Jumat, 05 Mei 2017

Florance Nightingel


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Keperawatan di Indonesia pada tahun 1983 melalui Lokakarya Nasional Keperawatan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Departemen kesehatan RI, dan DPP PPNI, telah ditetapkan definisi mengenai tugas dan fungsi perawat di Indonesia. Dari hasil lokakarya nasional tersebut, dikembangkan pendidikan perawat setingkat akademi (DIII), sarjana (S1) pasca sarjana (S2),  serta D IV di Indonesia. Sejak tahun 1992 melalui UU No. 23 tentang kesehatan, maka keberadaan, profesionalisasi, dan badan ilmu keperawatan telah diakui oleh pemerintah. Dengan pengakuan ini, profesionalisasi dan pendidikan keperawatan dapat berkembang sampai ke jenjang S1.
Dari pernyataan diatas dilihat dari sejarah, perkembangan ilmu keperwatan telah ada sejak tahun 1860. Pada tahun pendidikan keperawatan telah ada dan dikembangkan oleh seorang wanita yang bernama Florence Nightingale (1820-1910). Namun Indonesia sendiri baru mengaakui akan fungsi dan peran perawat pada tahun 1992.
Melihat kondisi seperti ini, agar kita sebagai tenaga kesehatan tidak ketinggalan akan sejarah perkembangan keperawatan yang sejak dulu sudah berdiri namun di Negara kita sendiri terlambat akan hal.
Sehubungan dengan beberapa hal diatas, penulis berkeinginan untuk membahas lebih luas tentang ilmu keperawatan yang dirintis oleh Florence Nightingale . oleh karena itu penulis mengangkat judul “ Teori Florence Nightingale ”. Hal ini dimaksudkan agar pembaca mengetahui lebih lanjut akan teori Florence Nightingale.  


B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.   Apa pengertian dari konsep dan teori ?
2.   Apa karakteristik teori keperawatan ?
3.   Apa saja faktor yang mempengaruhi teori keperawatan ?
4.   Bagaimana perkembangan keperawatan didunia ?
5.   Apa yang dimaksud dengan teori Florence Nightingale ?
6.   Apa hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep keperawatan ?
7.   Apa hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan ?
8.   Apa hubungan teori Florence Nightingale dengan teori-teori lain ?

C.    TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.      Untuk memahami pengertian konsep dan teori ?
2.      Untuk mengetahui karakteristik teori keperawatan ?
3.      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi teori keperawatan ?
4.      Untuk mengetahui perkembangan keperawatan didunia ?
5.      Untuk memahami tentang teori Florence Nightingale?
6.      Untuk mengetahui tentang hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep keperawatan ?
7.      Untuk mengetahui tentang hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan ?
8.      Untuk mengetahui tentang hubungan teori Florence Nightingale dengan teori-teori lain ?

D.    MANFAAT PENULISAN
Sebagaimana mempunyai tujuan seperti yang tersebut diatas, penulis mempunyai manfaat sebagai berikut :
1.   Manfaat secara teoristis sangat diharapkan karya ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi para khalayak.
2.    Manfaat Praktis
a.    Bagi Pembaca
Sebagai bahan wacana yang dapat di gunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mempelajari makalah tentang Euthanasia.
b.    Bagi Penulis
     Sebagai sarana untuk menambah pengalaman dalam penulisan karya tulis,serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang  Euthanasia.
c.    Bagi Penulis lain
     Dapat menjadi bahan yang dapat digunakan sebagai tambahan informasi,dan referensi apabila penulis lain melakukan penelitian serupa agar mampu membuat makalah yang lebih sempurna.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN KONSEP DAN TEORI
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.
Teori keperawatan menurut Barnum tahun 1990, merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan melalui teori keperawatan dapat dibedakan apakah keperawatan termasuk disiplin ilmu atau aktivitas lainya.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung kompinen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan keterampilan dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuany.
Dari pengertian diatas, pengertian konsep yaitu suatu bentuk gagasan ataupun ide yang  abstrak. Sedangkan teori merupakan hasil dari konsep yang nyata.

B.     KARAKTERISTIK TEORI KEPERAWATAN
Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep keperawatan, juga memiliki karakteristik diantaranya: 
1.      Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada dialam
2.      Teori keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada
3.      Teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan
4.      Dalam menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan
5.      Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktek keperawatan

Dari beberapa pendapat diatas, karakteristik teori keperawatan adalah adalah sikap dan tindakan dari seorang perawat dalam melakukan suatu tindakan yang kosisten dalam pelaksanaannya kode etik.

C.    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEORI KEPERAWATAN
Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini rerdapat beberapa pandangan yang dapat mempengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya:
1.      Filosofi dari Florence Nightingel
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan ddalam perawatan orang yang sakit yang dikenal teori lingkunganya . selain Florence juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien. Beliau juga membedakan praktek keperawatan juga kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang sakit dengan orang yang sehat.
2.      Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa dealam memberika pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan berjalanya dan diakuinya keperwatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dengan dokter bukan dibawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
3.      Sistem pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai system dan kurikulum keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki system pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehungga teori-teori keperawatan sehingga teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
4.      Pengembangan ilmu keperawatan
Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperwatan dasar menjadimilmu kepertawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang akan dating akan selalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan.

Dari pengertian diatas, factor yang mempengaruhi teori keperawatan adalah suatu pandangan yang mengacu pada filosofi Florence nightingle,kebudayaan,system pendidikan,pengembangan ilmu keperawatan.

D.    SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DIDUNIA
Hal merawat adalah suatu bentuk aktivitas yang telah ada sejak manusia diciptakan dan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan kebudayaan. Tahap-tahap perubahan tersebut secara garis besar sebagai berikut:
1.      Naluri
Sejak manusia diciptakan, merawat telah ada sebagai suatu naluri. Pada tahap ini, setiap individu menggunakan akal pikiranya untk memelihara kesehatan dalam tingkat yang paling sederhana.
2.      Kepercayaan akan adanya roh (animisme)
Pada masa ini, manusia percaya bahwa penyakit disebabkan oleh pengaruh roh, baik roh yang terdapat pada manusia yang sudah maninggal maupun yang masih hidup, atau yang terdapat di alam sekitar(batu, gunung, pohon, sungai, air, dan api). Pengobatan dan perawatan orang sakit dilakukan dengan cara mengusir roh terse3but oleh para dukun melalui mantera atau alat-alat dari alam (akar-akaran, daun-daunan).
3.      Kepercayaan pada dewa-dewa
Pada masa ini, manusia percaya bahwa penyakit disebabkan oleh kemaraha dewa. Oleh karena itu, kuil-kuil pemujaan dewa didirikan sebagai tempat orang-orang yang menderita sakit berkumpul untuk minta kesembuhan.
Dengan demikian, kuil dapat dianggap sebagai rumah sakit pertama pada zaman primitif.
4.      Ketabiban (kurang lebih 14 abad SM)
Pada masa ini, perawatan pasien dilakukan dengan teknologi yang sedikit lebih maju. Pembalutan (pembidaian), hygiene umum, dan anatomi manusia telah cukup dikenal. Ketabiban berkembang di India, Mesir, Yhudi, Tiongkok, dan Roma.
5.      Diakones dan philantrop (kurang lebih 400 SM)
Diakones adalah suatu kelomok yang terdiri dari pra wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam melayani dan merawat orang sakit. Pelayanan inilah yang nantinya akan menjadi cikal bakal ilmu keperawatan kesehatan masyrakat.
Philantrop merupakan suatu kelompok kasih saying yang anggotanya menjauhkan diri dari keramaian dunia dan berfokus pada perawatanorang sakit. Anggota kelompok ini merupakan tenaga inti perawat di rumah sakit pada waktu itu.  
6.      Pengaruh penyebaran agama islam
Pada tahun 632 Masehi, agama Islam menyebar ke seluruh pelosok dunia. Agama islam sangat mnekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, pada periode ini ilmu kesehatan terutama kedokteran dan keperawatan berkembang dengan pesat, terutama di Spanyol, Timur Tengah (Arab), Afrika Utara, dan Asia Barat. 
7.      Perawat-perawat terdidik 
Pada zaman pertengahan muncul berbagai institusi dan lembaga yang mendidik individu menjadi seorang perawat, antara lain di Hotel Dien & Lion (Prancis) yang kemudian menjadi rumah sakit terbesar dan terlengkap di Prancis. Pada mulanya tenaga terdidik ini diseleksi dari rohaniawan yang melakukan perawatan terhadap orang sakit yang disebut “orang suci” dan “orang tobat”. Perkembangan ini dipicu dengan adanya perang salib yang menyebabkan merawat menjadi bagian dari tugas keagamaan yang harus dilaksanakan dan tidak dapat dihindari.
Rohaniawan yang terkenal pada zaman ini adalah St. Fransiscus dari Asisi Italia (1182-1226). Seorang tokoh agama yang merawat penderita penyakit lepra (kusta) suatu penyaki yang pada waktu itu dianggap sebagai “sampah masyarakat” dan hidup bersama-sama dengan mereka di pengasingan.

Dari pengertian diatas, bahwasannya teori keperawatan berawal dari sejarah yang mencakup beberapa tahap diantaranya yaitu naluri,kepercayaan akan adanya roh,kepercayaan akan dewa-dewa,ketabiban, Diakones dan philantrop,pengaruh penyebaran adanya agama islam,perawat-perawat terdidik.

E.  TEORI FLORENCE NIGHTINGALE
1.      Periode awal perawat professional (abad 18 dan 19)
Ilmu kedokteran dan keperawatan mengalami perkembangan yan cukup pesat pada periode ini. Florance Nightingale(1820-1910) adalah seorang wanita yang berperan penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Pendidikanya dimulai di Kaiser Werth. Paris pada tahun 1850. Ia kemudian mengepalai institute Extablishment for gentle women during illness yang kemudian berubah nama menjadi King Collage Hospital.
Florance Nightingale merintis karirnya pada tanggal 21 Oktober 1854 dalam Perang Krim (1854-1856) antara Roma dan Turki, yaitu dengan membantu para korban akibat perang tersebut. Kegiatan ini dilakukan disebuah barak rumah sakit (scutori) yang berkapasitas 1700  tempat tidur dengan sarana yang masih terbatas. Namun, berkat perawatan yang intensif, angka kematian menurun drastic dari 41% menjadi 2% dalam waktu 6 bulan. Sebagai penghargaan atas keberhsilan Florance Nightingale, pada tahun 1860 pemerintasetempatv memberikan dana kepada Florance Nightingale untuk mendirikan sekolah perawat yang diberi nama Nightingale Nusing School dan Rumah Sakit Thomas di London dijadikan sebagai lahan praktek.
Model sekolah perawat Nightingale sebagai berikut:
1.      Pembuatan kebijakan dibidang keperawatan, bebas dilakukan oleh seorang kepala perawat meskipun ia berada di bawah kepala rumah sakit.
2.      Sarana berupa asrama bagi pesertadidik dikepalai oleh seorang perawat.
3.      Mengutamakan proses belajar mengajar disuatu kelas
4.      Tanggung jawab bimbingan terhadap peserta didik di lahan prktik diberikan kepada kepala bangsal.
Florance Nightingale juga menyelenggarakan beberapa kegiatan dalam rangka  keperawatan pengembangan keperawatan, yaitu:
1.      Membuat buku catatan perawat yang memuat dasar-dasar keperawatan bagi pendidikan keperawatan
2.      Menulis berbagai buku tentang ilmu keperawatan
3.      Mengadakan latihan P3K dan palang merah untuk para prajurit.
4.      Memperbaiki praktik keperawatan di beberapa rumah sakit di Inggris
5.      Menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat dn Perawat Kesehata Masyarakat 
6.      Mendirikan himpunan Perawat Nasional Inggris pada tahun 1887, yang merupakan perkumpulan perawat pertama di dunia.
7.      Mendirikan himpunan perawat-perawat kepala diseluruh inggris Matron Council of Nursing pada tahun 1894
Perkumpulan ini menjadi semakin kuat sehingga pemerintah inggris menetapkanya sebagai Profesional Fredoom yang kemudian di undang-undangkan pada tahun 191
Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” meletakkan keperawatan  menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang wanita.
Konsep utama bagi kesehatan adalah:
1)      ventilasi kehangatan
2)      cahaya
3)      diet
4)      kebersihan
5)      dan ketenangan.
Kesehatan adalah usaha untuk menjaga agar tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari faktor kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah proses penyebaran secara alami karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan. Keperawatan merupakan gambaran jelas dari kondisi yang optimal, guna membantu proses penyembuhan pasien dan proses pencegah dari proses penyebaran melalui suatu tindakan.
Hal ini berisikan empat gaya adaptif, yaitu:
1)      Gaya Psikologis
Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh memperoleh cairan dan elektrolit, aktifitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan penyerapan makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi dan fungsi endoktrin
2)      Gaya Konsep Diri
Termasuk didalamnya dua komponen yaitu : fisik diri, yang mengembangkan indera peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri, kosistensi diri dan etika moral diri.
3)      Gaya Aturan Fungsi
Yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi social dan mengacu pada performa dalam melakukan aktifitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan social.
4)      Gaya Interpenden
Mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan mendukung sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan perhatian.
        
2.    Konsep model Florence Nightingale
Inti konsep Florance Nightingake adalah pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
a.      Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan
udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih
yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruharus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri, tempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
b.      Lingkungan psikologyi(psychologi enviroment)
Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan srtres fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
c.       Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkunngan sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Lingkungan sosial selalu dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu lingkungan pasien yang secara menyeluruh.

3.    Filosofi Florance Nightingale
Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan yang dapat mempengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya filosofi dari florance nightingale, kebudayaan, system pendidikan serta pengembangan ilmu keperawatan.
Florance Nightingale lahir di Flrance Italia, 12 Mei 1820, meninggal di London, Inggris, 13 Agustus 1910 (pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistic. Ia dikenal dengan nama Bidadari Lampu ( The Lady With The Lamp). Atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di Semenanjung Krimea, Rusia.
Florance Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawata. Ia memberikan penekanana kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetail menggunakan statistic sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan dihadapan pemerintahan di Inggris.
Florance merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal teori lingkunganya. Selain Florance juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta standart pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien. Beliau juga membedakan praktek keperawatan serta dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang sakit dengan sehat.
Melalui observasi dan kesehatan klien pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungsn dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi. Tornes (1986) mencatat bahwa Nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berpikir tentang keperawatan dan kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkunganaya. Surat Nightingale dan tulisan tanganya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien.
Model dan konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan, sehingga ahkirnya dikembangkan secara luas, paradigm perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan  kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperfhatikan. Teori Nightingale memandang pasien dalam kontek lingkungan kesehatan, lingkungan fisik, psikologis, dan sosial. Membuat pasien merasa nyaman dan tenang di lingkungan rumah sakit merupakan hal yang perlu dilakukan. Cara yang dilakukan untuk membuat pasien merasa nyamann, pada saat member makanan di rumah sakit mislanya dengan membersihkan meja tempat tidur dan yakinkan ada tempat untuk semua piring.
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan pasien, dimana perawat lebih dituntut harus bias membuat lingkungan fisik, psikologis, dan sosial pasien selalu nyaman denhan lingkungan yang berfsih.
Falsafah hidup Florance Nightingale yang dikagumi banyak orang: “ Memberikan pelayanan terbaik bagi manusia merupakan sarana pengabdian yag terbaik bagai tuhan”.

4.    Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan diantaranya:
a.      Individu atau manusia
Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.
b.      Keperawatan
Bertujuan membawa atau mengantar individu pada kondisi terbaik agar dapat melakukan kegiatan melalui upaya mempengaruhi lingkungan.
c.       Sehat atau sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat

d.      Masyarakat atau Lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.
Dari pengertian diatas, hubungan teori Florance Nightingale dengan konsep keperawatan adalah ..................

5.      Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan diantaranya:
a.        Pengkajian atau Pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi lingkungan.
b.        Analisa Data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial, dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien.
c.         Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya
d.        Diagnosa Keperawatan
Berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain :
1)   Faktor Lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan
2)   Penyesuaian terhadap lingkungan
3)   Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektifitas asuhan
d.        Implementasi
Upaya dasar merubah atau mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan pertumbuhan dan perkembangan individu
e.         Evaluasi
Mengobservasi dampek perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu
Dari pengertian diatas, hubungan teori Florance Nightingale dengan proses keperawatan adalah ……


6.      Hubungan teori Florence Nightingale dengan teori-teori lain diantaranya:
a.      Teori adaptasi
Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya yang berperan penting pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.
b.      Teori Kebutuhan
Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
c.       Teori stress
Stres meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stres juga dapat menyebabkan kelelahan jika stres begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif.

Dari pengertian diatas, Teori model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami seluruh proses penyakit, dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran. Model dan konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan praktek keperawatan, sehingga dikembangkan secara luas dengan tindakan yang hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien sehingga perlu diperhatikan.
Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat (Nightingale, 1860; Torres 1986).


F.     PARADIGMA KEPERAWATAN
Paradigma keperawatan adalah cara pandang dan keyakinan berbagai konsep  yang mendasari ilmu keperawatan
Paradigm keperawatan terdiri dari:
1.      Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang merupakan kesatuan utuh dan unik terdiri dari body, mind dan spirit yang saling berpengaruh
Manusia mempunyai siklus kehidupan meliputi:
a.       Tumbuh berkembang
b.      Mempunyai keturunan
c.       Mampu mengatasi perubahan
2.      Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi kesehatan manusia.
Lingkungan meliputi:
a.       Lingkungan Internal
Lingkungan Internal
Lingkungan yang berasal dari dalam manusia itu sendiri, meliputi:
1)      Faktor genetik
2)      Maturasi biologi
3)      Jenis kelamin
4)      Emosi (psikologis)
5)      Predisposisi terhadap penyakit
6)      Faktor perilaku
b.      Lingkungan external
1)      Lingkungan External
Lingkungan external adalah lingkungan disekitar manusia, meliputi:
a)      Lingkungan fisik
b)      Lingkungan biologis
c)      Lingkungan sosial
d)     Lingkungan kultural
e)      Lingkungan spiritual  

Lingkungan external juga diartikan lingkungan masyarakat yang berarti kumpulan individu yang terbentuk melalui interaksi antara manusia, budaya, dan aspek spiritual yang dinamis yang memiliki tujuan dan sistem nilai serta berada dalam hubungan yang saling bergantung yang terorganisir.
Masyarakat adalah sistem social, dimana semua orang berusaha untuk saling membantu dan melindungi agar kepentingan bersama dalam hubungan dengan lingkungan dapat mencapai pemenuhan kebutuhan dasar secara optimal.
Manusia sebagai makhluk sosial, selalu berinteraksi dengan lingkungan secara dinamis dan mempunyai kemampuan berespon terhadap lingkungan yang akan mempengaruhi derajat kesehatanya.
3.      Sehat
Keadaan sejahtera fisik, mental, sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan. Sehat merupakan tanggung jawab individu harus di pertahankan melalui upaya promotif, preventif, dan kuratif. Sehat ditentukan kemampuan individu, keluarga, kelompok atau komunitas
4.      Keperawatan
Bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehiduapn manusia.
a.       Peran perawat
1)      Memberikan advokasi pada klien
2)      Memberikan lingkungan yang aman
3)      Meningkatkan kemampuan profesional melalui pendekatan dan menggunakan hasil penelitian
4)      Berpartisi[pasi dalam kebijakan manajemen sistem pelayanan kesehatan dan pendidikan
b.      Lingkup keperawatan meliputi:
1)      Promosi kesehatan
2)      Mencegah sakit
3)      Memberi asuhan kepada orang sakit dan yang mengalami ketidakmampuan
4)      Mendampingi klien saat sakaratul maut dengan bermartabat

Dari pengertian diatas, paradigma keperawatan adalah cara pandang dan keyakinan berbagai konsep  yang mendasari ilmu keperawatan yang meliputi faktor-faktor  seperti manusia, lingkungan sehat dan keperawatan.
…..
G.    TEORI STRESS DAN ADAPTASI
1.      Teori stress dan adaptasi
Modernisasi dan kemajuan tekhnologi membawa perubahan dalam cara berfikir dan dalam pola hidup masyarakat luas.Perubahan tersebut akan membawa konsekuensi dibidang kesehatan  fisik dan bidang kesehatan jiwa. Tidak semua orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut,akibatnya akan menimbulkan ketegangan atau akan mengalami hal yang dapat merupakan factor pencetus,penyebab dan juga akibat dari suatu penyakit.
Stres diakibatkan oleh adanya perubahan-perubahan diantaranya perubahan nilai budaya,perubahan system kemasyarakatan,pekerjaan serta akibat ketegangan antara idealism dan realita.bertambahnya stress hidup akan menyebabkan terganggunya  keseimbangan mental – emosional yang walaupun tidak menyebabkan kematian langsung,akan tetapi mengganggu produktivitas dan hidup seseorang menjadi tidak efesien.
Stres adalah realita kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari .Stres sesuatu hal yang buruk dan menakutkan, tetapi merupakan bagian kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari,manusia tidak bisa lepas dari stress, masalahnya adalah  bagaiman hidup beradaptasi dengan  stress tanpa harus mengalami distress. Tidak semua bentuk stress itu mempunyai konotasi negative,cukup banyak yang bersifat positif,misalnya promosi jabatan.
Jabatan yang lebih tinggi memerlukan tanggung jawab yang lebih berat yang merupakan tantangan bagi yang bersangkutan. Bila ia sanggup menjalankan beban tugas jabatan yang baru ini dengan baik tanpa ada keluhan baik fisik maupun mental serta merasa senang,maka ia tidak dikatakan mengalami stress melainkan disebut eustres.
Para psikolog dan ilmuan yang lain telah berjuang beberapa tahun untuk membuat suatu definisi stress.Istilah ini dipakai secara luas saat ini dan masih belum mempunyai  penjelasan yang definitive (pasti). Seperti yang dikatakan oleh salah seorang ilmuan ”stress, stress juga merupakan penyebab dari stress itu sendiri”
Adaptasi sebagai suatu bentuk respons yang sehat terhadap stress telah ditegaskan sebagai suatu perbaikan yang sehat pad system lingkungan yang internal.dalam hal ini termasuk juga respons pada proses penstabilan biologis internal  dan pemeliharan psikologis dalam hal jati diri dan rasa harga diri. Roy (1976) mendefinisikan respons yang adaptif sebagai suatu tingkah laku yang memelihara integritas individu. Adaptasi dipandang sebagai  suatu yang positif dan ada korelasi dengan respons yang sehat.ketika tingkah laku mengganggu integritas individu,hal ini dianggap maladaptive.Respons yang maladaptive oleh individu,dianggap sebagai hal yang negative atau respons yang tidak sehat
2.      Beberapa definisi stress :
a.  Stres adalah respons tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya.
b.  Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan      dan tuntutan kehidupan.
c.  Stres adalah suatu kondisi dinamik dalam mana seseorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang,kendala atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersiapkan sebagai tidak pasti dan penting.
d. Stres adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan yang berasal dari situasi dan sumber daya system biologis, psikologis dan social dari seseorang.
Beberapa peneliti  pada abad ini telah menghasilkan beberapa perbedaan konsep tentang stress.Tiga dari konsep berikut ini memasukkan stress sebagai respons biologis,stress sebagai kejadian lingkungan,dan stress sebagai transaksi antara individu dan lingkungan. 
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa stress suatu gangguan psikologis yang umum terjadi dalam kehidupan manusia sehari-hari yang disebabkan oleh beberapa faktor tertentu.




3.      Proses terjadinya stress secara fisiologi
Susunan saraf pusat (otak, system limbic, system transmisi saraf/ neurotransmitter).
a.      Stres sebagai respons biologis
Pada tahun 1956,hans Selye mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai respons fisiologis dalam suatu system biologi terhadap perubahan yang diinginkan.Sejak pertama publikasinya,ia telah merevisi ulang definisi tentang stress menjadi “… keadaan yang dimanifestasikan oleh sindrom khusus yang terdiri dari semua perubahan yang penyebabnya tidak spesifik dalam biologi”  (Selye ,1976).Sindrom ini telah dikenal sebagai “ fight or flight syndrome”.Dalam tahun 1936,Selye merumuskan stress sebagai generasi adaptation syndrome (GAS) atau syndrome penyesuaiain umum.selye membagi reaksi umum tubuh terhadap stress dalam tiga tahap yaitu reaksi waspada,reaksi melawan ,dan reaksi kelelahan.
b.      General Adaptation syndrome
Bila faktor penyebab stress tidak dapat diatasi dan factor penyebab tersebut terlalu besar maka reaksi tubuh yaitu GAS mulai bekerja untuk melindungi individu agar dapat bertahan hidup.GAS pada dasarnya merupakan reaksi fisiologis akibat rangsangan fisik dan fsikososial.Bila individu terancam oleh stress,isyaratnya akan dikirim keotak dan otak mengirim informasi ini ke hipotalamus sehingga system saraf otonom dan endokrin terstimulasi.Akibatnya terjadi suatu perubahan fisiologis berupa gejala dari system saraf otonom dan system endokrin
c.       Tahap reksi waspada
Pada tahap ini dapat terlihat reksi psikologis”fight or flight syndrome” dan reaksi fisiologis.Pad tahap ini individu mengadakan reaksi pertahanan terekspos pada stressor.Tanda fisik yang akan muncul adalah curah jantung yang meningkat,peredaran darah cepat ,darah diferifer dan gastrointestinal mengalir ke kepala yang terpengaruh,maka gejala stress akan  mempengaruhi  denyut nadi,ketegangan otot.Pada saat yang sama,daya tahan tubuh berkurang,bahkan bila stressor sangat besar atau kuat (mis.luka bakar hebat,suhu yang terlalu panas/dingin),dapat menimbulkan kematian.


d.      Tahap melawan
Pada tahap ini individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan  psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur  strategi untuk mengatasi stressor ini.Tubuh berusaha menyeimbangkan  proses fisiologis yang telah dipengaruhi selama reaksi waspada untuk sedapat mungkin kembali kekeadaan normal dan pada waktu yang sama  pula tubuh  mencoba mengatasi factor-faktor penyebab stress.apabila proses fisiologis  telah teratasi maka gejala-gejala stress akan menurun,tubuh akan secepat mungkin berusaha normal kembali karena ketahanan tubuh ada batasnya dalam beradaptasi.jika stressor berjalan terus dan tidak dapat diatasi/ terkontrol maka ketahanan tubuh untuk beradaptasi akan habis dan individu tidak akan sembuh.
e.       Tahap Kelelahan
Tahap ini terjadi karena ada suatu perpanjangan  tahap awal stress yang tubuh individu telah terbiasa. Energi penyesuaian terkuras, dan individu tersebut tidak dapat mengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian yang digambarkan pada tahap kedua. Akan timbul gejala penyesuain  diri terhadap lingkungan seperti  sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri colonel, bisul, kolistis. Tanpa ada usaha melawan, kelelehan bahkan kematian dapat terjadi (sel ye,1956,1974).
Bila tubuh terekspos pada stressor yang sama dalam waktu yang sangat lama secara terus menerus,maka tubuh yang semula telah biasa menyesuaikan diri,akan kehabisan energy untuk beradaptasi.Pada keadaan ini timbul kembali tanda-tanda,namun pada tahap ini bersifat irreversible,individu akan meningkat,Daya tahan yubuh terhadap suatustresor tidak dapat dianggap bertahan selamanya,karena pada suatu saat energy untuk adaptasi itu akan habis.
“Selye”, menunjukkan penelitian yang ekstensif pada suatu tempat percobaan buatan yang terkontrol dengan binatang percobaan sebagai subyek.Dia menemukan akibat fsikologis dengan stimulasi (rangsangan) fisik,seperti menghadapkan subyek terhadap temperature panas atau dingin,kejutan listrik,injeksi zat beracun,isolasi fisik dan luka beda.Sejak penerbitan hasil penelitiannya ,studi-studi lain telah mengungkapkan bahwa syndrome “ fight or flight”gejalanya Nampak pada efek fsikologis atau rangsangan  emosi seperti juga pada rangsangan fisik,dan karenanya tubuh mungkin kehabisan energy penyesuaiannya lebih cepat pada stress fisikologis dari pada penyakit fisik.
4.      Mekanisme stress-Adaptasi fisiologi
Tanda peringatan pertama dari rasa takut, marah, frustasi, trauma atau penyakit pada tubuh pertama diterima oleh saraf sensoris yang disebut dengan organ sensoris seperti mata, telinga, lidah dan kulit yang terletak dibagian luar tubuh.Tanda-tanda peringatan ini diteruskan oleh saraf ke hipotalamus dan korteks serebral. Hipotalamus terlibat karena organ ini mengontrol fungsi otomatis seperti pemgatur suhu tubuh,keseimbangan cairan  dan sekresi hormone yang perannya sangat penting dalam memelihara homeostatis tubuh. Korteks serebral terlibat dalam fungsi ini untuk meningkatkan kesadaran seseorang terhadap stress yang dihadapinya agar individu dapat segera mengatasi stress
Kedua pusat dalam otak ini harus terlibat untuk dapat mengadakan reaksi adaptasi terhadap stress baik secara fisiologis maupun psikologis.Kombinasi kedua reaksi ini merupakan usaha tubuh untuk melindungi diri terhadap stress dengan cara mengeluarkan tenaga cadangan yang diperlukan dalam beradaptasi.
Dalam tahap ini, semua sytem dalam organ dalam keadaan siaga dan siap untuk bertempur atau melarika diri dari stress. Jantung bekerja lebih keras untuk meningkatakan curah jantung dan meningkatkan kadar oksigen serta gizi yang diperlukan untuk pengeluaran energi. Detak jantung bertambah cepat agar dapat meningkatkan jumlah oksigen yang diperlukan.Pembuluh darah meningkatkan kontraksi untuk membantu kerja peredaran darah. Otot-otot berkontraksi sehingga kaki tangan dan punggung siap untuk bertindak jika perlu untuk melindungi tubuh terhadap ancaman.Produksi keringat meningkat,sebagai hasil peningkatan suhu tubuh yang dikeluarkan melalui mulut.
Hipotalamus merangsang system endokrin yang mengontrol kerja kelenjar hipopisis.Reaksi ini menyebabkan peningkatan produksi hormon yang mempengaruhi sebagian besar organ tubuh.Lobus posterior dari hipofisis  mengeluarakan ADH (antidiuretik hormone) yang dibawa melalui aliran darah keginjal, yang merangsang ginjal mengeluarkan urine. Dengan cara ini volume darah meningkat untuk membantu sirkulasi oksigen dan zat-zat makanan lain umtuk menghasilkan energi. Sebagai akibat kerja ini tekanan darah meningkat. Lobus  anterior hipofisis juga menghasilkan beberapa macam hormone, salah satunya hormone tiroksin yang merangsang tiroid untuk meningkatkan metabolism tubuh supaya lebih banyak memproduksi energi yang langsung dapat dipakai.
Hormon lain adalah genetropin yang dapat merangsang pankreas  memproduksi glukogen yang merangsang hepar, otak, jaringan lemak untuk mengeluarkan energi yang tersimpan disana. Dengan cara ini memungkunkan produksi energy lebih banyak yang diperlukan selama reaksi stress. Kelenjar hipofisis duga menyekresi  hormone ACHT (adrenocorticotropic hormone ) yang merangsang kelenjar adrenalin yang terletak diatas ginjal untuk menghasilkan hormone tambahan yang menahan air keginjal dan meningkatkan  volume darah,pengeluaran energy yang tersimpan dalam hepar,otot,dan jaringan lemak .
Kelenjar adrenalin mengeluarkan hormone tambahan yang disebut adrenalin. Adrenalin ini langsung bekerja ke berbagai organ tubuh, misalnya meningkatkan kerja jantung, melebarkan pupil, meningkatkan pengeluaran keringat  dan menurunkan aktivitas gastrointestinal dan menyempitkan pembuluh darah. Efek fsikologis adrenalin misalnya rasa marah dan rasa takut .Jika individu ini dapat mengatasi stress, maka fungsi tubuh akan normal kembali tetapi bila gagal maka stress akan  berlangsung terus menerus sehingga persediaan tenaga didalam tubuh  akan habis dan individu tersebut menjadi kepayahan. Seorang individu sering mengalami stress ,hingga terdapat perubahab fisiologis dalam jangka waktu lama maka akan terjadi kerusakan yang menetap dalam tubuh.
5.      Stres Sebagai Suatu Peristiwa Lingkungan
Konsep kedua mengidentifikasikan stress sebagai “sesuatu”atau “peristiwa”yang memicu respons  fisiologis dan psikologis yang adaptif pada individu.Peristiwa ini adalah salah satu yang menimbulkan perubahan dalam pola hidup individu,yang memerlukan penyesuaian gaya hidup,dan menguras kemampuan seseorang.Perubahan itu bisa berakibat positif seperti seseorang yang berprestasi tinggi,atau negative misalnya dipecat dari pekerjaanya.Penekanan disini adalah perubahan dari pola hidup individu yang telah mantap.
6.      Stres Sebagai transaksi Antara individu dan Lingkungan
Stres sebagai proses  yang meliputi stressor dan strain dengan menambahkan dimensi hubungan antara individu da lingkungan.Interaksi antara manusia dan lingkungan yang saling mempengaruhi disebut sebagai hubungan transaksional.Stres bukan hanya suatu proses ketika  stimulus atau sebuah  respons saja,tetapi juga suatu proses ketika seseorang adalah perantara  (agent) yang aktif yang dapat mempengaruhi stressor melalui strategi perilaku,kognitif dan emosional.
Individu akan memberikan  reaksi stress yang berbeda pada stressor yang sama.Sebagai contoh,bila mengamati prilaku orang dijalur lalu lintas.Orang-orang yang terjebak dijalur lalu lintas dan terlambat datng dipertemuan penting,tyerus menerus akan melihat jam tangannya,sementara orang lain terlihat santai saja sambil menikmati music.
Dalam hal ini jelas terlihat bahwa terdapat perbedaan dalam mengartikan bahwa timbulnya kesadaran stress merupakan proses yang kompleks dan dinamis.
7.      Peristiwa pencetus stress
Lazarus dan folkman (1984)” mengidentifikasikan stress sebagai suatu hubungan antara seseorang dan lingkungannya yang dianggapnya melampaui kemampuan dirinya dan mengancam kesejataraan hidupnya .peristiwa yang mencetuskan  stress yaitu timbulnya suatu rangsangan dari lingkungan eksternal dan internal yang dirasakan  oleh individu  melalui sikap tertentu.hal yang menentukan apakah suatu hubungan dengan seseorang atau lingkungan tertentu menimbulkan stress bergantung pada penilaian kognitif individu tentang situasi. Penilaian kognitif (cognitippe raisal) adalah suatu evaluasi individu terhadap kepentingan pribadinya pada peristiwa atau kejadian. Suatu peristiwa mencetuskan suatu respons pada individu dan respons tersebut dipengaruhi oleh resepsi individu terhadap peristiwa tersebut.
8.      Faktor Prediposisi Stres
Berbagai jenis unsur mempengaruhi bagaimana seorang individu merasakan dan merespons suatu peristiwa yang menimbulkan stress. faktor predisposisi ini, sangat berperan dalam menentukan apakah suatu respons adaptif atau maladaptif. Jenis factor prediposisi adalah pengaru genetif, pengalaman masa lalu, dan kondisi saat ini.
Pengaruh genetif adalah keadaan kehidupan seseorang  yang diperoleh dari keturunan .sebagai contoh, termasuk riwayat  kondisi psikologis dan fisik keluarga (kekuatan dan kelemahannya)serta temperamen (karakteristik tingkah laku pada saat lahir dan masa pertumbuhan). Pengalaman masa lalu adalah kejadian - kejadian yang mennghasilkan suatu pola pembelajaran yang dapat mempengaruhi respons penyesuaian individu, termasuk pengalaman sebelumnya terhadap tekanan stress tersebut atau tekanan lainnya, mempelajari respon penanggulangan dan tingkat penyesuaian pada tekanan stress sebelumnya.
Kondisi saat ini yang meliputi factor kerentanan yang mempengaruhi kesiapan fisik,dan sumber - sumber social individu untuk menghadapi tuntunan menyesuaikan diri (Murphy dan Moriaty,1976). Contohnya, termasuk status kondisi kesehatan saat ini, motifasi, perkembangan kedewasaan, berat dan lamanya stress, sumber keuangan dan pendidikan, umur, tersedianya strategi penanggulangan saat ini dan system  penunjang perawat lainnya.

Dari pengertian diatas, teori stress dan adaptasi adalah Stres adalah realita kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari .Stres sesuatu hal yang buruk dan menakutkan, tetapi merupakan bagian kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari,manusia tidak bisa lepas dari stress, masalahnya adalah  bagaiman hidup beradaptasi dengan  stress tanpa harus mengalami distress. Tidak semua bentuk stress itu mempunyai konotasi negative,cukup banyak yang bersifat positif,misalnya promosi jabatan
Adaptasi sebagai suatu bentuk respons yang sehat terhadap stress telah ditegaskan sebagai suatu perbaikan yang sehat pad system lingkungan yang internal.dalam hal ini termasuk juga respons pada proses penstabilan biologis internal  dan pemeliharan psikologis dalam hal jati diri dan rasa harga diri

H.    TEORI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Manusia adalah makhluk yang holistic yaitu adanya keterpaduan atau menyeluruh. Kebutuhan manusia yang paling pokok dan harus terpenuhi adalah oksigen, karena oksigen sangat diperlukan dalam proses metabolisme dan apabila tidak terpenuhi maka manusia akan mati. Dalam kebutuhan dasar manusia terdapat beberapa teori yang dikemukakan oleh beberapa ilmuan salah satunya adalah Abraham maslow. Abraham maslom dalam teorinya membagi kebutuhan dasar manusia dalam 5 tingkatan yaitu :
1.      KEBUTUHAN FISIOLOGIS
Yaitu merupakan kebutuhan yang paling dasar dari manusia yang apabila tidak terpenuhi maka akan sakit bahkan mati. Misalnya :
a.       Oksigen
O2 yaitu fungsinya untuk bernafas karena oksigen diperlukan dalam proses metabolisme dalam tubuh
b.      Cairan dan elektrolit
Manusia memerlukan minuman untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh.
c.       Nutrisi
Nutrisi sangat dibutuhkan oleh manusia apabila tidak terpenuhi maka akan ada gangguan pada tubuh. Nutrisi dapat terpenuhi dari makanan yang kita makan sehari-hari
d.      Eliminasi
adalah proses pembuangan zat sisa dalam tubuh yang harus dikeluarkan karena zat sisa mengandung racun yang apabila tidak dikeluarkan akan menyababkan penyakit. Contohnya BAB/BAK (feses dan urine )
e.       Istirahat
manusia memerlukan kebutuhan untuk istirahat agar energi tidak terlalu banyak terbuang dalam proses metabolisme. Istirahat merupakan kebutuhan yang paling pokok dari manusia untuk menjaga kesehatan.
f.       Bebas dari rasa nyeri
Manusia ingin selalu terhindar dari berbagai penyakit yang menimbulkan nyeri misalnya, misalnya apabila seseorang sedang sakit maka ia akan minum obat, itu adalah salah satu upaya untuk menghilangkan rasa nyeri.
g.      Regulasi
yaitu keteraturan atau keseimbangan pada tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit.
h.      Stimulasi
rangsangan, manusia memiliki rangsangan bail internal maupun eksterna. .
i.        Melaksanakan
aktivitas yaitu olahraga dan bekerja. Manusia memerlukan olahraga agar tubuh tetap sehat dan dengan bekerja maka manusia sudah melaksanakan perannya dan kewajibannya dalam keluarganya, selain itu denagn bekerja manusia akan mendapatkan pengakuan dari orang lain.
j.        Eksplorasi dan manipulasi
manusia ingin mengungkapkan apa yang ada pada diri masing-masing tentunya dengan cara yang berbeda-beda pula. Selain itu manusia juga membuat rekayasa dalam hidupnya.

k.      Seksual
setiap manusia memerlukan kebutuhan seksual untuk memdapatkan rasa aman nyaman dari orang yang sangat dicintai dan ini merupakan bentuk ekspreisi yang setiap manusia memilikinya agar manusia tersebut mandapat pengakuan dari orang terkasih

2.      KEBUTUHAN RASA AMAN DAN KESELAMATAN
Setiap manusia pasti ingin mendapatkan rasa aman dan nyaman dalam hidupnya agar terhindar dari berbagai penyakit terutama stress. Misalnya :
a.       Bebas dari bahaya penyakit yang disebabkan oleh berbagai macam jenis penyakit ataupun stress. Karena pada dasarnya manusia ingin terhindar dari berbagai macam penyakit yang membuat tidak nyaman
b.      Bebas dari rasa takut. Setiap manusia tidak ingin merasakan ketakutan namun pada kenyataanya rasa takut itu tidak dapat dihindari, misalnya takut akan kehilangan orang yang sangat dicintainya.
c.       Bebas dari bahan kimia. Bahan kimia memang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia, oleh karena itu manusia ingin selalu terhindar dari bahan kimia.
d.      Bebas dari bahaya yang mengancam tubuh = misalnya bebas dari kecelakaan yang menyebabkan manusia itu kehilangan salah satu organ tubuhnya. Hal ini sangat wajar karena setiap manusia memang diciptakan untuk berusaha melindungi diriny sendiri.
e.       Bebas dari bahaya yang disebabkajn oleh suhu.
Pada dasarnya suhu pada lingkungan sangat berpengaruh terhadap tubuh yang menyebabkan manusia jatuh sakit, oleh karena itu menusia selalu mengatur suhu di sekitar lingkungan agar suhu tubuh tetap terjamin.

3.      MENCINTAI, DI CINTAI, DAN MEMILIKI
Rasa mencintai memang sudar wajar dan itu terjado pada semua orangb tanpa terkecuali. Kita berhak mencintaio dan dicintai oleg siapapun juga. Contoh :
a.       Memberikan dan menerima cinta dan kasih saying. Kita memang makhluk yang paling komplit didunia. Rasa mencintai, dicintai itu merupakan hal yang wajat dan setiap manusia beehak untuk mendapatkan kasih sayang dari orang yang dicintainya, bukan hanya itu saja kita dapat memberikan kasih sayang kita kepada orang lain tanpa terkecuali.
b.      Membutuhkan teman hidup dan bergaul
Setiap manusia pasti mempunyai teman hidup karena semua itu sudah kebutuhan manusia agar dia mendapatkan perhatian dan menemani untuk berbagi baik susah mauun senang dalam suka maunpun duka. Selain itu menusia agar mendapatkan pengakuan maka ia perlu pergaulan agar ia tidak merasa tidak terasingkan oleh orang lain. Bergaul itu memang penting dan sangat dibutuhkan oleh setiap manusia untuk berinteraksi dan menjalin komunikasi dengan orang lain.
c.       Membutuhkan hubungan  interpersonal dan kasih saying
Setiap manusia memang sangat membutuhkan hubungan yang baik dengan oarng-orang disekitar untuk mendapatkan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Denagn begitu manusia dapat memberikan pengabdiaannya dalam berbagai kegiatan. Selain itu manusia juga membutuhkan hubungan yang lebih dari sekedar teman agar setiap masalah dapat teratasi bersama. Dalam menjalin sebuah hubungan manusia juga membutuhkan kasih sayang dari orang lain tapi menusia juga ingin memberikan kasih sayangnya kepada orang lain terutama dengan oarng yang ada didekatnya. Karena memang manusia adalah insane yang saling membutuhkan satu sama lainnya
d.      Membutuhkan peran yang memuaskan
Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia mempunyai peran yang berbeda-beda, karena itulahlah manusia dapat mengekspersikan setiap kemampuan masing-masing tergantung dari apa yang dia tekuni atau senangi. Pada dasarnya peran pada diri manusia adalah sama hany saja tingkatannya yang berbeda.  Apabila manusia mampu meraih atau mendapatkan peran yng tinggi maka itu adalah suatu prestasi yang patut dihargai. Tetapi apabila manusia tidak mampu menjalankan perannya maka manusia itu akan terasingkan atau tidak mampu berhubungan dengan yang lainnya secara baik.
e.       Membutuhkan perlakuan yang halus
Setiap oaranng pasti ingin memdapatkan perlakuan yang halus dan baik. Tidak ada manusia yang ingin mendapatkan perlakuan kasar. Akan tetapi apabila kita tidak memperlalakukan manusia yang lain secara baik dan halus maka orang lain akan berbuat kasar kepada kita.
f.       Membutuhkan kebersamaa
Kabutuhan ini memang sangat diperlukan semua manusia. Karena manusia adalah makhluk social yang sangat membutuhkan kebersamaan. Tanpa adanya kebersamaan maka manusia akan merasa terasingkan dan tidak mempunyai teman dalam hidupnya atau bahkan merasa bahwa tidak ada yang perduli dengan hidupya. Karena itulah kebutuhan ini sangat penting karena dapat mempengaruhi psikologis manusia.
g.      Membutuhkan pergaulan yang inti
Pergaulan yang intim memang dibutuhkan manusia karena ini adalah bentuk ekspersi pengungkapan rasa kasih sayangnya kepada orang yang dianggap penting dalam hidupnya. Oleh sebab itu manusia sangat membutuhkan kebutuhan ini. Akan tetapi banyak orang yang salah menafsirkannya.

4.      MENGHARGAI DAN DIHARGAI
Dalam prakteknya manusia memang ingin dihargai namun manusia juga mempunyai kewajiban untuk menghargai orang lain. Contohnya adalah :
a.    Menghargai diri sendiri
Setiap manusia apabila ingin dihargai oaring lain maka dia harus menghargai dirinya sendiri, tanpa adanya itu maka manusia hanya akan membuat manusia disekitar merasa risih dan mereka tidak akan menghargai diri kuta. Manusia harus selalu menghargai diri sendiri agar dalam pergaulan sehari-hari manusia tidak akan dikucilkan.


b.      Menghargai orang lain
Jika kita ingin dihargai oleh orang lain maka kita juga harus menghargai orang lain pula agar dalam kehidupan sehari-hari manusia dapat mendapatkan perlakuan yang pantas. Dengan menghargai orang lain pula kita manusia akan memdapatkan pengakuan dari orang lain.
c.       Di hargai oleh orang lain
Apabila dalam kehidupan sehari-hari manusia menghargai orang lain maka ia pasti akan dihargai pula. Manusia memang perlu memdapatkan penghargaan dari orang lain karena dengan begitu artinya manusia itu sudah dapat diterima dalam suatu kelompok tertentu. Dan setiap orang pasti ingin dihargai oleh orang lain.
d.      Kebebasan yang mandiri
Setiap orang pasti menginginkan kebebasan untuk mengungkapkan isi hatinya.
Dengan begitu makla manusia pasti bisa berbuat mandiri tanpa bantuan daei orang lain
1)      Prestise
2)      Dikenal dan diakui
Manusia akan merasa puas jika ia dikenal oleh oaring banyak tapi sebaliknya bapabila ia tidak dikenal maka ia akan merasa terasingkan atau diabaikan. Apabila orang dikenal maka ia akan diakui. Manusia membutuhkan hal ini karena ini adalah kunci untuk berinteraksi dengan orang lain, selain pada itu dikenal dan diakui membuat manusia itu akan merasa dihargai.
3)       Pengharagaan
Apabila manusia mendapatkan suatu penghargaan itu merupakan salah satu bukti keseriusan manusia itu sendiri. Dalam kehidupan setiap manusia membutuhkan penghargaan dari orang lain hanya saja cara untuk mendapatkan penghargaan itu berbeda-beda sesuai dengan kemampuan masing-masing dan perannya dalam suatu kelompok.



5.      AKTUALISASI DIRI
Aktualisasi diri adalah merupakan kebutuhan untuk mengakui diri sendiri agar manusia tidak merasa terasingkan oleh orang lain.
a.    Kebutuhan pengenalan diri sendiri
Setiap manusia harus mengenali diri sendiri dan itu wajib hukumnya untuk mengethui siapa sebenarnya dia dan untuk apa dia hidup didunia ini. Apabila seseorang tidak mengenali dirinya sendiri itu sama saja dengan orang itu telah terasinngkan dan bahkan dia bisa disebut dengan gangguan jiwa.
b.    Kebutuhan penerimaan diri sendiri
Manusia harus menerima dirinya sendiri dengan keadaan yang ada dengan begitu maka manusia akan menerima keadaan orang lain apa adanya pula. Apabila manusia tidak dapat menerima dirinya sendiri ia pasti akan berbuat semaunya sendiri atau bahkan dia akan menyakiti orang lain untuk mendapatkan kepuasan dalam dirinya.
c.    Kebutuhan kenyataan diri sendiri
Manusia harus menerima kenyataan yang ada dan berupaya untuk merubah kenyataan itu agar menjadi lebih baik dengan kamampuan yang dimiliki oleh setiap manusia.
d.   Kebutuhan interpersonal yang mendalam
Jika manusia menjalin suatu hubungan yang baik denagn orang lain maka ia juga harus menjalin hubungan yang baik pula dengan dirinya sendiri agar ia bisa mengoreksi apa kekurangannya dan kelebihannya agar mampu beradaptasi dengan baik
e.     Kebutuhan penghargaan diri sendiri
Apabila manusia mendapatkan penghargai dari orang lain maka manusia juga mempunyai kewajiban untuk menghargai diri sendiri dan tidak boleh berbuat yang tidak adil misalnya menyalahkan diri sendiri atas musibah yang diterimanya karena itu hanya akan membuat manusia menjadi stress atau gelisah.
f.     Kebutuhan pemenuhan diri sendiri
Apabila manusia membutuhkan sesuatu itu berhak untuk dipenuhi namun kebutuhan ini masih dapat ditunda dengan keadaan yang ada.

g.    Kebutuhan akan persepsi yang sehat dan realistis
Setiap manusia harus berfikir secara sehat dan realistis tidak boleh hanya mementingkan ego sesaat, karena itu dapat membuat manusia akan hanya mementingkan dan memikirkan diri sendiri tanpa mementingkan orang lain.

Dari pengertian di atas, teori kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan dasar yang harus terpenuhi untuk kelanjutan hidup manusia yang meliputi kebutuhan fisiologis, kebuthan akan kasih sayng, rasa aman mendapat keselamatan dan nyaman, kebutuhan untuk menghargai dan dihargai, serta aktualisasi diri.






















BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Teori model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami seluruh proses penyakit, dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran. Model dan konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan praktek keperawatan, sehingga dikembangkan secara luas dengan tindakan yang hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien sehingga perlu diperhatikan. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat (Nightingale, 1860; Torres 1986).
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merwat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, social pasien sembuh

B.     .Saran
Floren Nightingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita saying. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan penuh kasih sayang.


DAFTAR PUSTAKA

Ali Zainal. 2002. Dasar-dasar Keperawatan Professional. Jakarta: Widya Medika

Potter A. Patricia, dkk. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Widyawati sukma  nolo. 2012. Konsep Dsar Keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar