang residu-residu dalam tubuh
Ø  Menambah tenaga
Ø  Menyembuhkan penyakit (diare,tifus,sariawan dsb)
Ø  Dan media terjadinya reaksi biokimia dalam tubuh
2.      Manfaat Cairan Isotonik :
Ø  Mampu diserap tubuh dengan cepat
Ø  Membantu penyembuhan diare
Ø  Memberikan kebugaran
Ø  Mengurangi lelah
Ø  Kebiasaan minum minuman isotonik untuk mengganti cairan tubuh yang hilang masih perlu ditingkatkan.

Minuman isotonik biasanya terasa agak asin karena didalam minuman ini terdapat kandungan garam dimana kandungan zat ini menjadikan kerongkongan menjadi segar. Beberapa zat lainnya yang terkandung didalam minuman ini adalah natrium, magnesium, kalsium, dan karbohidrat.
Hal inilah yang membuat minuman isotonik mudah diserap oleh tubuh dan cocok untuk olahraga seperti futsal, sepak bola dan olahraga-olahraga berat lainnya. Sebenarnya manfaat minuman ini adalah untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar dan hilang ketika berolahraga atau beraktivitas, bukan sebagai minuman yang bisa menjaga stamina dan memberikan energi lebih. Yang fungsinya sama seperti yang diberikan dengan kita meminum air putih.

B.     SARAN
minuman isotonik dapat mengganti cairan tubuh karena dirancang dengan tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah tubuh. Namun, jika meminum minuman isotonik dalam kondisi normal atau di saat tidak beraktivitas berat, tubuh tidak perlu zat-zat elektrolit dan kandungan mineral. Minuman itu akan terbuang sia-sia.
Justru, ada bahaya mengintai jika meminum isotonik berlebihan. Minuman ini diduga mengandung sejumlah bahan pengawet yang berbahaya bagi tubuh. Efek terhadap tubuh tentu efek buruk, yaitu jika penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus/ SLE).
Dalam literatur disebutkan, bila dikonsumsi berlebihan, timbul efek samping berupa edema (bengkak) karena retensi atau tertahannya cairan di tubuh. Bisa juga naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma lantaran pengikatan air oleh natrium. Ini bisa dimengerti karena minuman isotonik tidak mudah diserap ginjal. Konsumsi minuman isotonik bisa memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan mineral yang tak dibutuhkan tubuh.








DAFTAR PUSTAKA

Muniroch B. Pramudya, 2010. Buku Saku Kimia SMA. Jakarta: Kawan Pustaka.

Uliyah Masrifatul, dkk. 2006. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Surabaya: Salemba Medika. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar