BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan cairan merupakan bagian
dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar
dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh. Sementara itu
sisanya merupakan bagian padat dari tubuh secara keseluruhan, dapat kategori
presentasi cairan tubuh berdasarkan umur adalah: bayi baru lahir 75% dari total
berat badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan dan dewasa tua 45% dari
total berat badan. Presentase jumlah cairan tubuh bervariasi bergantung pada
faktor usia, lemak dalam tubuh, dan jenis kelamin. Jika lemak dalam tubuh
sedikit, maka cairan dalam tubuh pun lebih besar. Wanita dewasa mempunyai
jumlah cairan tubuh lebih sedikit dibanding pada pria, karena lemak dalam tubuh
wanita dewasa lebih banyak dibandingkan dengan pria dewasa. Setiap
harinya manusia membutuhkan cairan dengan jumlah rata-rata 2.000 sampai 2.500
ml untuk mengganti cairan yang keluar melalui pernapasan, keringat, dan urin.
Ini jika tubuh dalam kondisi normal.
Namun
jika tubuh melakukan kerja fisik yang terlampau berat atau sedang diare, jumlah
cairan yang keluar pun makin banyak. Akibatnya tentu saja, tubuh lebih
membutuhkan cairan pengganti. Jika tidak terpenuhi, metabolisme tubuh pun jadi
menurun dan mengganggu proses pencernaan, penyerapan zat-zat gizi, hingga
temperatur tubuh. Bagaimana dengan air putih biasa sebagai penggantinya?
Ternyata, cairan ini masih belum mampu mengganti cairan tubuh dan elektrolit
yang telah keluar.
Elektrolit
sendiri merupakan larutan garam yang penting bagi tubuh. Jika tidak ada larutan
ini, air putih tidak akan terserap sempurna dan menimbulkan efek dehidrasi pada
tubuh.
Dalam
kaitanya ini, yang berperan dalan mengatur tekanan osmotik dengan tekanan darah
tubuh yang konsentrasinya sama besar dengan cairan tubuh dalam sel darah merah,
dan sebagai pengganti cairan tubuh, energi, sampai elektrolit tubuh yang hilang
adalah Isotonik.
Sehubungan dengan beberapa hal
diatas, penulis mengangkat judul
“Ketidakseimbangan Elektrolit” ini dimaksudkan agar pembaca mengetahui
lebih luas tentang Isotonik.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apakah pengertian Isotonik?
2.
Apa
fungsi dan manfaat Isotonik ?
3.
Apa saja minuman yang mengandung Isotonik ?
4.
Bagaimana cara membuat isotonik sendiri ?
5.
Bagaimana
akibat dari ketidakseimbangan Isotonik ?
C. TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai
tujuan sebagai berikut:
1.
Untuk
memahami pengertian Isotonik?
2.
Untuk
mengetahui fungsi dan manfaat Isotonik ?
3.
Untuk
mengetahui minuman yang mengandung Isotonik ?
4.
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat isotonik
sendiri ?
5.
Untuk
memahami bagaimanakah akibat
dari ketidakseimbangan Isotonik ?
D. MANFAAT PENULISAN
Sebagaimana
mempunyai tujuan seperti yang tersebut diatas, penulis mempunyai manfaat
sebagai berikut :
1. Manfaat secara teoristis sangat diharapkan karya ini
dapat memberikan informasi yang berguna bagi para khalayak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pembaca
Sebagai bahan wacana yang dapat di
gunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mempelajari makalah
tentang Euthanasia.
b. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menambah pengalaman
dalam penulisan karya tulis,serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang Euthanasia.
c. Bagi Penulis lain
Dapat menjadi bahan yang dapat digunakan
sebagai tambahan informasi,dan referensi apabila penulis lain melakukan
penelitian serupa agar mampu membuat makalah yang lebih sempurna.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN ISOTONIK
Isotonik terdiri dari dua kata, yaitu Iso yang artinya sama dan tonik
artinya tekanan. Tekanan yang sama artinya cairan di dalam minuman isotonik
harus mempunyai tekanan yang sama yang terdapat dalam sel tubuh, dalam satuan
Osmolaritas.
Sebuah minuman dikatakan isotonik jika dia mempunyai Osmolaritasnya sekitar
250 mOsm/L - 340 mOsm/L. Kandungan dalam minuman isotonik adalah elektrolit
(Na+, K+, Ca2+,Mg2+, Cl-), sedangkan kandungan gula cukup rendah hanya 6%-7%
per 100 mL-nya (rata-rata = kurang lebih 26 kkal/100 mL, kebutuhan orang dewasa
= kurang lebih 2.100 kkal/hari). Gula dalam hal ini dibutuhkan untuk membantu
mempercepat penyerapan elektrolit, dan sudah tentu kandungan yang terbanyak
adalah air.
Isotonis adalah suatu larutan yang kita buat konsentrasinya sama
besar dengan cairan dalam tubuh dalam sel darah merah. Harus disamakan agar tidak
terjadi pertukaran.
Jadi dari keterangan
di atas dapat disimpulkan bahwa isotonik sebenarnya adalah minuman yang aman
karena kandungannya harus tepat dan terukur dan sudah pasti bermanfaat bagi
tubuh. Untuk dapat diserap ke dalam tubuh harus mempunyai tekanan yang sama
dengan sel tubuh tersebut.
Cairan Isotonik osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum(bagian cair
dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah.Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi
(kekurangan cairan tubuh,sehingga
tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload(kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal
jantung kongestif dan hipertensi.18. Contohnya
adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garamfisiologis
(NaCl 0,9%).
Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan
jaringan molekul yang melewati membran biologis tidak sempurna. Larutan –
larutan yang tersisa dalam kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan
membran biologis tertentu disebut isotonik. Minuman isotonik dapat di minum
untuk menggantikan fluida dan mineral yang digunakan tubuh selama aktifitas
fisik.
B.
FUNGSI
DAN MANFAAT ISOTONIK
1.
Fungsi
Isotonik
Ø Membantu
kelancaran sistem metabolism
Ø Menggantikan
cairan tubuh yang hilang
Ø Membentuk
nutrisi sel
Ø Membuang
residu-residu dalam tubuh
Ø Menambah
tenaga
Ø Menyembuhkan
penyakit (diare,tifus,sariawan dsb)
Ø Dan
media terjadinya reaksi biokimia dalam tubuh
2.
Manfaat
Cairan Isotonik :
Ø Mampu diserap tubuh dengan cepat
Hal ini terjadi karena isotonik memiliki
kadar osmolaritas yang sama dengan darah. minuman ini banyak mengandung
elektrolit sehingga sangat ideal diminum saat olahraga.
Ø Membantu penyembuhan diare
Penderita diare sangat rentan terkena
dehidrasi, biasanya penderita dianjurkan untuk mengkonsumsi minuman oralit yang
banyak. Dan salah satu kelebihan isotonik adalah perannya yang bisa
menggantikan elektrolit.
Ø Memberikan kebugaran
Hal ini tidak terlepas karena efek yang
ditimbulkan dari kafein,gula dan B kompleks.
Ketiga unsur tersebut, terutama kafein, bisa merangsang proses
metabolisme tubuh untuk meningkatkan tenaga tubuh yang sifatnya sementara
Ø Mengurangi lelah
Minuman
berenergi memberikan kekuatan ekstra mengatasi rasa lelah karena
munculnya semangat untuk terus berada dalam kondisi prima. Selain itu, bisa
meminimalkan rasa sakit pada otot selama beraktifitas dan sumber energi utama
otot. Hal ini yang menyebabkan tak gampang merasa lelah
Ø Kebiasaan minum minuman isotonik
untuk mengganti cairan tubuh yang hilang
masih perlu ditingkatkan.
Edukasi mengenai pentingnya menjaga
kesehatan tubuh, menjadi kuncinya. Dengan begitu, masyarakat akan semakin paham
bahwa minuman isotonik atau minuman dengan komposisi sama seperti cairan tubuh,
memang diperlukan setiap harinya.
C.
MINUMAN
DENGAN KANDUNGAN ISOTONIK
Di Indonesia minuman ini dikenal
sebagai minuman yang berguna untuk menjaga stamina, dimana arti dari isotonik
itu sendiri adalah iso=sama tonik=tekanan, jadi arti keseluruhan dari isotonik
adalah minuman yang memiliki tekanan sama dengan sel tubuh (osmolaritas).
Minuman isotonik biasanya terasa
agak asin karena didalam minuman ini terdapat kandungan garam dimana kandungan
zat ini menjadikan kerongkongan menjadi segar. Beberapa zat lainnya yang
terkandung didalam minuman ini adalah natrium,
magnesium, kalsium, dan karbohidrat.
Hal inilah yang membuat minuman isotonik
mudah diserap oleh tubuh dan cocok untuk olahraga seperti futsal, sepak bola
dan olahraga-olahraga berat lainnya. Sebenarnya manfaat minuman ini adalah untuk menggantikan
cairan tubuh yang keluar dan hilang ketika berolahraga atau beraktivitas, bukan
sebagai minuman yang bisa menjaga stamina dan memberikan energi lebih. Yang fungsinya sama seperti yang
diberikan dengan kita meminum air putih.
Namun sebagus apapun
manfaat yang diberikan oleh minuman isotonik ini, tidaklah baik jika mengkonsumsi
dengan berlebihan serta tepat waktu dalam mengkonsumsinya yang dimana malah
bisa mengganggu kesehatan.
Berbagai jenis minuman isotonik
beredar dipasaran dan kita bisa memilih ingin mengkonsumsi yang mana. Sepeti
contoh, Pocari Sweat.
Pocari
sweat, merupakan minuman
isotonik pengganti cairan tubuh yang hilang setiap hari akibat berbagai
aktivitas. Apalagi dalam kondisi berpuasa, namun aktivitas tetap berjalan
normal. Asupan cairan tubuh yang mudah dan cepat diserap menjadi penting untuk
mencegah dehidrasi setelah lebih dari 12 jam tak minum saat berpuasa. tak hanya
saat berpuasa, minuman isotonik juga dibutuhkan akibat aktivitas di dalam dan
luar ruang. Aktivitas di rumah tangga seperti menyetrika, membersihkan rumah,
atau berolahraga, juga kegiatan di kantor dalam ruangan ber AC membuat tubuh
kehilangan banyak cairan melalui pernafasan, urin, dan penguapan melalui kulit.
Bahkan ketika tidur pun tubuh mengeluarkan cairan sebanyak 350 ml melalui
pernafasan dan penguapan dari kulit yang diserap oleh kasur dan sprei. Tanda
paling mudah, ketika kulit terasa kering berarti Anda kekurangan asupan cairan
yang tepat. Agar tubuh kembali
mendapatkan cairan, dibutuhkan minuman yang dapat lebih cepat diserap. Itulah
sebabnya, minuman isotonik diciptakan dan berguna terutama pada orang yang
sakit, seperti demam, diare ketika tubuh membutuhkan cairan yang cukup agar
suhu tubuh dapat terus terjaga keseimbangannya.
"Minuman isotonik adalah
minuman sehat namun bukan obat. Jadi tak ada dosis khusus harus minum berapa
mililiter perharinya, tapi tergantung aktivitasnya. Cara minumnya seperti air
biasa, saat haus bisa diminum. Bedanya, isotonik diserap tubuh lebih cepat
untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
D.
MINUMAN
ISOTONIK MADE BY SELF
Berbagai jenis minuman isotonik
beredar dipasaran dan kita bisa memilih ingin mengkonsumsi yang mana. Namun minuman jenis sejatinya bisa kita
buat sendiri, berikut caranya:
1.
Kamu cukup sediakan sari jeruk
atau lemon sebanyak 200 ml, lalu campurkan dengan air putih sebanyak 1 liter
yang kemudian tambahkan 1 gram garam lalu kocok dan dinginkan.
Untuk banyaknya silahkan ditakar sendiri, yang saya
berikan itu merupakan patokan takaran pembuatannya. Dan sudah tentu minuman isotonik
made by self ini lebih baik ketimbang buatan pabrik, karena tanpa
bahan pengawet.
Minuman isotonik semakin gencar menyerbu pasaran. Melalui
iklan, produk ini dicitrakan mampu mengganti cairan tubuh yang hilang dalam
waktu singkat. Di balik kesan kesegarannya, minuman isotonik dapat berbahaya apabila
dikonsumsi sembarangan. Sebuah iklan minuman isotonik di televisi mengatakan, ion di dalam
isotonik mampu menjaga kelembapan kulit dan tubuh lebih baik dari pada air biasa.
Iklan lain menyebutkan, kehilangan dua persen cairan tubuh akan menurunkan
stamina dan konsentrasi.
Dosen pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut
Pertanian Bogor, Fransiska Rungkat Zakaria, mengatakan, iklan produk isotonik
sebagian menyesatkan masyarakat. Di iklan, seolah-olah isotonik bisa diminum
siapa saja dan dalam kondisi apa saja. Padahal, Fransiska mengingatkan, isotonik tidak
bisa dikonsumsi sembarangan karena minuman ini mengandung garam natrium (NaCl).
” Coba perhatikan labelnya, pasti ada kandungan Na dan Cl
nya,” tutur Fransiska. Ia menambahkan, minuman isotonik itu tidak lain adalah
larutan garam. Oleh produsennya, larutan itu kemudian diberi tambahan zat lain,
seperti vitamin. Ion yang disebut-sebut sangat bermanfaat bagi tubuh sebenarnya
juga tidak hanya terkandung pada isotonik.
Setiap garam yang dilarutkan dalam air, kata Fransiska, pasti akan berubah menjadi ion Na dan ion Cl.
Setiap garam yang dilarutkan dalam air, kata Fransiska, pasti akan berubah menjadi ion Na dan ion Cl.
Jadi, ion yang terkandung dalam sayur lodeh dengan ion
dalam isotonik itu sama saja, tutur Fransiska. Karena berisi garam, isotonik tidak
boleh diminum sembarangan.
Apabila berlebihan, kadar garam dalam tubuh akan
menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. ” Bila sudah kena hipertensi,
tinggal menunggu saja bagian tubuh mana yang jebol duluan,” kata Fransiska
2. Dari makanan
2. Dari makanan
Apabila
tubuh kita berkeringat, natrium dan klorida yang terkandung dalam cairan tubuh
ikut keluar melalui pori-pori kulit. Jika kedua zat itu tidak digantikan,
sel-sel tubuh kita lama-lama akan rusak dan mati. Persoalannya, dari manakah
zat natrium dan klorida itu diperoleh ?
Apakah harus dari minuman isotonik ? Jawabannya, tidak.
Apakah harus dari minuman isotonik ? Jawabannya, tidak.
Menurut Fransiska, makanan yang kita
konsumsi sehari-hari sudah cukup untuk menggantikan
natrium dan klorida yang keluar bersama keringat. ” Setiap kali masak, kita
selalu menggunakan garam. Itu sudah cukup untuk mengganti garam yang keluar
dari tubuh. Bahkan berlebih,” papar Fransiska.
Ia mengingatkan, dalam kondisi normal, tubuh orang dewasa hanya memerlukan 2,3 gram natrium per hari, sedangkan klorida hanya 50-100 mg.
Ia mengingatkan, dalam kondisi normal, tubuh orang dewasa hanya memerlukan 2,3 gram natrium per hari, sedangkan klorida hanya 50-100 mg.
Pada anak-anak, kebutuhan dua zat itu
lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa. Apabila kita memasak tanpa
garam, kebutuhan natrium dan klorida juga sudah bisa dipenuhi dari bahan
makanan..Ia mencontohkan, 1 ons daging merah mengandung 70 mg natrium,
sementara setiap 10 ons nasi mengandung 10 mg natrium. Bahan makanan lain,
seperti telur, daging ayam, kacang-kacangan, buah, dan sayur, juga mengandung
natrium.
” Karena itu, pada kondisi normal,
kita tidak perlu lagi mengganti cairan tubuh dengan isotonik,” kata Fransiska.
Fransiska mengingatkan, isotonik lebih cocok dikonsumsi atlet yang menggeluti
olahraga berat.
Pada atlet olahraga berat, kebutuhan
sodium memang lebih tinggi dari orang biasa, yaitu 5-7 gram per hari. Meski
begitu, sebaiknya dihitung lebih dulu apakah natrium dan klorida yang
dibutuhkan atlet bersangkutan sudah cukup didapat dari makanan yang dikonsumsi.
Bila masih kurang, boleh saja ditambah dengan isotonik. Di negara maju, kata Fransiska, ada lembaga yang meneliti
dan menghitung berapa jumlah natrium pada makanan yang dikonsumsi atlet. Hasilnya, menu makanan yang dihidangkan tiga kali sehari
itu sudah mengandung 6 gram natrium.
3. Mengecoh
Meski isotonik tidak boleh dikonsumsi
sembarangan, beberapa iklan produk isotonik justru memakai model orang biasa
(bukan atlet) sebagai
konsumen isotonik. Minuman isotonik itu juga ditenggak pada kondisi biasa saja, seperti terjebak macet yang tidak selalu identik dengan keluarnya ion-ion tubuh secara berlebihan.
konsumen isotonik. Minuman isotonik itu juga ditenggak pada kondisi biasa saja, seperti terjebak macet yang tidak selalu identik dengan keluarnya ion-ion tubuh secara berlebihan.
Bahkan disebutkan, tanpa menyebut
kondisinya, isotonik lebih baik dari air biasa. Menurut Fransiska, iklan
semacam itu sangat menyesatkan masyarakat. Produsen boleh saja menarik pembeli
dengan iklan yang kreatif, tetapi dalam iklan juga harus dicantumkan informasi
yang jelas, bukan informasi menyesatkan.
Produsen seharusnya juga mencantumkan
peringatan minuman itu mengandung garam. Agar konsumen bisa mengambil keputusan
terbaik, harus disebutkan pula berapa jumlah garam yang dibutuhkan manusia per
harinya. ” Memang produsen akan ribut. Kalau label itu diberlakukan, produk
mereka tidak akan laku.
Meski demikian, jangan karena
kepentingan ekonomi, kesehatan masyarakat dipertaruhkan, ” kata Fransiska.
Jadi, meski kelihatannya menyegarkan, hati-hati bila ingin mengonsumsi
isotonik.
E.
AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN ISOTONIK
Apakah air minum biasa saja tak
cukup? Minuman isotonik yang memiliki komposisi mirip dengan cairan tubuh yakni
kandungan elektrolit yang seimbang lebih mampu mengembalikan cairan tubuh
secara menyeluruh. Dampaknya tubuh lebih segar dan sehat.
Minuman isotonik diperlukan oleh
tubuh untuk mempertahankan kondisi sel tubuh dalam keadaan homeostasis (steady).
Kalau tubuh berada dalam kondisi homeostasis, segala proses di dalam tubuh
dapat berjalan dengan baik. Sementara jika tubuh mengalami dehidrasi, maka akan
berpengaruh terhadap seluruh kerja organ dan proses dalam tubuh.
Menurut penelitian, dehidrasi
membuat tubuh lebih cepat lelah. Kelelahan ini terjadi karena terhambatnya
proses perubahan pemecahan glikogen menjadi tenaga. Asam laktat yang seharusnya
dapat digunakan sebagai tenaga, tak berfungsi karena tubuh kekurangan cairan.
Agar tubuh kembali mendapatkan
cairan, dibutuhkan minuman yang dapat lebih cepat diserap. Itulah sebabnya,
minuman isotonik diciptakan dan berguna terutama pada orang yang sakit, seperti
demam, diare ketika tubuh membutuhkan cairan yang cukup agar suhu tubuh dapat
terus terjaga keseimbangannya.
Saat ini, banyak minuman isotonik
di pasar dengan berbagai merek. Banyak masyarakat mengonsumsi karena tergiur
akan manfaat yang kabarnya bisa mengganti cairan dan elektrolit tubuh yang
hilang akibat aktivitas. Aktivitas itu tidak dijabarkan secara detail, apakah
aktivitas biasa yang tidak menguras tenaga atau aktivitas berat yang tentunya
banyak mengeluarkan cairan tubuh.
Memang benar, minuman isotonik
dapat menganti cairan tubuh karena dirancang dengan tekanan osmotik yang sama
dengan tekanan darah tubuh. Namun, jika meminum minuman isotonik dalam kondisi
normal atau di saat tidak beraktivitas berat, tubuh tidak perlu zat-zat
elektrolit dan kandungan mineral. Minuman itu akan terbuang sia-sia.
Justru, ada bahaya mengintai jika
meminum isotonik berlebihan. Minuman ini diduga mengandung sejumlah bahan
pengawet yang berbahaya bagi tubuh. Efek terhadap tubuh tentu efek buruk, yaitu
jika penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic
Lupus Eritematosus/ SLE).
Dalam literatur disebutkan, bila
dikonsumsi berlebihan, timbul efek samping berupa edema (bengkak) karena
retensi atau tertahannya cairan di tubuh. Bisa juga naiknya tekanan darah
sebagai akibat bertambahnya volume plasma lantaran pengikatan air oleh natrium.
Ini bisa dimengerti karena minuman isotonik tidak mudah diserap ginjal.
Konsumsi minuman isotonik bisa memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk
membuang kelebihan mineral yang tak dibutuhkan tubuh.
Sangat disarankan, isotonik tidak
boleh diminum sembarangan karena mengandung garam. Apabila berlebihan, kadar
garam dalam tubuh akan menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Bagi
produsen, hendaklah, kepada masyarakat diberikan informasi oleh produsen
manfaat minuman isotonik untuk dikonsumsi secara tepat, sesuai kebutuhan dan
sesuai dosis.
Dengan begitu masyarakat tidak lagi
dibutakan informasi mengenai tayangan iklan isotonik selama ini yang
seolah-olah bisa diminum kapan saja dan dalam kondisi apapun. Melalui cara
seperti ini, citra dari minuman isotonik yang selama ini bisa diminum
sembarangan terhapuskan.
Produsen minuman kemasan sebaiknya
memperhatikan hak konsumen untuk sehat. Caranya, dengan memperpendek masa
kedaluwarsa atau menghilangkan sama sekali bahan pengawet dalam minuman
kemasan. Akan tetapi mungkinkah minuman isotonik bisa dihilangkan dari zat
pengawet dan aman dikonsumsi oleh masyarakat? Itulah yang sekarang menjadi
pekerjaan rumah bersama untuk memunculkan minuman isotonik yang aman
dikonsumsi. (Sumber: Surya, 20 Mei 2009).
Email: tiwie_agustien@yahoo.co.id
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut penelitian, dehidrasi
membuat tubuh lebih cepat lelah. Kelelahan ini terjadi karena terhambatnya
proses perubahan pemecahan glikogen menjadi tenaga. Asam laktat yang seharusnya
dapat digunakan sebagai tenaga, tak berfungsi karena tubuh kekurangan cairan. Agar
tubuh kembali mendapatkan cairan, dibutuhkan minuman yang dapat lebih cepat
diserap. Itulah sebabnya, minuman isotonik diciptakan dan berguna terutama pada
orang yang sakit, seperti demam, diare ketika tubuh membutuhkan cairan yang
cukup agar suhu tubuh dapat terus terjaga keseimbangannya.
Isotonis
adalah suatu larutan yang kita buat
konsentrasinya sama besar dengan cairan dalam tubuh dalam sel darah merah.
Harus disamakan agar tidak terjadi pertukaran. Dengan fungsi dan manfaat diantaranya:
1. Fungsi Isotonik
Ø Membantu
kelancaran sistem metabolism
Ø Menggantikan
cairan tubuh yang hilang
Ø Membentuk
nutrisi sel
Ø Membuang
residu-residu dalam tubuh
Ø Menambah
tenaga
Ø Menyembuhkan
penyakit (diare,tifus,sariawan dsb)
Ø Dan
media terjadinya reaksi biokimia dalam tubuh
2. Manfaat Cairan Isotonik :
Ø Mampu
diserap tubuh dengan cepat
Ø Membantu
penyembuhan diare
Ø Memberikan
kebugaran
Ø Mengurangi
lelah
Ø Kebiasaan
minum minuman isotonik untuk mengganti cairan tubuh yang hilang masih perlu
ditingkatkan.
Minuman isotonik biasanya terasa
agak asin karena didalam minuman ini terdapat kandungan garam dimana kandungan
zat ini menjadikan kerongkongan menjadi segar. Beberapa zat lainnya yang
terkandung didalam minuman ini adalah natrium,
magnesium, kalsium, dan karbohidrat.
Hal inilah yang membuat minuman isotonik
mudah diserap oleh tubuh dan cocok untuk olahraga seperti futsal, sepak bola
dan olahraga-olahraga berat lainnya. Sebenarnya manfaat minuman ini adalah untuk menggantikan
cairan tubuh yang keluar dan hilang ketika berolahraga atau beraktivitas, bukan
sebagai minuman yang bisa menjaga stamina dan memberikan energi lebih. Yang fungsinya sama seperti yang
diberikan dengan kita meminum air putih.
B. SARAN
minuman isotonik dapat mengganti
cairan tubuh karena dirancang dengan tekanan osmotik yang sama dengan tekanan
darah tubuh. Namun, jika meminum minuman isotonik dalam kondisi normal atau di
saat tidak beraktivitas berat, tubuh tidak perlu zat-zat elektrolit dan
kandungan mineral. Minuman itu akan terbuang sia-sia.
Justru, ada bahaya mengintai jika
meminum isotonik berlebihan. Minuman ini diduga mengandung sejumlah bahan
pengawet yang berbahaya bagi tubuh. Efek terhadap tubuh tentu efek buruk, yaitu
jika penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic
Lupus Eritematosus/ SLE).
Dalam literatur disebutkan, bila
dikonsumsi berlebihan, timbul efek samping berupa edema (bengkak) karena
retensi atau tertahannya cairan di tubuh. Bisa juga naiknya tekanan darah
sebagai akibat bertambahnya volume plasma lantaran pengikatan air oleh natrium.
Ini bisa dimengerti karena minuman isotonik tidak mudah diserap ginjal.
Konsumsi minuman isotonik bisa memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk
membuang kelebihan mineral yang tak dibutuhkan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Muniroch B. Pramudya, 2010. Buku Saku Kimia SMA. Jakarta: Kawan Pustaka.
Uliyah Masrifatul, dkk. 2006. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Surabaya: Salemba
Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar