BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan
di Indonesia pada tahun 1983 melalui Lokakarya Nasional Keperawatan yang
diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Departemen kesehatan
RI, dan DPP PPNI, telah ditetapkan definisi mengenai tugas dan fungsi perawat di
Indonesia. Dari hasil lokakarya nasional tersebut, dikembangkan pendidikan
perawat setingkat akademi (DIII), sarjana (S1) pasca sarjana (S2), serta D IV di Indonesia. Sejak tahun 1992
melalui UU No. 23 tentang kesehatan, maka keberadaan, profesionalisasi, dan
badan ilmu keperawatan telah diakui oleh pemerintah. Dengan pengakuan ini,
profesionalisasi dan pendidikan keperawatan dapat berkembang sampai ke jenjang
S1.
Dari
pernyataan diatas dilihat dari sejarah, perkembangan ilmu keperwatan telah ada sejak
tahun 1860. Pada tahun pendidikan keperawatan telah ada dan dikembangkan oleh
seorang wanita yang bernama Florence
Nightingale (1820-1910). Namun Indonesia sendiri baru mengaakui akan fungsi
dan peran perawat pada tahun 1992.
Melihat
kondisi seperti ini, agar kita sebagai tenaga kesehatan tidak ketinggalan akan
sejarah perkembangan keperawatan yang sejak dulu sudah berdiri namun di Negara
kita sendiri terlambat akan hal.
Sehubungan
dengan beberapa hal diatas, penulis berkeinginan untuk membahas lebih luas
tentang ilmu keperawatan yang dirintis oleh Florence
Nightingale . oleh karena itu penulis mengangkat judul “ Teori Florence
Nightingale ”. Hal ini dimaksudkan agar pembaca mengetahui lebih lanjut akan
teori Florence Nightingale.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apa
pengertian dari konsep dan teori ?
2.
Apa
karakteristik teori keperawatan ?
3.
Apa
saja faktor yang mempengaruhi teori keperawatan ?
4.
Bagaimana
perkembangan keperawatan didunia ?
5.
Apa
yang dimaksud dengan teori Florence Nightingale ?
6.
Apa
hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep keperawatan ?
7.
Apa
hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan ?
8.
Apa
hubungan teori Florence Nightingale dengan teori-teori lain ?
C. TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai
tujuan sebagai berikut:
1.
Untuk
memahami pengertian konsep dan teori ?
2.
Untuk
mengetahui karakteristik teori keperawatan ?
3.
Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi teori keperawatan ?
4.
Untuk mengetahui perkembangan keperawatan didunia ?
5.
Untuk
memahami tentang teori Florence Nightingale?
6.
Untuk
mengetahui tentang hubungan teori
Florence Nightingale dengan beberapa konsep keperawatan ?
7.
Untuk
mengetahui tentang hubungan teori
Florence Nightingale dengan proses keperawatan ?
8.
Untuk
mengetahui tentang hubungan teori
Florence Nightingale dengan teori-teori lain ?
D. MANFAAT PENULISAN
Sebagaimana
mempunyai tujuan seperti yang tersebut diatas, penulis mempunyai manfaat
sebagai berikut :
1.
Manfaat
secara teoristis sangat diharapkan karya ini dapat memberikan informasi yang
berguna bagi para khalayak.
2.
Manfaat
Praktis
a. Bagi Pembaca
Sebagai bahan wacana yang dapat di
gunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mempelajari makalah
tentang Euthanasia.
b. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menambah pengalaman
dalam penulisan karya tulis,serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang Euthanasia.
c. Bagi Penulis lain
Dapat menjadi bahan yang dapat digunakan
sebagai tambahan informasi,dan referensi apabila penulis lain melakukan
penelitian serupa agar mampu membuat makalah yang lebih sempurna.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KONSEP DAN TEORI
Konsep merupakan suatu
ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol
yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori itu sendiri
merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses peristiwa atau kejadian yang didasari
oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti secara
langsung.
Teori keperawatan
menurut Barnum tahun 1990, merupakan
usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan
melalui teori keperawatan dapat dibedakan apakah keperawatan termasuk disiplin
ilmu atau aktivitas lainya.
Teori keperawatan
digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan sehingga model
keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri
yang memungkinkan perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan
dalam menentukan model praktek keperawatan mengingat dalam model praktek
keperawatan mengandung kompinen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang
mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam
memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan
keterampilan dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuany.
Dari pengertian diatas,
pengertian konsep yaitu suatu bentuk gagasan ataupun ide yang abstrak. Sedangkan teori merupakan hasil dari
konsep yang nyata.
B.
KARAKTERISTIK TEORI KEPERAWATAN
Teori keperawatan
selain digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep
keperawatan, juga memiliki karakteristik diantaranya:
1. Teori
keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan
dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori keperawatan didasarkan
pada kenyataan-kenyataan yang ada dialam
2. Teori
keperawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan
kenyataan yang ada
3. Teori
harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep
keperawatan
4. Dalam
menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat
digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan
5. Teori
dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat
digunakan dalam pedoman praktek keperawatan
Dari
beberapa pendapat diatas, karakteristik teori keperawatan adalah adalah sikap
dan tindakan dari seorang perawat dalam melakukan suatu tindakan yang kosisten
dalam pelaksanaannya kode etik.
C.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEORI KEPERAWATAN
Dalam perkembangan
teori keperawatan saat ini rerdapat beberapa pandangan yang dapat mempengaruhi
teori keperawatan itu sendiri diantaranya:
1.
Filosofi
dari Florence Nightingel
Florence merupakan
salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui
filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam
menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh
lingkungan ddalam perawatan orang yang sakit yang dikenal teori lingkunganya .
selain Florence juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta standar
pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien. Beliau juga membedakan praktek
keperawatan juga kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang sakit dengan
orang yang sehat.
2.
Kebudayaan
Kebudayaan juga
mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori keperawatan diantaranya
dengan adanya pandangan bahwa dealam memberika pelayanan keperawatan akan lebih
baik dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan
kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah berubah
seiring dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri, demikian
juga yang dahulu budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter, dengan
berjalanya dan diakuinya keperwatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan
otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dengan dokter bukan
dibawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam
menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
3.
Sistem
pendidikan
Pada sistem pendidikan
telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori keperawatan. Dahulu
pendidikan keperawatan belum mempunyai system dan kurikulum keperawatan yang
jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki system pendidikan
keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehungga
teori-teori keperawatan sehingga teori keperawatan juga berkembang dengan
orientasi pada pelayanan keperawatan.
4.
Pengembangan
ilmu keperawatan
Pengembangan ilmu
keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperwatan dasar
menjadimilmu kepertawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan
cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan
pada tahun-tahun yang akan dating akan selalu ada cabang ilmu keperawatan yang
khusus atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan
sehingga teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
atau lingkup bidang ilmu keperawatan.
Dari pengertian diatas,
factor yang mempengaruhi teori keperawatan adalah suatu pandangan yang mengacu pada
filosofi Florence nightingle,kebudayaan,system pendidikan,pengembangan ilmu
keperawatan.
D.
SEJARAH
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DIDUNIA
Hal merawat adalah suatu bentuk
aktivitas yang telah ada sejak manusia diciptakan dan mengalami perubahan
sesuai dengan perkembangan kebudayaan. Tahap-tahap perubahan tersebut secara
garis besar sebagai berikut:
1.
Naluri
Sejak manusia diciptakan, merawat telah ada sebagai
suatu naluri. Pada tahap ini, setiap individu menggunakan akal pikiranya untk
memelihara kesehatan dalam tingkat yang paling sederhana.
2.
Kepercayaan
akan adanya roh (animisme)
Pada masa ini, manusia percaya bahwa penyakit
disebabkan oleh pengaruh roh, baik roh yang terdapat pada manusia yang sudah
maninggal maupun yang masih hidup, atau yang terdapat di alam sekitar(batu,
gunung, pohon, sungai, air, dan api). Pengobatan dan perawatan orang sakit
dilakukan dengan cara mengusir roh terse3but oleh para dukun melalui mantera
atau alat-alat dari alam (akar-akaran, daun-daunan).
3.
Kepercayaan
pada dewa-dewa
Pada masa ini, manusia percaya bahwa penyakit
disebabkan oleh kemaraha dewa. Oleh karena itu, kuil-kuil pemujaan dewa
didirikan sebagai tempat orang-orang yang menderita sakit berkumpul untuk minta
kesembuhan.
Dengan demikian, kuil dapat dianggap sebagai rumah
sakit pertama pada zaman primitif.
4.
Ketabiban
(kurang lebih 14 abad SM)
Pada masa ini, perawatan pasien dilakukan dengan
teknologi yang sedikit lebih maju. Pembalutan (pembidaian), hygiene umum, dan
anatomi manusia telah cukup dikenal. Ketabiban berkembang di India, Mesir,
Yhudi, Tiongkok, dan Roma.
5.
Diakones
dan philantrop (kurang lebih 400 SM)
Diakones
adalah
suatu kelomok yang terdiri dari pra wanita tua dan janda yang membantu pendeta
dalam melayani dan merawat orang sakit. Pelayanan inilah yang nantinya akan
menjadi cikal bakal ilmu keperawatan kesehatan masyrakat.
Philantrop
merupakan
suatu kelompok kasih saying yang anggotanya menjauhkan diri dari keramaian
dunia dan berfokus pada perawatanorang sakit. Anggota kelompok ini merupakan
tenaga inti perawat di rumah sakit pada waktu itu.
6.
Pengaruh
penyebaran agama islam
Pada tahun 632 Masehi, agama Islam menyebar ke
seluruh pelosok dunia. Agama islam sangat mnekankan pentingnya ilmu
pengetahuan. Oleh sebab itu, pada periode ini ilmu kesehatan terutama
kedokteran dan keperawatan berkembang dengan pesat, terutama di Spanyol, Timur Tengah
(Arab), Afrika Utara, dan Asia Barat.
7.
Perawat-perawat
terdidik
Pada zaman pertengahan muncul
berbagai institusi dan lembaga yang mendidik individu menjadi seorang perawat,
antara lain di Hotel Dien & Lion (Prancis) yang kemudian menjadi rumah
sakit terbesar dan terlengkap di Prancis. Pada mulanya tenaga terdidik ini
diseleksi dari rohaniawan yang melakukan perawatan terhadap orang sakit yang
disebut “orang suci” dan “orang tobat”. Perkembangan ini dipicu dengan adanya
perang salib yang menyebabkan merawat menjadi bagian dari tugas keagamaan yang
harus dilaksanakan dan tidak dapat dihindari.
Rohaniawan yang terkenal pada zaman
ini adalah St. Fransiscus dari Asisi Italia (1182-1226). Seorang tokoh agama
yang merawat penderita penyakit lepra (kusta) suatu penyaki yang pada waktu itu
dianggap sebagai “sampah masyarakat” dan hidup bersama-sama dengan mereka di
pengasingan.
Dari pengertian diatas, bahwasannya
teori keperawatan berawal dari sejarah yang mencakup beberapa tahap diantaranya
yaitu naluri,kepercayaan akan adanya roh,kepercayaan akan dewa-dewa,ketabiban, Diakones dan philantrop,pengaruh
penyebaran adanya agama islam,perawat-perawat terdidik.
E. TEORI
FLORENCE NIGHTINGALE
1. Periode awal perawat professional (abad 18 dan 19)
Ilmu kedokteran dan keperawatan
mengalami perkembangan yan cukup pesat pada periode ini. Florance
Nightingale(1820-1910) adalah seorang wanita yang berperan penting dalam
perkembangan ilmu keperawatan. Pendidikanya dimulai di Kaiser Werth. Paris pada
tahun 1850. Ia kemudian mengepalai institute Extablishment for gentle women during illness yang kemudian berubah
nama menjadi King Collage Hospital.
Florance
Nightingale merintis karirnya pada tanggal 21 Oktober 1854 dalam
Perang Krim (1854-1856) antara Roma dan Turki, yaitu dengan membantu para
korban akibat perang tersebut. Kegiatan ini dilakukan disebuah barak rumah
sakit (scutori) yang berkapasitas 1700
tempat tidur dengan sarana yang masih terbatas. Namun, berkat perawatan
yang intensif, angka kematian menurun drastic dari 41% menjadi 2% dalam waktu 6
bulan. Sebagai penghargaan atas keberhsilan Florance Nightingale, pada tahun
1860 pemerintasetempatv memberikan dana kepada Florance Nightingale untuk
mendirikan sekolah perawat yang diberi nama Nightingale Nusing School dan Rumah
Sakit Thomas di London dijadikan sebagai lahan praktek.
Model sekolah perawat Nightingale
sebagai berikut:
1.
Pembuatan kebijakan dibidang keperawatan, bebas
dilakukan oleh seorang kepala perawat meskipun ia berada di bawah kepala rumah
sakit.
2.
Sarana berupa asrama bagi pesertadidik dikepalai oleh
seorang perawat.
3.
Mengutamakan proses belajar mengajar disuatu kelas
4.
Tanggung jawab bimbingan terhadap peserta didik di
lahan prktik diberikan kepada kepala bangsal.
Florance Nightingale juga
menyelenggarakan beberapa kegiatan dalam rangka
keperawatan pengembangan keperawatan, yaitu:
1.
Membuat buku catatan perawat yang memuat dasar-dasar
keperawatan bagi pendidikan keperawatan
2.
Menulis berbagai buku tentang ilmu keperawatan
3.
Mengadakan latihan P3K dan palang merah untuk para
prajurit.
4.
Memperbaiki praktik keperawatan di beberapa rumah
sakit di Inggris
5.
Menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan
kesehatan masyarakat dn Perawat Kesehata Masyarakat
6.
Mendirikan himpunan Perawat Nasional Inggris pada
tahun 1887, yang merupakan perkumpulan perawat pertama di dunia.
7.
Mendirikan himpunan perawat-perawat kepala diseluruh
inggris Matron Council of Nursing
pada tahun 1894
Perkumpulan ini menjadi semakin kuat sehingga pemerintah inggris
menetapkanya sebagai Profesional Fredoom yang kemudian di undang-undangkan pada
tahun 191
Evironmental Nightingale dicetuskan
oleh Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” meletakkan
keperawatan menjadi sesuatu yang sakral
untuk dipenuhi oleh seorang wanita.
Konsep utama bagi kesehatan adalah:
1) ventilasi
kehangatan
2) cahaya
3) diet
4) kebersihan
5) dan
ketenangan.
Kesehatan adalah usaha untuk menjaga
agar tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari faktor
kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah proses penyebaran secara alami
karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan. Keperawatan merupakan gambaran
jelas dari kondisi yang optimal, guna membantu proses penyembuhan pasien dan
proses pencegah dari proses penyebaran melalui suatu tindakan.
Hal ini berisikan empat gaya
adaptif, yaitu:
1) Gaya Psikologis
Mengembangkan
kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh memperoleh cairan dan
elektrolit, aktifitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan
penyerapan makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi dan fungsi endoktrin
2) Gaya Konsep Diri
Termasuk didalamnya
dua komponen yaitu : fisik diri, yang mengembangkan indera peraba dan gambaran
tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri, kosistensi diri dan etika
moral diri.
3) Gaya Aturan Fungsi
Yang
ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi social dan mengacu pada performa dalam
melakukan aktifitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan social.
4) Gaya Interpenden
Mencakup
suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan mendukung sistem yang membutuhkan
pertolongan, kasih sayang dan perhatian.
2. Konsep model Florence Nightingale
Inti konsep
Florance Nightingake adalah pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara
keseluruhan terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan
sosial.
a. Lingkungan
fisik (physical enviroment)
Merupakan
lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan
udara. Faktor
tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih
yang selalu
akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruharus bebas dari debu,
asap, bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri, tempat tidur harus
diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
b. Lingkungan
psikologyi(psychologi enviroment)
Nightingale
melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan srtres fisik
dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Tidak boleh memberikan harapan
yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
c. Lingkungan
sosial (social environment)
Observasi dari
lingkunngan sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan dengan keadaan
penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Lingkungan sosial selalu
dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu lingkungan pasien yang secara
menyeluruh.
3.
Filosofi Florance Nightingale
Dalam perkembangan
teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan yang dapat mempengaruhi
teori keperawatan itu sendiri diantaranya filosofi dari florance nightingale, kebudayaan, system pendidikan serta
pengembangan ilmu keperawatan.
Florance Nightingale
lahir di Flrance Italia, 12 Mei 1820, meninggal di London, Inggris, 13 Agustus
1910 (pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli
statistic. Ia dikenal dengan nama Bidadari Lampu ( The Lady With The Lamp).
Atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang
Krimea, di Semenanjung Krimea, Rusia.
Florance Nightingale
menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru
rawata. Ia memberikan penekanana kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan
pasien dan penyusunan laporan mendetail menggunakan statistic sebagai
argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan dihadapan
pemerintahan di Inggris.
Florance merupakan
salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui
filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam
menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh
lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal teori lingkunganya.
Selain Florance juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta standart
pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien. Beliau juga membedakan praktek
keperawatan serta dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang sakit
dengan sehat.
Melalui observasi dan
kesehatan klien pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status
kesehatan klien dengan faktor lingkungsn dan sebagai hasil yang menimbulkan
perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi. Tornes (1986) mencatat bahwa
Nightingale memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi dan digunakan
untuk menjalankan praktik keperawatan. Nightingale dalam teori deskripsinya
memberikan cara berpikir tentang keperawatan dan kerangka rujukan yang berfokus
pada klien dan lingkunganaya. Surat Nightingale dan tulisan tanganya menuntun
perawat untuk bekerja atas nama klien.
Model dan konsep ini
memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan, sehingga ahkirnya
dikembangkan secara luas, paradigm perawat dalam tindakan keperawatan hanya
memberikan kebersihan lingkungan kurang
benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien,
sehingga perlu diperfhatikan. Teori Nightingale memandang pasien dalam kontek
lingkungan kesehatan, lingkungan fisik, psikologis, dan sosial. Membuat pasien
merasa nyaman dan tenang di lingkungan rumah sakit merupakan hal yang perlu
dilakukan. Cara yang dilakukan untuk membuat pasien merasa nyamann, pada saat member
makanan di rumah sakit mislanya dengan membersihkan meja tempat tidur dan
yakinkan ada tempat untuk semua piring.
Perawat adalah orang
yang membantu proses penyembuhan pasien, dimana perawat lebih dituntut harus
bias membuat lingkungan fisik, psikologis, dan sosial pasien selalu nyaman
denhan lingkungan yang berfsih.
Falsafah
hidup Florance Nightingale yang dikagumi banyak orang: “ Memberikan pelayanan
terbaik bagi manusia merupakan sarana pengabdian yag terbaik bagai tuhan”.
4.
Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan diantaranya:
a.
Individu atau manusia
Memiliki kemampuan besar untuk
perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.
b.
Keperawatan
Bertujuan membawa atau mengantar individu pada kondisi terbaik agar dapat
melakukan kegiatan melalui upaya mempengaruhi lingkungan.
c.
Sehat atau sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat
d.
Masyarakat atau Lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu,
bau, suara dan cahaya.
Dari pengertian diatas, hubungan
teori Florance Nightingale dengan konsep keperawatan adalah ..................
5.
Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan diantaranya:
a.
Pengkajian atau Pengumpulan data
Data pengkajian Florence
Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi lingkungan.
b.
Analisa Data
Data dikelompokkan berdasarkan
lingkungan fisik, sosial, dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien.
c.
Masalah
Difokuskan pada hubungan individu
dengan lingkungannya
d.
Diagnosa Keperawatan
Berbagai masalah klien yang
berhubungan dengan lingkungan antara lain :
1)
Faktor
Lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan
2)
Penyesuaian
terhadap lingkungan
3)
Pengaruh
stressor lingkungan terhadap efektifitas asuhan
d.
Implementasi
Upaya dasar merubah atau mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan
terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan
pertumbuhan dan perkembangan individu
e.
Evaluasi
Mengobservasi dampek perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu
Dari
pengertian diatas, hubungan teori Florance Nightingale dengan proses
keperawatan adalah ……
6.
Hubungan teori Florence Nightingale dengan teori-teori lain diantaranya:
a.
Teori adaptasi
Adaptasi menunjukkan penyesuaian
diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat
bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya yang berperan penting pada setiap
individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.
b.
Teori Kebutuhan
Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan
dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
c.
Teori stress
Stres meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang
harus ditangani. Stres juga dapat menyebabkan kelelahan jika stres begitu kuat
sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence Nightingale, menekankan
penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga menimumkan efek
stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba,
semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif.
Dari pengertian diatas, Teori model
konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus asuhan
keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami seluruh proses penyakit,
dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran. Model dan
konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan praktek keperawatan, sehingga
dikembangkan secara luas dengan tindakan yang hanya memberikan kebersihan
lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses
perawatan pada pasien sehingga perlu diperhatikan.
Nightingale
tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian
obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat
(Nightingale, 1860; Torres 1986).
F. PARADIGMA KEPERAWATAN
Paradigma
keperawatan adalah cara pandang dan keyakinan berbagai konsep yang mendasari ilmu keperawatan
Paradigm keperawatan terdiri dari:
1. Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan
Allah SWT yang merupakan kesatuan utuh dan unik terdiri dari body, mind dan
spirit yang saling berpengaruh
Manusia mempunyai siklus kehidupan
meliputi:
a.
Tumbuh berkembang
b.
Mempunyai keturunan
c.
Mampu mengatasi perubahan
2. Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi kesehatan
manusia.
Lingkungan meliputi:
a.
Lingkungan Internal
Lingkungan Internal
Lingkungan yang berasal dari dalam
manusia itu sendiri, meliputi:
1) Faktor
genetik
2) Maturasi
biologi
3) Jenis
kelamin
4) Emosi
(psikologis)
5) Predisposisi
terhadap penyakit
6) Faktor
perilaku
b. Lingkungan
external
1) Lingkungan
External
Lingkungan external
adalah lingkungan disekitar manusia, meliputi:
a) Lingkungan
fisik
b) Lingkungan
biologis
c) Lingkungan
sosial
d) Lingkungan
kultural
e) Lingkungan
spiritual
Lingkungan
external juga diartikan lingkungan masyarakat yang berarti kumpulan individu
yang terbentuk melalui interaksi antara manusia, budaya, dan aspek spiritual
yang dinamis yang memiliki tujuan dan sistem nilai serta berada dalam hubungan
yang saling bergantung yang terorganisir.
Masyarakat
adalah sistem social, dimana semua orang berusaha untuk saling membantu dan
melindungi agar kepentingan bersama dalam hubungan dengan lingkungan dapat
mencapai pemenuhan kebutuhan dasar secara optimal.
Manusia
sebagai makhluk sosial, selalu berinteraksi dengan lingkungan secara dinamis
dan mempunyai kemampuan berespon terhadap lingkungan yang akan mempengaruhi
derajat kesehatanya.
3. Sehat
Keadaan sejahtera fisik, mental,
sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan. Sehat merupakan
tanggung jawab individu harus di pertahankan melalui upaya promotif, preventif,
dan kuratif. Sehat ditentukan kemampuan individu, keluarga, kelompok atau
komunitas
4. Keperawatan
Bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik
sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehiduapn manusia.
a.
Peran perawat
1)
Memberikan advokasi pada klien
2)
Memberikan lingkungan yang aman
3)
Meningkatkan kemampuan profesional
melalui pendekatan dan menggunakan hasil penelitian
4)
Berpartisi[pasi dalam kebijakan
manajemen sistem pelayanan kesehatan dan pendidikan
b.
Lingkup
keperawatan meliputi:
1)
Promosi kesehatan
2)
Mencegah sakit
3)
Memberi asuhan kepada orang sakit dan
yang mengalami ketidakmampuan
4)
Mendampingi klien saat sakaratul maut
dengan bermartabat
Dari pengertian
diatas, paradigma
keperawatan adalah cara pandang dan keyakinan berbagai konsep yang mendasari ilmu keperawatan yang meliputi faktor-faktor seperti manusia, lingkungan sehat dan
keperawatan.
…..
G.
TEORI
STRESS DAN ADAPTASI
1.
Teori stress dan adaptasi
Modernisasi
dan kemajuan tekhnologi membawa perubahan dalam cara berfikir dan dalam pola hidup
masyarakat luas.Perubahan tersebut akan membawa konsekuensi dibidang
kesehatan fisik dan bidang kesehatan jiwa. Tidak semua orang mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut,akibatnya akan menimbulkan
ketegangan atau akan mengalami hal yang dapat merupakan factor
pencetus,penyebab dan juga akibat dari suatu penyakit.
Stres
diakibatkan oleh adanya perubahan-perubahan diantaranya perubahan nilai
budaya,perubahan system kemasyarakatan,pekerjaan serta akibat ketegangan antara
idealism dan realita.bertambahnya stress hidup akan menyebabkan
terganggunya keseimbangan mental – emosional yang walaupun tidak
menyebabkan kematian langsung,akan tetapi mengganggu produktivitas dan hidup
seseorang menjadi tidak efesien.
Stres adalah
realita kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari .Stres sesuatu hal
yang buruk dan menakutkan, tetapi merupakan bagian kehidupan. Dalam kehidupan
sehari-hari,manusia tidak bisa lepas dari stress, masalahnya adalah
bagaiman hidup beradaptasi dengan stress tanpa harus mengalami distress.
Tidak semua bentuk stress itu mempunyai konotasi negative,cukup banyak yang
bersifat positif,misalnya promosi jabatan.
Jabatan yang
lebih tinggi memerlukan tanggung jawab yang lebih berat yang merupakan
tantangan bagi yang bersangkutan. Bila ia sanggup menjalankan beban tugas
jabatan yang baru ini dengan baik tanpa ada keluhan baik fisik maupun mental
serta merasa senang,maka ia tidak dikatakan mengalami stress melainkan disebut
eustres.
Para
psikolog dan ilmuan yang lain telah berjuang beberapa tahun untuk membuat suatu
definisi stress.Istilah ini dipakai secara luas saat ini dan masih belum
mempunyai penjelasan yang definitive (pasti). Seperti yang dikatakan oleh
salah seorang ilmuan ”stress, stress juga merupakan penyebab dari stress itu
sendiri”
Adaptasi
sebagai suatu bentuk respons yang sehat terhadap stress telah ditegaskan
sebagai suatu perbaikan yang sehat pad system lingkungan yang internal.dalam
hal ini termasuk juga respons pada proses penstabilan biologis internal
dan pemeliharan psikologis dalam hal jati diri dan rasa harga diri. Roy (1976)
mendefinisikan respons yang adaptif sebagai suatu tingkah laku yang memelihara
integritas individu. Adaptasi dipandang sebagai suatu yang positif dan
ada korelasi dengan respons yang sehat.ketika tingkah laku mengganggu
integritas individu,hal ini dianggap maladaptive.Respons yang maladaptive oleh
individu,dianggap sebagai hal yang negative atau respons yang tidak sehat
2. Beberapa definisi stress :
a. Stres adalah
respons tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan beban
atasnya.
b. Stres adalah
gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan.
c. Stres adalah
suatu kondisi dinamik dalam mana seseorang individu dikonfrontasikan dengan
suatu peluang,kendala atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang sangat
diinginkannya dan yang hasilnya dipersiapkan sebagai tidak pasti dan penting.
d. Stres adalah
suatu kondisi yang disebabkan oleh transaksi antara individu dengan lingkungan
yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan yang berasal dari situasi dan
sumber daya system biologis, psikologis dan social dari seseorang.
Beberapa peneliti pada abad ini telah
menghasilkan beberapa perbedaan konsep tentang stress.Tiga dari konsep berikut
ini memasukkan stress sebagai respons biologis,stress sebagai kejadian
lingkungan,dan stress sebagai transaksi antara individu dan lingkungan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa stress
suatu gangguan psikologis yang umum terjadi dalam kehidupan manusia sehari-hari
yang disebabkan oleh beberapa faktor tertentu.
3. Proses
terjadinya stress secara fisiologi
Susunan saraf pusat (otak, system limbic, system
transmisi saraf/ neurotransmitter).
a. Stres
sebagai respons biologis
Pada tahun 1956,hans Selye mempublikasikan hasil
penelitiannya mengenai respons fisiologis dalam suatu system biologi terhadap
perubahan yang diinginkan.Sejak pertama publikasinya,ia telah merevisi ulang
definisi tentang stress menjadi “… keadaan yang dimanifestasikan oleh sindrom
khusus yang terdiri dari semua perubahan yang penyebabnya tidak spesifik dalam
biologi” (Selye ,1976).Sindrom ini telah dikenal sebagai “ fight or
flight syndrome”.Dalam tahun 1936,Selye merumuskan stress sebagai generasi
adaptation syndrome (GAS) atau syndrome penyesuaiain umum.selye membagi reaksi
umum tubuh terhadap stress dalam tiga tahap yaitu reaksi waspada,reaksi melawan
,dan reaksi kelelahan.
b. General
Adaptation syndrome
Bila faktor penyebab stress tidak dapat diatasi dan
factor penyebab tersebut terlalu besar maka reaksi tubuh yaitu GAS mulai
bekerja untuk melindungi individu agar dapat bertahan hidup.GAS pada dasarnya
merupakan reaksi fisiologis akibat rangsangan fisik dan fsikososial.Bila
individu terancam oleh stress,isyaratnya akan dikirim keotak dan otak mengirim
informasi ini ke hipotalamus sehingga system saraf otonom dan endokrin
terstimulasi.Akibatnya terjadi suatu perubahan fisiologis berupa gejala dari
system saraf otonom dan system endokrin
c. Tahap reksi
waspada
Pada tahap ini dapat terlihat reksi psikologis”fight
or flight syndrome” dan reaksi fisiologis.Pad tahap ini individu mengadakan
reaksi pertahanan terekspos pada stressor.Tanda fisik yang akan muncul adalah
curah jantung yang meningkat,peredaran darah cepat ,darah diferifer dan
gastrointestinal mengalir ke kepala yang terpengaruh,maka gejala stress akan
mempengaruhi denyut nadi,ketegangan otot.Pada saat yang sama,daya
tahan tubuh berkurang,bahkan bila stressor sangat besar atau kuat (mis.luka
bakar hebat,suhu yang terlalu panas/dingin),dapat menimbulkan kematian.
d. Tahap
melawan
Pada tahap ini individu mencoba berbagai macam
mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta
mengatur strategi untuk mengatasi stressor ini.Tubuh berusaha
menyeimbangkan proses fisiologis yang telah dipengaruhi selama reaksi
waspada untuk sedapat mungkin kembali kekeadaan normal dan pada waktu yang
sama pula tubuh mencoba mengatasi factor-faktor penyebab
stress.apabila proses fisiologis telah teratasi maka gejala-gejala stress
akan menurun,tubuh akan secepat mungkin berusaha normal kembali karena
ketahanan tubuh ada batasnya dalam beradaptasi.jika stressor berjalan terus dan
tidak dapat diatasi/ terkontrol maka ketahanan tubuh untuk beradaptasi akan
habis dan individu tidak akan sembuh.
e. Tahap
Kelelahan
Tahap ini
terjadi karena ada suatu perpanjangan tahap awal stress yang tubuh
individu telah terbiasa. Energi penyesuaian terkuras, dan individu tersebut
tidak dapat mengambil dari berbagai sumber untuk penyesuaian yang digambarkan
pada tahap kedua. Akan timbul gejala penyesuain diri terhadap lingkungan
seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri colonel, bisul,
kolistis. Tanpa ada usaha melawan, kelelehan bahkan kematian dapat terjadi (sel
ye,1956,1974).
Bila tubuh
terekspos pada stressor yang sama dalam waktu yang sangat lama secara terus
menerus,maka tubuh yang semula telah biasa menyesuaikan diri,akan kehabisan
energy untuk beradaptasi.Pada keadaan ini timbul kembali tanda-tanda,namun pada
tahap ini bersifat irreversible,individu akan meningkat,Daya tahan yubuh
terhadap suatustresor tidak dapat dianggap bertahan selamanya,karena pada suatu
saat energy untuk adaptasi itu akan habis.
“Selye”, menunjukkan
penelitian yang ekstensif pada suatu tempat percobaan buatan yang terkontrol
dengan binatang percobaan sebagai subyek.Dia menemukan akibat fsikologis dengan
stimulasi (rangsangan) fisik,seperti menghadapkan subyek terhadap temperature
panas atau dingin,kejutan listrik,injeksi zat beracun,isolasi fisik dan luka
beda.Sejak penerbitan hasil penelitiannya ,studi-studi lain telah mengungkapkan
bahwa syndrome “ fight or flight”gejalanya Nampak pada efek fsikologis atau
rangsangan emosi seperti juga pada rangsangan fisik,dan karenanya tubuh
mungkin kehabisan energy penyesuaiannya lebih cepat pada stress fisikologis
dari pada penyakit fisik.
4. Mekanisme
stress-Adaptasi fisiologi
Tanda
peringatan pertama dari rasa takut, marah, frustasi, trauma atau penyakit pada
tubuh pertama diterima oleh saraf sensoris yang disebut dengan organ sensoris
seperti mata, telinga, lidah dan kulit yang terletak dibagian luar
tubuh.Tanda-tanda peringatan ini diteruskan oleh saraf ke hipotalamus dan
korteks serebral. Hipotalamus terlibat karena organ ini mengontrol fungsi
otomatis seperti pemgatur suhu tubuh,keseimbangan cairan dan sekresi
hormone yang perannya sangat penting dalam memelihara homeostatis tubuh.
Korteks serebral terlibat dalam fungsi ini untuk meningkatkan kesadaran
seseorang terhadap stress yang dihadapinya agar individu dapat segera mengatasi
stress
Kedua pusat
dalam otak ini harus terlibat untuk dapat mengadakan reaksi adaptasi terhadap
stress baik secara fisiologis maupun psikologis.Kombinasi kedua reaksi ini
merupakan usaha tubuh untuk melindungi diri terhadap stress dengan cara
mengeluarkan tenaga cadangan yang diperlukan dalam beradaptasi.
Dalam tahap
ini, semua sytem dalam organ dalam keadaan siaga dan siap untuk bertempur atau
melarika diri dari stress. Jantung bekerja lebih keras untuk meningkatakan
curah jantung dan meningkatkan kadar oksigen serta gizi yang diperlukan untuk
pengeluaran energi. Detak jantung bertambah cepat agar dapat meningkatkan
jumlah oksigen yang diperlukan.Pembuluh darah meningkatkan kontraksi untuk
membantu kerja peredaran darah. Otot-otot berkontraksi sehingga kaki tangan dan
punggung siap untuk bertindak jika perlu untuk melindungi tubuh terhadap
ancaman.Produksi keringat meningkat,sebagai hasil peningkatan suhu tubuh yang
dikeluarkan melalui mulut.
Hipotalamus
merangsang system endokrin yang mengontrol kerja kelenjar hipopisis.Reaksi ini
menyebabkan peningkatan produksi hormon yang mempengaruhi sebagian besar organ
tubuh.Lobus posterior dari hipofisis mengeluarakan ADH (antidiuretik
hormone) yang dibawa melalui aliran darah keginjal, yang merangsang ginjal
mengeluarkan urine. Dengan cara ini volume darah meningkat untuk membantu
sirkulasi oksigen dan zat-zat makanan lain umtuk menghasilkan energi. Sebagai
akibat kerja ini tekanan darah meningkat. Lobus anterior hipofisis juga
menghasilkan beberapa macam hormone, salah satunya hormone tiroksin yang
merangsang tiroid untuk meningkatkan metabolism tubuh supaya lebih banyak
memproduksi energi yang langsung dapat dipakai.
Hormon lain
adalah genetropin yang dapat merangsang pankreas memproduksi glukogen
yang merangsang hepar, otak, jaringan lemak untuk mengeluarkan energi yang
tersimpan disana. Dengan cara ini memungkunkan produksi energy lebih banyak
yang diperlukan selama reaksi stress. Kelenjar hipofisis duga menyekresi
hormone ACHT (adrenocorticotropic hormone ) yang merangsang kelenjar adrenalin
yang terletak diatas ginjal untuk menghasilkan hormone tambahan yang menahan
air keginjal dan meningkatkan volume darah,pengeluaran energy yang
tersimpan dalam hepar,otot,dan jaringan lemak .
Kelenjar
adrenalin mengeluarkan hormone tambahan yang disebut adrenalin. Adrenalin ini
langsung bekerja ke berbagai organ tubuh, misalnya meningkatkan kerja jantung,
melebarkan pupil, meningkatkan pengeluaran keringat dan menurunkan
aktivitas gastrointestinal dan menyempitkan pembuluh darah. Efek fsikologis
adrenalin misalnya rasa marah dan rasa takut .Jika individu ini dapat mengatasi
stress, maka fungsi tubuh akan normal kembali tetapi bila gagal maka stress
akan berlangsung terus menerus sehingga persediaan tenaga didalam
tubuh akan habis dan individu tersebut menjadi kepayahan. Seorang
individu sering mengalami stress ,hingga terdapat perubahab fisiologis dalam
jangka waktu lama maka akan terjadi kerusakan yang menetap dalam tubuh.
5. Stres
Sebagai Suatu Peristiwa Lingkungan
Konsep kedua mengidentifikasikan stress sebagai
“sesuatu”atau “peristiwa”yang memicu respons fisiologis dan psikologis
yang adaptif pada individu.Peristiwa ini adalah salah satu yang menimbulkan
perubahan dalam pola hidup individu,yang memerlukan penyesuaian gaya hidup,dan
menguras kemampuan seseorang.Perubahan itu bisa berakibat positif seperti
seseorang yang berprestasi tinggi,atau negative misalnya dipecat dari
pekerjaanya.Penekanan disini adalah perubahan dari pola hidup individu yang
telah mantap.
6. Stres
Sebagai transaksi Antara individu dan Lingkungan
Stres
sebagai proses yang meliputi stressor dan strain dengan menambahkan
dimensi hubungan antara individu da lingkungan.Interaksi antara manusia dan
lingkungan yang saling mempengaruhi disebut sebagai hubungan
transaksional.Stres bukan hanya suatu proses ketika stimulus atau
sebuah respons saja,tetapi juga suatu proses ketika seseorang adalah
perantara (agent) yang aktif yang dapat mempengaruhi stressor melalui
strategi perilaku,kognitif dan emosional.
Individu
akan memberikan reaksi stress yang berbeda pada stressor yang
sama.Sebagai contoh,bila mengamati prilaku orang dijalur lalu
lintas.Orang-orang yang terjebak dijalur lalu lintas dan terlambat datng
dipertemuan penting,tyerus menerus akan melihat jam tangannya,sementara orang
lain terlihat santai saja sambil menikmati music.
Dalam hal
ini jelas terlihat bahwa terdapat perbedaan dalam mengartikan bahwa timbulnya
kesadaran stress merupakan proses yang kompleks dan dinamis.
7. Peristiwa
pencetus stress
“Lazarus dan
folkman (1984)” mengidentifikasikan stress sebagai suatu hubungan antara
seseorang dan lingkungannya yang dianggapnya melampaui kemampuan dirinya dan
mengancam kesejataraan hidupnya .peristiwa yang mencetuskan stress yaitu
timbulnya suatu rangsangan dari lingkungan eksternal dan internal yang
dirasakan oleh individu melalui sikap tertentu.hal yang menentukan
apakah suatu hubungan dengan seseorang atau lingkungan tertentu menimbulkan
stress bergantung pada penilaian kognitif individu tentang situasi. Penilaian
kognitif (cognitippe raisal) adalah suatu evaluasi individu terhadap
kepentingan pribadinya pada peristiwa atau kejadian. Suatu peristiwa
mencetuskan suatu respons pada individu dan respons tersebut dipengaruhi oleh
resepsi individu terhadap peristiwa tersebut.
8. Faktor
Prediposisi Stres
Berbagai
jenis unsur mempengaruhi bagaimana seorang individu merasakan dan merespons
suatu peristiwa yang menimbulkan stress. faktor predisposisi ini, sangat
berperan dalam menentukan apakah suatu respons adaptif atau maladaptif. Jenis
factor prediposisi adalah pengaru genetif, pengalaman masa lalu, dan kondisi
saat ini.
Pengaruh
genetif adalah keadaan kehidupan seseorang yang diperoleh dari keturunan
.sebagai contoh, termasuk riwayat kondisi psikologis dan fisik keluarga
(kekuatan dan kelemahannya)serta temperamen (karakteristik tingkah laku pada
saat lahir dan masa pertumbuhan). Pengalaman masa lalu adalah kejadian -
kejadian yang mennghasilkan suatu pola pembelajaran yang dapat mempengaruhi
respons penyesuaian individu, termasuk pengalaman sebelumnya terhadap tekanan
stress tersebut atau tekanan lainnya, mempelajari respon penanggulangan dan
tingkat penyesuaian pada tekanan stress sebelumnya.
Kondisi saat
ini yang meliputi factor kerentanan yang mempengaruhi kesiapan fisik,dan sumber
- sumber social individu untuk menghadapi tuntunan menyesuaikan diri (Murphy
dan Moriaty,1976). Contohnya, termasuk status kondisi kesehatan saat ini,
motifasi, perkembangan kedewasaan, berat dan lamanya stress, sumber keuangan
dan pendidikan, umur, tersedianya strategi penanggulangan saat ini dan
system penunjang perawat lainnya.
Dari
pengertian diatas, teori stress dan adaptasi adalah Stres adalah realita
kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari .Stres sesuatu hal yang buruk
dan menakutkan, tetapi merupakan bagian kehidupan. Dalam kehidupan
sehari-hari,manusia tidak bisa lepas dari stress, masalahnya adalah
bagaiman hidup beradaptasi dengan stress tanpa harus mengalami distress.
Tidak semua bentuk stress itu mempunyai konotasi negative,cukup banyak yang
bersifat positif,misalnya promosi jabatan
Adaptasi sebagai suatu bentuk respons yang sehat
terhadap stress telah ditegaskan sebagai suatu perbaikan yang sehat pad system
lingkungan yang internal.dalam hal ini termasuk juga respons pada proses
penstabilan biologis internal dan pemeliharan psikologis dalam hal jati
diri dan rasa harga diri
H.
TEORI
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Manusia
adalah makhluk yang holistic yaitu adanya keterpaduan atau menyeluruh.
Kebutuhan manusia yang paling pokok dan harus terpenuhi adalah oksigen, karena
oksigen sangat diperlukan dalam proses metabolisme dan apabila tidak terpenuhi
maka manusia akan mati. Dalam kebutuhan dasar manusia terdapat beberapa teori
yang dikemukakan oleh beberapa ilmuan salah satunya adalah Abraham maslow.
Abraham maslom dalam teorinya membagi kebutuhan dasar manusia dalam 5 tingkatan
yaitu :
1. KEBUTUHAN FISIOLOGIS
Yaitu merupakan kebutuhan yang
paling dasar dari manusia yang apabila tidak terpenuhi maka akan sakit bahkan
mati. Misalnya :
a.
Oksigen
O2 yaitu fungsinya untuk
bernafas karena oksigen diperlukan dalam proses metabolisme dalam tubuh
b.
Cairan dan elektrolit
Manusia memerlukan minuman untuk
memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh.
c.
Nutrisi
Nutrisi sangat dibutuhkan oleh
manusia apabila tidak terpenuhi maka akan ada gangguan pada tubuh. Nutrisi
dapat terpenuhi dari makanan yang kita makan sehari-hari
d.
Eliminasi
adalah proses pembuangan zat sisa
dalam tubuh yang harus dikeluarkan karena zat sisa mengandung racun yang
apabila tidak dikeluarkan akan menyababkan penyakit. Contohnya BAB/BAK (feses
dan urine )
e.
Istirahat
manusia memerlukan kebutuhan untuk
istirahat agar energi tidak terlalu banyak terbuang dalam proses metabolisme.
Istirahat merupakan kebutuhan yang paling pokok dari manusia untuk menjaga
kesehatan.
f.
Bebas dari rasa nyeri
Manusia ingin selalu terhindar dari
berbagai penyakit yang menimbulkan nyeri misalnya, misalnya apabila seseorang
sedang sakit maka ia akan minum obat, itu adalah salah satu upaya untuk
menghilangkan rasa nyeri.
g.
Regulasi
yaitu keteraturan atau keseimbangan
pada tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh agar terhindar dari berbagai
penyakit.
h.
Stimulasi
rangsangan, manusia memiliki
rangsangan bail internal maupun eksterna. .
i.
Melaksanakan
aktivitas yaitu olahraga dan
bekerja. Manusia memerlukan olahraga agar tubuh tetap sehat dan dengan bekerja
maka manusia sudah melaksanakan perannya dan kewajibannya dalam keluarganya,
selain itu denagn bekerja manusia akan mendapatkan pengakuan dari orang lain.
j.
Eksplorasi dan manipulasi
manusia ingin mengungkapkan apa yang
ada pada diri masing-masing tentunya dengan cara yang berbeda-beda pula. Selain
itu manusia juga membuat rekayasa dalam hidupnya.
k.
Seksual
setiap manusia memerlukan kebutuhan
seksual untuk memdapatkan rasa aman nyaman dari orang yang sangat dicintai dan
ini merupakan bentuk ekspreisi yang setiap manusia memilikinya agar manusia
tersebut mandapat pengakuan dari orang terkasih
2. KEBUTUHAN RASA AMAN DAN KESELAMATAN
Setiap manusia pasti ingin
mendapatkan rasa aman dan nyaman dalam hidupnya agar terhindar dari berbagai
penyakit terutama stress. Misalnya :
a.
Bebas dari bahaya penyakit yang disebabkan oleh
berbagai macam jenis penyakit ataupun stress. Karena pada dasarnya manusia
ingin terhindar dari berbagai macam penyakit yang membuat tidak nyaman
b.
Bebas dari rasa takut. Setiap manusia tidak ingin
merasakan ketakutan namun pada kenyataanya rasa takut itu tidak dapat
dihindari, misalnya takut akan kehilangan orang yang sangat dicintainya.
c.
Bebas dari bahan kimia. Bahan kimia memang sangat
berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia, oleh karena itu manusia ingin selalu
terhindar dari bahan kimia.
d.
Bebas dari bahaya yang mengancam tubuh = misalnya
bebas dari kecelakaan yang menyebabkan manusia itu kehilangan salah satu organ
tubuhnya. Hal ini sangat wajar karena setiap manusia memang diciptakan untuk
berusaha melindungi diriny sendiri.
e.
Bebas dari bahaya yang disebabkajn oleh suhu.
Pada dasarnya suhu pada lingkungan
sangat berpengaruh terhadap tubuh yang menyebabkan manusia jatuh sakit, oleh
karena itu menusia selalu mengatur suhu di sekitar lingkungan agar suhu tubuh
tetap terjamin.
3. MENCINTAI, DI CINTAI, DAN MEMILIKI
Rasa
mencintai memang sudar wajar dan itu terjado pada semua orangb tanpa
terkecuali. Kita berhak mencintaio dan dicintai oleg siapapun juga. Contoh :
a.
Memberikan dan menerima cinta dan kasih saying. Kita memang makhluk yang paling komplit didunia. Rasa
mencintai, dicintai itu merupakan hal yang wajat dan setiap manusia beehak
untuk mendapatkan kasih sayang dari orang yang dicintainya, bukan hanya itu
saja kita dapat memberikan kasih sayang kita kepada orang lain tanpa
terkecuali.
b.
Membutuhkan teman hidup dan bergaul
Setiap
manusia pasti mempunyai teman hidup karena semua itu sudah kebutuhan manusia
agar dia mendapatkan perhatian dan menemani untuk berbagi baik susah mauun
senang dalam suka maunpun duka. Selain itu menusia agar mendapatkan pengakuan
maka ia perlu pergaulan agar ia tidak merasa tidak terasingkan oleh orang lain.
Bergaul itu memang penting dan sangat dibutuhkan oleh setiap manusia untuk
berinteraksi dan menjalin komunikasi dengan orang lain.
c.
Membutuhkan hubungan interpersonal dan kasih
saying
Setiap
manusia memang sangat membutuhkan hubungan yang baik dengan oarng-orang
disekitar untuk mendapatkan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Denagn
begitu manusia dapat memberikan pengabdiaannya dalam berbagai kegiatan. Selain
itu manusia juga membutuhkan hubungan yang lebih dari sekedar teman agar setiap
masalah dapat teratasi bersama. Dalam menjalin sebuah hubungan manusia juga
membutuhkan kasih sayang dari orang lain tapi menusia juga ingin memberikan
kasih sayangnya kepada orang lain terutama dengan oarng yang ada didekatnya.
Karena memang manusia adalah insane yang saling membutuhkan satu sama lainnya
d.
Membutuhkan peran yang memuaskan
Dalam
kehidupan sehari-hari setiap manusia mempunyai peran yang berbeda-beda, karena
itulahlah manusia dapat mengekspersikan setiap kemampuan masing-masing
tergantung dari apa yang dia tekuni atau senangi. Pada dasarnya peran pada diri
manusia adalah sama hany saja tingkatannya yang berbeda. Apabila manusia
mampu meraih atau mendapatkan peran yng tinggi maka itu adalah suatu prestasi
yang patut dihargai. Tetapi apabila manusia tidak mampu menjalankan perannya
maka manusia itu akan terasingkan atau tidak mampu berhubungan dengan yang
lainnya secara baik.
e.
Membutuhkan perlakuan yang halus
Setiap
oaranng pasti ingin memdapatkan perlakuan yang halus dan baik. Tidak ada
manusia yang ingin mendapatkan perlakuan kasar. Akan tetapi apabila kita tidak
memperlalakukan manusia yang lain secara baik dan halus maka orang lain akan
berbuat kasar kepada kita.
f.
Membutuhkan kebersamaa
Kabutuhan
ini memang sangat diperlukan semua manusia. Karena manusia adalah makhluk
social yang sangat membutuhkan kebersamaan. Tanpa adanya kebersamaan maka
manusia akan merasa terasingkan dan tidak mempunyai teman dalam hidupnya atau
bahkan merasa bahwa tidak ada yang perduli dengan hidupya. Karena itulah kebutuhan ini sangat penting karena dapat mempengaruhi
psikologis manusia.
g.
Membutuhkan pergaulan yang inti
Pergaulan
yang intim memang dibutuhkan manusia karena ini adalah bentuk ekspersi
pengungkapan rasa kasih sayangnya kepada orang yang dianggap penting dalam
hidupnya. Oleh sebab itu manusia sangat membutuhkan kebutuhan ini. Akan tetapi
banyak orang yang salah menafsirkannya.
4. MENGHARGAI DAN DIHARGAI
Dalam
prakteknya manusia memang ingin dihargai namun manusia juga mempunyai kewajiban
untuk menghargai orang lain. Contohnya adalah :
a.
Menghargai diri sendiri
Setiap
manusia apabila ingin dihargai oaring lain maka dia harus menghargai dirinya
sendiri, tanpa adanya itu maka manusia hanya akan membuat manusia disekitar
merasa risih dan mereka tidak akan menghargai diri kuta. Manusia harus selalu
menghargai diri sendiri agar dalam pergaulan sehari-hari manusia tidak akan
dikucilkan.
b.
Menghargai orang lain
Jika kita
ingin dihargai oleh orang lain maka kita juga harus menghargai orang lain pula
agar dalam kehidupan sehari-hari manusia dapat mendapatkan perlakuan yang
pantas. Dengan menghargai orang lain pula kita manusia akan memdapatkan
pengakuan dari orang lain.
c.
Di hargai oleh orang lain
Apabila
dalam kehidupan sehari-hari manusia menghargai orang lain maka ia pasti akan
dihargai pula. Manusia memang perlu memdapatkan penghargaan dari orang lain
karena dengan begitu artinya manusia itu sudah dapat diterima dalam suatu
kelompok tertentu. Dan setiap orang pasti ingin dihargai oleh orang lain.
d.
Kebebasan yang mandiri
Setiap orang
pasti menginginkan kebebasan untuk mengungkapkan isi hatinya.
Dengan
begitu makla manusia pasti bisa berbuat mandiri tanpa bantuan daei orang lain
1)
Prestise
2) Dikenal dan
diakui
Manusia akan
merasa puas jika ia dikenal oleh oaring banyak tapi sebaliknya bapabila ia
tidak dikenal maka ia akan merasa terasingkan atau diabaikan. Apabila orang
dikenal maka ia akan diakui. Manusia membutuhkan hal ini karena ini adalah
kunci untuk berinteraksi dengan orang lain, selain pada itu dikenal dan diakui
membuat manusia itu akan merasa dihargai.
3)
Pengharagaan
Apabila
manusia mendapatkan suatu penghargaan itu merupakan salah satu bukti keseriusan
manusia itu sendiri. Dalam kehidupan setiap manusia membutuhkan penghargaan
dari orang lain hanya saja cara untuk mendapatkan penghargaan itu berbeda-beda
sesuai dengan kemampuan masing-masing dan perannya dalam suatu kelompok.
5. AKTUALISASI DIRI
Aktualisasi
diri adalah merupakan kebutuhan untuk mengakui diri sendiri agar manusia tidak
merasa terasingkan oleh orang lain.
a.
Kebutuhan pengenalan diri sendiri
Setiap
manusia harus mengenali diri sendiri dan itu wajib hukumnya untuk mengethui
siapa sebenarnya dia dan untuk apa dia hidup didunia ini. Apabila seseorang
tidak mengenali dirinya sendiri itu sama saja dengan orang itu telah
terasinngkan dan bahkan dia bisa disebut dengan gangguan jiwa.
b.
Kebutuhan penerimaan diri sendiri
Manusia
harus menerima dirinya sendiri dengan keadaan yang ada dengan begitu maka
manusia akan menerima keadaan orang lain apa adanya pula. Apabila manusia tidak
dapat menerima dirinya sendiri ia pasti akan berbuat semaunya sendiri atau
bahkan dia akan menyakiti orang lain untuk mendapatkan kepuasan dalam dirinya.
c.
Kebutuhan kenyataan diri sendiri
Manusia
harus menerima kenyataan yang ada dan berupaya untuk merubah kenyataan itu agar
menjadi lebih baik dengan kamampuan yang dimiliki oleh setiap manusia.
d.
Kebutuhan interpersonal yang mendalam
Jika manusia
menjalin suatu hubungan yang baik denagn orang lain maka ia juga harus menjalin
hubungan yang baik pula dengan dirinya sendiri agar ia bisa mengoreksi apa
kekurangannya dan kelebihannya agar mampu beradaptasi dengan baik
e.
Kebutuhan
penghargaan diri sendiri
Apabila
manusia mendapatkan penghargai dari orang lain maka manusia juga mempunyai
kewajiban untuk menghargai diri sendiri dan tidak boleh berbuat yang tidak adil
misalnya menyalahkan diri sendiri atas musibah yang diterimanya karena itu
hanya akan membuat manusia menjadi stress atau gelisah.
f.
Kebutuhan pemenuhan diri sendiri
Apabila
manusia membutuhkan sesuatu itu berhak untuk dipenuhi namun kebutuhan ini masih
dapat ditunda dengan keadaan yang ada.
g.
Kebutuhan akan persepsi yang sehat dan realistis
Setiap
manusia harus berfikir secara sehat dan realistis tidak boleh hanya
mementingkan ego sesaat, karena itu dapat membuat manusia akan hanya
mementingkan dan memikirkan diri sendiri tanpa mementingkan orang lain.
Dari pengertian di atas, teori kebutuhan dasar manusia
adalah kebutuhan dasar yang harus terpenuhi untuk
kelanjutan hidup manusia yang meliputi kebutuhan fisiologis, kebuthan akan
kasih sayng, rasa aman mendapat keselamatan dan nyaman, kebutuhan untuk menghargai
dan dihargai, serta aktualisasi diri.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori model
konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus asuhan
keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami seluruh proses penyakit,
dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran. Model dan
konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan praktek keperawatan, sehingga
dikembangkan secara luas dengan tindakan yang hanya memberikan kebersihan
lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses
perawatan pada pasien sehingga perlu diperhatikan. Nightingale tidak memandang
perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan
pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat (Nightingale, 1860;
Torres 1986).
Perawat
adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk
menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merwat orang
yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu
dalam proses penyembuhan penyakit. Perawat juga bukan hanya memberikan obat
untuk menyembuhkan penyakit tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan
fisik, psikologis, social pasien sembuh
B. .Saran
Floren
Nightingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses
keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai perawat
berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien
seperti kita merawat orang yang paling kita saying. Menjadi perawat bukanlah
pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita tidak akan pernah
bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad
untuk melakukannya dengan gigih dan penuh kasih sayang.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Zainal. 2002. Dasar-dasar Keperawatan Professional. Jakarta: Widya Medika
Potter A. Patricia, dkk. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Widyawati
sukma nolo. 2012. Konsep Dsar Keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar