BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Tahap keluarga
dengan anak remaja, tahap ini
dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai
pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan
keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan
yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tahap ini merupakan
tahap yang paling sulit. Karena orang tua melepas otoritas dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab. Anak harus mempunyai otoritas
sendiri yang berkaitan dengan peran dan
fungsinya. Seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak
menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya, sementara orang tua perlu
menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari kecurigaan dan perselisihan
sehingga hubungan orang tua dan remaja
tetap harmonis.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan anak remaja yang dilakukan oleh perawat untuk mengelola stressor yang mungkin timbul
dan bersama keluarga menentukan permasalahan tersebut sehingga keluarga mampu
secara mandiri menyelesaikan tugas perkembangannya, mengenali dan menyelesaikan
masalah kesehatannya pada akhirnya mampu tampil sebagai sebuah keluarga
mandiri, sejahtera, produktif dan menjalankan seluruh fungsi keluarga dengan
baik.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Pengertian
keluarga dengan anak remaja ?
2.
Tahap-tahap
perkembangan keluarga ?
3.
Tujuan
perawatan keluarga ?
4.
Prinsip
perawatan kesehatan keluarga ?
5.
Langkah-langkah
dalam perawatan keluarga ?
6.
Studi
kasus ?
7.
Pengkajian
sesuai kasus ?
1.3 TUJUAN
PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai
tujuan sebagai berikut:
1.
Untuk
memahami pengertian keluarga
dengan anak remaja ?
2. Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap
perkembangan keluarga ?
3. Untuk memahami tujuan perawatan keluarga ?
4.
Untuk
memahami apa pinsip perawatan kesehatan keluarga ?
5. Untuk memahami bagaimana langkah-langkah dalam
perawatan keluarga ?
6.
Untuk
memahami studi kasus ?
7.
Untuk
mengetahui bagaimana pengkajian sesuai studi kasus ?
1.4 MANFAAT PENULISAN
Dengan adanya makalah seminar ini, diharapkan mahasiswa
mampu memahami dan membuat asuhan keperawatan komunitas keluarga dengan anak
remaja serta mampu mengimplementasikannya dalam proses keperawatan.
BAB II
TINJAUAN
TEORI
2.1 Konsep Dasar
A. Definisi
Menurut Setiadi, 2008. Tahap
keluarga dengan anak remaja, tahap ini
dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai
pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan
keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan
yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
a. Pertumbuhan Fisik:
-
Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut )
TB 25%, BB 50%
-
Semua
sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
-
Bagian-bagian
tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki, proporsi tubuh memanjang
b. Sosial Emosional
-
Kemampuan
bersosialisasi meningkat.
-
Relasi
dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis.
-
Penampilan
fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima oleh kawan dan di
samping itu persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep diri.
-
Peranan
orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah beralih pada teman
sebaya
c. Sosialisasi
pada Adolescense dibagi dalam tiga (3) tahap:
-
Tahap awal:
Orangtua
masih berperan penting baik fisik, sosial, emosional, tetapi ketergantungan ini
tidak sebesar pada usia dini.
-
Tahap kedua:
Anak
berubah menjadi independent. Periode ini sering terjadi konflik dengan
orangtua.
-
Tahap ketiga:
Relatif
independent dengan orangtua. Anak memperlihatkan peran independent dalam
berfungsi di masyarakat.
d. Bermain
pada anak
Pada
usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya melalui sepak
bola, basket, badminton, mendengar musik atau TV serta dengan buku-buku.
e. Hospitalisasi
pada anak dan keluarga
Kecemasan yang timbul
pada anak remaja yang dirawat di rumah sakit adalah akibat perpisahan dengan teman-teman
sebaya/kelompok. Anak tidak merasa takut berpisah dengan orang tua tetapi takut
kehilangan status dan hubungan dengan teman sekelompok.Kecemasan lain
disebabkan oleh akibat yang ditimbulkan akibat penyakit fisik,kecacatan serta
kurangnya privacy
f. Pola
minat dan seks -
-
minat pada perubahan
-
suka lawan jenis
B. Tahap perkembangan keluarga
a.
Duvall (19985)
Membagi keluarga dalam
8 tahap perkembangan yaitu :
1) Keluarga
baru
Pasangan baru menikah
yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain :
-
Membina hubungan intim yang memuaskan
-
Menerapkan tujuan bersama
-
Mendiskusikan rencana memiliki anak
-
Persiapan menjadi orang tua
2)
Keluarga dengan anak pertama < 30
bulan
Masa ini merupakan
transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga. Tugas
perkembangan keluarga tahap ini antara lain :
-
Adaptasi perubahan anggota keluarga
-
Mempertahankan hubungan yang memuaskan
-
Membagi peran dan tanggung jawab
-
Menata ruang untuk anak
-
Mengatur biaya untuk anak
3)
Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangannya
adalah menyesuaikan pada kebutuhan anak pra sekolah antara lain :
-
Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga
-
Membantu anak bersosialisasi
-
Pembagian waktu untuk anak
-
Menstimulasi tumbuh kembang anak
4)
Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangan
keluarga pada saat ini adalah :
-
Membantu sosialisasi anak
terhadaplingkungan luar
-
Menyediakan aktifitas untuk anak
-
Mendorong anak untuk mencapai
pengembangan daya intelektual
-
Memenuhi kebutuhan anak
5)
Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangan
keluarga pada saat ini adalah :
-
Pengembangan terhadap remaja
-
Memelihara komunikasi terbuka
-
Memelihara hubungan dalam keluarga
-
Mempersiapkan perubahan yang akan
terjadi
6)
Keluarga dengan anak dewasa
Tugas perkembangan
keluarga pada saat ini adalah :
-
Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri
dan menerima kepergian anaknya
-
Memperluas keluarga inti menjadi
keluarga besar
-
Menata kembali keluarga
-
Menjadi contoh bagi anak anaknya \
7)
Keluarga usia pertengahan
Tugas perkembangan
keluarga pada saat ini adalah :
-
Memulihkan hubungan antara generasi tua
muda
-
Memelihara hubungan dengan anak dan
keluarga
-
Keakrapan dengan pasangan
-
Persiapan masa tua
8)
Keluarga lanjut usia
Tugas perkembangan
keluarga pada saat ini adalah :
-
Penyesuaian tahap masa pensiun
-
Merubah cara hidup
-
Menerima kematian pasangan
-
Mempersiapkan kematian
b.
Carter dan MC Goldrick (1989)
Membagi keluarga dalam
5 tahap perkembangan yaitu :
-
Keluarga antara (massa bebas atau
pacaran) dengan usia dewasa muda
-
Terbentuknya keluaga baru melalui suatu
perkawinnan
-
Keluaga dengan memiliki anak usia muda
-
Keluaga yang memiliki anak dewasa
-
Keluaga yang mulai melepas anaknya untuk
keluar rumah
-
Keluaga lansia
C.
Tujuan
perawatan keluarga
a. Tujuan
umum
Meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan keluarga dalam
meningkatkan, mencegah, memelihara kesehatan mereka sehingga status
kesehatannya meningkat dan mampu melaksanakan tugas-tugas mereka secara
produktif
b. Tujuan
khusus
-
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
mengidentifikasi masalah kesehatan yang
dihadapi.
-
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
menanggulangi masalah kesehatan
dasar dalam keluarga.
-
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat.
-
Meningkatkan kemampuan
keluarga memberikan asuhan
keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit.
-
Meningkatkan produktifitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya.
- Prinsip perawatan
kesehatan keluarga
Ada
beberapa prinsip utama yang harus dipegang oleh perawat keluarga yait
a. Keluarga
dijadikan sebagai unit dalam pelayanan kesehatan.
b. Sasaran
asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan
c. Kegiatan
utama dalam memberikan asuhan keperawatan adalah penyuluhan kesehatan dan
asuhan keperawatan kesehatan dasar/perawatan dirumah.
d. Diutamakan
terhadap keluarga yang resiko tinggi
e. Diusahakan
lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dengan tidak
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative
Ada
3 tingkatan pencegah terhadap kesehatan keluarga yaitu:
a. Pencegahan
primer, yang meliputi peningkatan kesehatan dan tindakan preventif khusus yang
dirancang untuk mencegah orang bebas dari penyakit dan cedera.
b. Pencegahan
sekunder, yang terdiri dari deteksi dini, diagnosis dan pengobatan.
c. Pencegahan
tersier, yang mencakup tahap penyembuhan dan rehabilitasi, dirancang untuk
meminimalkan ketidakmampuan klien dan memaksimalkan tingkat fungsinya.
Keluarga-keluarga
yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan antara lain adalah:
a. Keluarga
dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah sebagai berikut:
-
Tingkat sosial ekonomi rendah.
-
Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi
masalah kesehatan sendiri.
-
Keluarga dengan penyakit keturunan.
b. Keluarga
dengan ibu resiko tinggi kebidanan, yaitu:
-
Waktu hamil umur ibu kurang dari 16 tahun atau lebih 35 tahun.
-
Waktu hamil menderita kekurangan gizi atau
anemia.
-
Primipara atau multi para.
-
Riwayat persalinan dengan komplikasi.
c.
Keluarga dengan anak:
-
Lahir premature.
-
Berat badan sukar naik.
-
Lahir dengan cacat bawaan.
-
Asi ibu kurang sehingga tidak mencukupi
kebutuhan bayi.
-
Ibu menderita penyakit menular
d.
Keluarga mempunyai masalah dalam
hubungannya antara anggota keluarga.
-
Anak yang tidak dikehendaki dan mencoba
untuk digugurkan.
-
Sering timbul cekcok.
-
Ada anggota keluarga yang sering sakit.
-
Salah
satu orang tua (suami atau istri)
meninggal, cerai, atau lari meninggalkan rumah.
E.
Langkah-langkah
dalam perawatan keluarga
Langkah –langkah dalam perawatan kesehatan keluarga
antara lain:
a.
Membina
hubungan kerja sama yang baik dengan keluarga dengan cara:
-
Menyampaikan
maksud dan tujuan, serta minat untuk membnatu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan mereka.
-
Menyatakan
kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga.
-
Membina
komunikasi dua arah dengan keluarga.
b.
Melaksanakan
pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan keluarga
-
Menganalisa
data untuk menentukan masalah dan perawatan kleuarga dengan cara mengkelompokan
menjadi data subyektif dan objektif.
-
Merumuskan
masalah dengan mengacu kepada etiologi masalah kesehatan serta berbagai alasan.
-
Mentukan
sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga dan melaksanakan tugas
keluarga.
-
Menentukan
diagnosa keperawtan keluarga
-
Menentukan
prioritas diagnosa keperawatan yang ditemukan
c.
Menyusun
rencana asuhan keperawatan sesuai dengan urutan prioritas
-
Melaksanakan
asuhan keperawatan
-
Melaksanakan
evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan
-
Meninjau
kembali masalah kesehatan yang belum teratasi dan merumuskan kembali rencana
asuahan keperawatan yang baru.
F.
Pengambilan
keputusan dalam keperawatan kesehatan keluarga
Dalam
mengatasi kesehatan yang terjadi pada keluarga yang mengambil keputusan dalam
pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota keluarga yang dituakan.
Hal ini didasarkan pemikiran sebagai berikut:
-
Hak
dan tanggung jawabnya sebagia kepala keluarga
-
Kewenangan
dan otoritas yang telah diakui oleh masing- masing anggota keluarga
-
Hak
dalam menentukan masalah kebutuhan pelayan terhadap keluarga/ anggota keluarga
yang bermaslah
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3,1 STUDY KASUS
Tn E (50 th) sumai dari Ny.N (40 th) mempumnyai dua orang anak,
An.W (14 th) laki-laki kelas 2 SMP. Dan
anak ke dua, An.S ( 6th) perempuan kelas
1 SD.
Ibu mengatakan bahwa, An.W sering ketahuan merokok dirumah. An
W juga jarang dirumah dan sering
bermain dengan teman-temannya di luar. Penuturan ibu
mengatakan Karena ibu seorang pengusaha dagang, dan suaminya pengusaha
aluminium, dan hanya dirumah waktu pagi sebelum bekerja dan sore hari ketika
pulang kerja, oleh karena itu An W jarang dapat perhatian dari oreng tua.
Karena kurangnya perhatian orang tua kepada anak, ibu mengatakan seringkali muncul konflik antara orang tua dan An
W karena anak menginginkan
kebebasan untuk melakukan aktivitasnya.
Masalah
lain, Ny N mengatakan sangat mengatur (otoriter) dalam mendidik anaknya, karena
pendidikan sangat diprioritaskan oleh Ny N. meskipun Ny N waktu untuk anak
tidak penuh 24 jam untuk menemani anak memantau perkembanganya, namun Ny N
tetap memantau belajar An W, kadang ibu memarahi An W ketika An W tidak mahu
belajar atau nilai peringkatnya menurun. Ibu juga tidak segan-segan marah
ketika An W sering bermain keluar dengan teman-temanya kadang kalau An W
membangkang ibu bisa memukulnya. . Ny N
mengatakan “sikap ibu seperti itu karena ibu takut An W terjerumus ke dalam
pergaulan bebas karena sepengetahuan ibu, usia remaja adalah penentu masa
depanya nanti”. Karena sikap Ny N yang seperti itu, penerimaan
An W, dia merasa terkekang. An W mengatakan” saya jarang mendapatkan perhatian
dari orangtua, giliran dirumah bisanya hanya marah-marah terus, aku merasa
terkekang tidak bisa mengembangkan diriku dengan bebas, aku sudah remaja punya
otonomi kalau itu semua terdukung aku akan bisa menjadi anak yang sesuia dengan
keinginan orang tuak”. Oleh karena itu, An W berperilaku sebaliknya dari
harapan oramgtua, dia menjadi nakal, jarang belajar dan sering keluar rumah
bersama teman-temanya.
Selain
itu Ny N juga mengatakan sedikit resah dengan lingkungan rumahnya yang dekat
dengan pembuangan sampah, bau bakaran sampah yang menyengat membuat Ny N takut
akan dampak dengan kesehatan keluarganya karena sudah terdapat bukti anak
tetangganya terkena diare akibat sering berinteraksi bermain dengan
teman-temanya dilingkungan tempat sampah tersebut.
1. IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Identitas
Kepala Keluarga
-
Nama
: Tn E
-
Umur : 50 tahun
-
Agama : Islam
-
Suku : Jawa
-
Pendidikan : SMA
-
Pekerjaan : Bisnis alumunium
-
Alamat : Lamongan
2. Komposisi
keluarga
Nama
|
L/P
|
Umur
|
Hub. Keluarga
|
Pekerjaan
|
Pend. terakhir
|
Tn. E
|
L
|
50 tahun
|
Kepala
keluarga
|
Bisnis
|
SMA
|
Ny.N
|
P
|
40 tahun
|
Istri
|
Bisnis
|
SMA
|
An.W
|
L
|
14 tahun
|
Anak
|
Pelajar
|
SMP
|
An, S
|
P
|
6 tahun
|
Anak
|
Pelajar
|
PAUD
|
Keterangan
:
: laki-laki masih hidup
: perempuan masih hidup
: meninggal
: menikah
: klien
:
tinggal satu rumah
4.
Tipe keluarga
a. Jenis tipe keluarga
Tipe
keluarga Tn.E adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri ayah,
ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah
b. Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
-
Ktidaktahuan
orng tua akan masalah kesehatan yang sedang dialami anaknya
-
Keresahan
keluarg akan sanitasi yang buruk disekitar rumahnya yang dekat dengan pembuangan sampah
-
Ketidaktauan
orangtua akan pemenuhan kebutuhan anak
akan pertumbuhan dan pekembanganya sesuai dengan tahap usianya.
5.
Suku bangsa
a. Asal suku bangsa
Tn.E
dan istrinya adalah orang yang berasal
dari suku jawa.
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Tn
E mengatakan tidak ada yang bertentangan dalam budaya suku bangsa jawa yang
bertentangan atau bertolak belakang dengan kesehatan
6.
Agama dan kepercayaan yang
mempengaruhi kesehatan
Agama
keluarga Tn.E ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan islam yang
bertentangan dengan kesehatan.
7.
Status sosial ekonomi Keluarga
-
Anggota
Keluarga yang mencari nafkah
Adalah
Tn.E (Kepala Keluarga ) seorang
pengusaha alumunium, dan Ny N (istri) seorang pedagang.
-
Penghasilan
Penghasilan keluaraga Tn. E setiap bulan sekitar Rp 30.000.000
Penghasilan keluaraga Tn. E setiap bulan sekitar Rp 30.000.000
-
Upaya
Lain
Tn
E selain pengusaha juga mempunyai sampingan kerja membuat usaha lapangan
footsal, Usaha itu Tn E berkolaborasi dengan direktur yang mengelola WBL
(Wisata Bahari Lamongan).
-
Harta
benda yang dimiliki
Tn
E mempunyai alat transportasi pribadi (mobil) untuk kebutuhan keluarganya, dan
perabotan rumah yang memadai.
-
Kebutuhan
yang dikeluarkan tiap bulan
Pada
keluarga Tn.E pengeluaran tiap bulanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga
sekitar Rp. 5.000.000 ini untuk membayar rekening listrik, air dan belanja
bahan makanan sebulan, biaya sekolah anak tiap bulanya, dan uang saku buat anak
tiap harinya.
-
Aktivitas
rekreasi keluarga
Keluarga
jarang melakukan rekreasi hanya saat cuti bersama saja Tn E menyempatkan waktu
bersama keluaganya untuk rekreasi ke tempat-tempat wisata. Rekreasi yang bias
dilakukan dirumah adalah menonton TV bersama anak dan istrinya sepulang kerja
nya.
2. RIWAYAT
DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap Perkembangan keluarga saat ini
adalah
Tahap
perkembangan keluarga dengan anak remaja. Tn.E berumur 50 tahun dan memiliki
anak berusia 14 tahun yang sudah menginjak masa remaja.
b. Tahap Perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi dan kendalanya
Tahap
perkembangan keluarga dengan anak remaja yeng belum terpenuhi adalah deficit
perhatian (kurangnya perhatian) keluarga baik ibu maupun ayah untuk
memperhatikan pola tumbuh kembang anak yang seharusnya harus dipenuhi anak
menginjak usia remaja sehingga terkesan kurangnya kasih sayang orang tua kepada
anak. Selama ini orang tua hanya menyerahkan anak nya ketika mereka sedang
bekerja dengan nenek (ibu dari Tn E) yang rumahnya juga bersebelahan dengan Tn
E.
c. Riwayat kesehatan keluarga Inti
-
Riwayat
Kesehatan keluarga saat ini
Tn
E dan Ny N tidak menderita penyakit apapun. Dan An.W menderita penyakit sesak sesuai dengan
diagnose dokter An W terkena asma alergi bronchial.
-
Riwayat
Penyakit Sebelumnya
Tidak
ada riwayat penyakit sebelumnya pada keluarga Tn.E.
-
Pelayanan
Kesehatan yang dimanfaatkan
Pelayanan
Kesehatan yang digunakan oleh Tn.E ini
adalah puskesmas yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya
-
Riwayat
Kesehatan keluarga Sebelumnya
Keluarga
tidak memiliki riwayat penyakit yang berbahaya apapun.
-
Riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga
No
|
Nama
|
Umur
|
BB
(Kg)
|
Imunisasi
(BCG/POLIO/DPT/HB/CAMPAK
|
Masalah Kesehatan
|
Tindakan yang telah dilakukan
|
1.
|
Tn E
|
50 th
|
70
|
Lengkap
|
Sehat
|
Membantu pemenuhan kebutuhan oksigenasi An W dengan
membawanya ke puskesmas
|
2
|
Ny N
|
40 th
|
60
|
Lengkap
|
Sehat
|
|
3.
|
An W
|
14 th
|
27
|
Lengap
|
Gangguan Pola Napas
|
|
4.
|
An S
|
6 th
|
20
|
Lengkap
|
Sehat
|
3. PENGKAJIAN
LINGKUNGAN
a.
Karakteristik
Rumah
-
Luas rumah: 15X9 m2
-
Type rumah:
permanen, dua tingkat, terbuat dari semen, berpagar, dan sudah memilik ventilasi
yang bagus.
-
Kepemilikan:
Tanah rumahnya sudah milik pribadi
Tn E, hal ini dibuktikan dengan surat tanah atas nama kepemilikan Tn E.
-
Jumlah
dan rasio kamar/ruangan:
Terdapat
4 kamar, 2 kamar di tingkat satu, dan 2 kamar di tingkat dua
-
Ventilasi/cendela:
Ventilasi mamadai, candela ada
disetiap ruangan rumah.
-
Pemanfaatan ruangan:
Setiap ruangan tertata dengan baik:
bagian depan ada ruang tamu, bagian tengah ada tempat ibadah, tempat istirahat
bersama keluarga, tempat tidur, bagian
belakang ada dapur dan wc. Dan yang paling belakang terdapat kolam ikan.
-
Septic
tank: ada
Letak : bagian belakang didalam rumah
bersebelahan dengan dapur rumah.
-
Sumber air minum:
Dibelakang rumah terdapat sumur
-
Kamar mandi/WC:
ada 2 kamar mandi, tingkat bawah
satu dan tingkat atas satu
-
Sampah:
sampah dibuang disamping rumhnya
yang juga tempat pembuangan sampah yang nantinya akan dibakar.
limbah RT:
limbah masyarakat juga dibuang
disamping rumah Tn E, karena tempat pembuangan sampah disamping rumah Tn E
adalah fasilitas umum untuk warga desa itu.
-
Kebersihan lingkungan:
rumah tampak terlihat bersih, hal
ini dikuatkan dengan Ny N mengatakan setiap pagi selalu membesihkan rumhnya,
menyiram halaman rumah dan tanaman yang tumbuh hijau didepan rumahnya.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
RW
-
Kebiasaan:
Keluarga Tn.E tinggal didesa, rasa persaudaraan antar sesama
warga tinggi, penduduk disekitar rumah adalah penduduk asli jawa yang datang
dari berbagai daerah, umumya interaksi banyak terjadi pada sore hari karena
pada siang banyak tetangga yang sibuk bekerja.
-
Aturan/kesepakatan:
Didalam
lingkungan RT sudah
ditetapkan beberapa aturan dan masing anggota masyarakat mampu menaati
peraturan tersebut. Salah satunya seiap 1 bulan sekali diadakan gotong royong
bersama memebersihkan limbah sampah di lingkungn sekitar.
-
Budaya:
Dalam budaya didesa Tn E karena mayoritas semua asli jawa
dan islami karena banyak pondok pesantren dan para sesepuh kiyai, sehingga
tidak pernah terjadi perlawanan akibat perbedaan budaya.
c.
Mobilitis
Geografis Keluarga
Keluarga Tn.E sudah menempati rumah hasil keringat sendiri
sejak melahirkan anak pertamanya (An W), sekitar 10 bulan awal berumah tangga
baru pindah di rumah baru hasil usahanya sendiri, dan sampai sekarang, dan
tidak pernah berpindah-pindah rumah.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi
dengan Masyarakat
Tn E, menyempatkan untuk berkumpul
dengan warga saat ada kegiatan rutinitas pengkajian dimasjid tiap 1 minggu
sekali. Guna meningkatkan jalinan ukhuwah persaudaraan sesama umat muslim. Ny. H masuk dalam organisasi fatayat yang mana
kegiatan rutinitasnya setiap seminggu sekali dzibaiyah dan tahlil keliling
(bergantian).
Ny H dan suaminya Tn E juga pandai
dalam berinteraksi dengan masyarakat karena jiwa sosialnya yang tinggi.
e. System Pendukung Keluarga
Apabila An.W sesak kambuh, maka Ny.N hanya meminta bantuan
kakanya yang berprofesi seorang perawat yang juga bekerja di puskesmas dekat
rumahnya.
4.
STRUKTUR KELUARGA
a. Pola / Cara Komunikasi Keluarga
Dalam
Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan Bahasa jawa yang jelas. Karena
karakter Tn E yang tegas, jika ada suatu masalah dalam keluarga maka
dimusyawarahkan dengan baik, saling terbuka dan didiskusikan dengan orang tua
dan bersama-sama mencari solusinya.
b.
Struktur
Kekuatan Keluarga
Sebelumnya keluarga mampu
menyelesaikan masalah jika ada salah satu anggota keluarga yang salah, namun
karena tuntutan pekerjaan masing-masing harus mencari nafkah, sehingg dampaknya
kurangnya hak asuh anak sebagai kebutuhan primer anaknya, sehingga yang
dirasakan anak kurangnya perhatian orangtua terhadap tumbub kembnag anak.
c. Struktur Peran (Peran masing-masing
anggota keluarga)
Dalam Keluarga Peran Tn.E berjalan
dengan baik sebagai Kepala keluaga mencari nafkah untuk membiayai keluarga. Dan peran terhadap tanggung jawabnya yang
kurang dari Ny.H sebagai Ibu rumah tangga, akibat kesibukan Ny H dengan
pekerjaaanya sehingga tanggung jawabnya untuk memantau tumbuh kembang anak
sesuai pertambahan usia anak kurang diperhatikan., sehingga berdampak terhadap
perilaku anak, anak menjadi kurang perhatian dan kasih sayang.
d.
Nilai
dan Norma Keluarga
Nilai yang dianut dalam keluarga
dalah berdasarkan kepercayaan yang dianut yaitu islam, dan tidak ada konflik
nilai yang terjadi. begitu juga dengan nilai dan norma yang berlaku
dimasyarakat juga menjadi pedoman dalam ketentuan keluarga dan masing-masing
keluarga wajib untuk mentaatinya, seperti tidak boleh pulang malam, memakai
pakaian yang sopan baik didalam maupun luar rumah, dan juga menjaga perilaku
yang tidak menyimpang. Namun kalau dari segi hak dan kewajiban yang seharusnya
didapatkan anak, anak kurang mendapatkan itu dikarenakan kesibukan ke dua
orangtuanya dalam pekerjaanya.
5.
FUNGSI KELUARGA
a.
Fungsi afektif
Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari
masing-masing peran
b.
Fungsi sosialisasi
-
Kerukunan hidup dalam keluarga:
Keluaga Ny N
tidak pernah bertengkar karena setiap ada permasalahan, Tn E langsung bersikap
tegas mendiskusikan bersama-sama dan segera mencari solusi bersama.
-
Interaksi dan hubungan dalam keluarga:
masing-masing
anggota keluarga pola interaksinya bagus, saling bekerjasama satu sama lain.
Namun dalam hal perhatian orang tua pada fokus tumbuh kembang anak kurang
didapatkan dari anak akibat kesibukan orang tuanya.
-
Anggota keluarga yang dominan dalam
pengambilan keputusan
Dalam pengambilan
keputusan masing-masing anggota memiliki hak untuk berpendapat namun dari hasil
beberapa pendapat tadi didiskusikan bersama dan hasil akhirnya diputuskan oleh
Tn E selaku kepala keluarga.
-
Kegiatan keluarga waktu senggang:
Diwaktu senggang Ny N dan Tn E menyibukkan dirinya dengan
anak-anaknya (An W dan An S), mereka lebih sering mengajak anka-ananya rekreasi
ke tempat wisata dan kunjungan ke tempat-tempat yang bersejarah. .
Semua itu mereka lakukan karena Tn E dan Ny N tahu akan
tanggung jawabnya yang kurang dalam mengasuh anak, oleh karena itu setiap ada
waktu senggang mereka berusaha untuk mencurahkan waktu senggangnya untuk
anak-anak.
-
Partisipasi dalam kegiatan social:
Ny N dan Tn E
memiliki jiwa sosial yang tinggi, meskipun keduanya sibuk dengan pekerjaanya.
Hal ini dibuktikan dengan Tn
E, menyempatkan untuk berkumpul dengan warga saat ada kegiatan rutinitas
pngkajian dimasjid tiap 1 minggu sekali. Guna meningkatkan jalinan ukhuwah
persaudaraan sesama umat muslim.
Ny.N masuk dalam organisasi fatayat yang mana kegiatan
rutinitasnya setiap seminggu sekali dzibaiyah dan tahlil keliling (bergantian).
Ny H dan suaminya Tn E juga pandai dalam berinteraksi dengan masyarakat karena
jiwa sosialnya yang tinggi.
c.
Fungsi perawatan kesehatan
-
Pengetahuan dan persepsi keluarga
tentang penyakit/masalah kesehatan keluarganya:
Ny N khawatir ketika
melihat kondisi anakanya mengalami sesak yang hilang timbul, Setahu Ny N kalau
orang sesak pasti mengarahnya ada masalah di paru-parunya. Ny N tidak tahu
menahu bagaimana tatalaksana dalam menangani kondisi tersebut. Oleh karena itu,
Ny N langsung membawa An W ke puskesma dekat rumahnya.
-
Kemampuan keluarga mengambil keputusan
tindakan kesehatan yang tepat:
Ketidaktahuan Ny N dn keluarga tentang masalah yang dialami
An W, ketakutan Ny N akan munculnya komplikasi yang lebih parah apabila tidak
dilakukan tindakan cepat maka keluarga memutuskan untuk segera dibawa ke
puskesmas dekat rumahnya.
-
Kemampuan
keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Ny N mengatakan
setiap pagi selalu membesihkan rumhnya, menyiram halaman rumah dan tanaman yang
tumbuh hijau didepan rumahnya. Dan dihari libur sekolah, Ny N, Tn E dan
anak-anaknya mempunyai jadwal bergotong royong membersihkan semua isi rumah.
Sehingga rumah tampak bersih, nyaman dan indah.
-
Kemampuan
keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Dirumah Ny N selalu sedia P3K untuk persediaan keluarganya,
namun Ny N mempunyai saudara kandung
seorang perawat yang bekerja dipuskesmas dekat rumahnya, sehingga ketika ada
keluarga yang sakit Ny N langsung memanggil kakaknya yang seorang perawat dan
apabila kondisinya lebih parah maka langsung
dirujuk ke puskesmas.
d.
Fungsi reproduksi
-
Perencanaan jumlah anak:
Ny N mengatakan
harapan anak 2 saja cukup. Karena lebih bisa focus dalam memantau
perkembangan dan pertumbuhan anak.
-
Akseptor: Ya, yang digunakan KB pil
lamanya satu
tahun.
tidak ada masalah dalam masalah seksual sama bapak walaupun
bapak sering keluar pergi bekerja.
e.
Fungsi ekonomi
-
Upaya pemenuhan sandang pangan:
Pemenuhan
sandang, pangan keluarga sangat tercukupi hal ini dibuktikan dengan pekerjaan
kedua orang tua An W. Ny N dan Tn E yang
sama-sama seorang pengusaha.
-
Pemanfaatan sumber di msyarakat:
Ny N dan Tn E
sering ikut serta dalam membantu menjang administrasi yang dibutuhkan dalam
kegitatan yang diadakan dilingkungan masyarakat.
6.
STRESS DAN KOPING KELUARGA
a.
Stressor
Jangka Pendek
Masalah
yang dihadapi oleh Tn.E dan Ny N dalam
waktu pendek adalah khawatir dan cemas
dengan An W akan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang seharusnya sangat butuh pengawasan dari orang tua. Akibat
orang tua yang sibuk dengan pekerjaanya, An W sering terlihat merokok dirumah
dan sering keluyuran ketika orangtua tidak drumah.
b. Stressor jangka panjang
Tn
E dan Ny N resah dengan masa depan An W nanti kalau An W masih memiliki
kebiasaan yang sama seperti saat ini: keluyuran, merokok, dan setiap arahan
dari orangtua masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.
c. Respon keluarga terhadap stressor
Tn
E dan Ny N selalu berdo’a untuk anaknya menjadi anaknyang berbakti dan
menyakini bahwa anaknya mampu mengerti kondisi orangtua dan belajar menjadi
anak yang dewasa dan mandiri.
d. Strategi Koping
Keluarga
dalam menangani masalah, mereka menyempatkan waktu untuk memusyawarahkan
masalah dan mengambil solusi bersama-sama.
e.
Strategi
Adaptasi fungsional
Meskipun
An W sedikit sulit untuk diberi arahan oleh orang tua, Ny N sealau memantau
perkembangan anak dirumah melalui ibu Tn E (nenek) yang rumahnya sebelahan
dengan rumah Tn E untuk selalu memnatau
apapun yang dilakukan anak setiap harinya.
7.
KEADAAN GIZI KELUARGA
a. Pemenuhan gizi
Ny
N mengatakan selalu memperhatikan pemenuhan gizi anak sejak anak masih kecil,
oleh karena itu, masing-masing anggota keluarga sangat menyukai berbagai macam
sayuran dan buah-buahan terutama susu.
8.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan
fisik pada An W:
a.
Identitas
-
Nama :
An W
-
Umur : 14 tahun
-
L/P : Laki-laki
-
Pendidikan : SMP
-
Pekerjaan : Pelajar
b.
Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini:
Keluarga
mengatakan An W mengeluh sesak hilang timbul
c.
Riwayat penyakit sekarang
Keluarga mengatakan sejak 5 hari yang lalu An.W sering mengalami sesak sehingga
dadanya terasa berat, namun
sesak sering hilang timbul, batuk kadang-kadang muncul terutama pada
malam dan pagi hari, ketika tidur nafas anak sering keluar
suara ngik-ngik (mengi).
d.
Riwayat penyakit keluarga
Keluarga
mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti ini sebelumnya
e.
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Keluarga mengatakan An W tidak
mempunyai riwayat penyakit seperti ini sebelumnya
f.
Tanda-tanda vital:
TD:
100/90 mmHg RR: 30 x/mnt
N : 75 x/mnt S : 37,0 oC
g.
System Cardio Vascular
-
Inspeksi :
ictus cordis tidak terlihat
-
Palpasi
:
PMI teraba
-
Perkusi :
pekak
-
Auskultasi : S1, S2 terdengar bunyi tunggal
h.
System Respirasi
-
Inspeksi : dada datar, simetris, terdapat
penggunaan otot bantu napas
-
Palpasi :
fokal fremitus kanan kiri sama
-
Perkusi :
sonor
-
Auskultasi : suara tambahan wheezing
i.
System Gastrointestinal (GI Tract)
-
Inspeksi : Simetris, umbilicus masuk ke
dalam, tidak ada bekas operasi, tidak terlihat pembuluh darah
-
Auskultasi
: bissing usus positif
-
Perkusi :
timpani
-
Palpasi :
hepar lien tidak tetaba, gastritis negative, apendisitis negative
j.
System Persyarafan
-
Kesadaran : composmentis (3-4-6)
k.
System Muskuloskeletal
-
Inspeksi : lengan dan
tungkai simetris
-
Palpasi : tidak ada odem
l.
System Genitalia
-
Inspeksi : skrotum simetris
-
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, tidak ada mass
9.
HARAPAN KELUARGA
-
Terhadap
masalah kesehatanya
Harapan keluarga, sesak An W hilang
dan An W bisa beraktifitas normal seperti biasa
-
Terhadap
petugas kesehatan yang ada
Harapan keluarga, untuk tenaga
kesehatan di puskesmas dapat mengajarkan bagaimana tatalaksana yang harus dilakukan
ketika sewaktu-waktu sesak An W kambuh, dan bagaimana cara mengingatkan anak
membuang kebiasaan buruknya merokok dan bahaya dengan pergaulan bebas.
10. ANALISA DATA
No
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
PROBLEM
|
1.
|
DS:
Ny N
mengatakan An.W sering
ketahuan merokok dirumah. An W juga jarang dirumah dan sering bermain dengan
teman-temannya di luar. Ny N Cuma titip kepada nenek
untuk memantau perilaku An W disaat mereka berangkat kerja
DO:
Dari hasil
pengkajian didapatkan:
-
Oreng tua An W sibuk bekerja, hanya dirumah saat
pagi sebelum berangkat kerja dan sore sepulang bekerja.
-
Orangtua An. W jarang memperhatikan pola tumbuh
kembang anak hanya menyerahkan tanggung jawabnya kepada nenek yang rumahnya
bersebelahan disaat mereka bekerja.
|
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
tumbuh kembang anak
|
Perubahan pertumbuhan dan
perkembangan anak
|
2.
|
DS:
Ny N
mengatakan sangat mengatur (otoriter) dalam mendidik anaknya, karena
pendidikan sangat diprioritaskan oleh Ny N, kadang ibu memarahi An W ketika An W tidak mahu belajar atau nilai
peringkatnya menurun. Ibu juga tidak segan-segan marah ketika An W sering
bermain keluar dengan teman-temanya kadang kalau An W membangkang ibu bisa
memukulnya.
DO:
-
Ny N mengatakan “sikap ibu seperti itu karena ibu takut An W terjerumus
ke dalam pergaulan bebas karena sepengetahuan ibu, usia remaja adalah penentu
masa depanya nanti”.
-
Karena sikap Ny N yang seperti itu, penerimaan An W, dia merasa
terkekang.
-
An W mengatakan” saya jarang mendapatkan perhatian dari orangtua, giliran
dirumah bisanya hanya marah-marah terus, aku merasa terkekang tidak bisa
mengembangkan diriku dengan bebas, aku sudah remaja punya otonomi kalau itu
semua terdukung aku akan bisa menjadi anak yang sesuia dengan keinginan orang
tuak”. Oleh karena itu, An W berperilaku sebaliknya dari harapan oramgtua,
dia menjadi nakal, jarang belajar dan sering keluar rumah bersama
teman-temanya.
|
ketidaktahuan
keluarga mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja
|
Perubahan
perilaku anak
|
3.
|
DS:
Ny N mengatakan resah dengan lingkungan rumahnya yang dekat
dengan pembuangan sampah, bau bakaran sampah yang menyengat membuat Ny N
takut akan dampak dengan kesehatan keluarganya.
DO:
Dri hasil
pengkajian:
-
Samping kiri rumah Ny N adalah tempat pembuangan
sampah, namun sampai saat ini masih belum menandakan ada dampak terhadap
kesehatan keluarga akibat rumah Ny N
yang dekat dengan pembuangan sampah tapi anak tetangganya terkena diare dan
gatal-gatal akibat anaknya sering bermain diarea itu.
|
ketidaktahuan keluarga merawat lingkungan rumah yang dekat dekat pembuangan sampah
|
Resiko penularan penyakit
|
11. DIAGNOSA KEPERAWATAN
-
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak
-
Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan
keluarga mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja
-
Resiko penularan penyakit berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga merawat lingkungan rumah yang dekat
dekat pembuangan sampah
12. PRIORITAS MASALAH
a. Diagnosa
Keperawatan:
Perubahan pertumbuhan dan
perkembanagan anak berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah
tumbuh kembang anak
NO
|
KRITERIA
|
SKALA
|
BOBOT
|
SKORING
|
PEMBENARAN
|
1
|
Sifat
masalah:
-
Ancaman kesehatan/resiko
|
2
|
1
|
2/3X
1
=
2/3
|
-
Ny N dan Tn E mengatakan jarang memantau kondisi
anak karena kesibukan dalam pekerjaanya.
-
An.W sering ketahuan merokok dirumah, dan jarang dirumah.
-
Ny N kawatir An N terjerumus
kedalam pergaulan bebas dan kebiasaan merokoknya berakibat terhadap kesehatan
paru-parunya
.
|
2
|
Kemungkinan
masalah dapat diubah:
-
Sebagian
|
1
|
2
|
1/2X2
=
2/2=1
|
-
Ny N mengatakan sering memberikan
petuah kepada An W namun seakantidak dipedulikan .
-
Ny N juga sudah menyerahkan tanggung
jawabnya kepada nenek An W yang ruamhnya dekat dengan Ny N untuk memantau
pergerakan An W ketika Ny N sedang bekerja, dan memberikan teguran apabila An
W merokok atau main keluar rumah. Namun An W masih tidak dipedulikan
|
3
|
Potensi
masalah untuk dicegah:
-
Tinggi
|
3
|
1
|
3/3X1
= 1
|
Ny N mengatakan resah
dengan kondisi An W berdampak terhadap masa depan dan kesehatan An W
|
4
|
Menonjolnya
maslaah:
-
Masalah berat harus diatasi
|
2
|
1
|
2/2X1
=
1
|
Ny
N berusaha untuk mengatasimasalah An W, apabila tidak segera diatasi akan
berdampak berat terhadap masa depan dan kesehatannya
|
TOTAL
|
11/3=3,67
|
b. Diagnosa
Keperawatan
-
Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan
keluarga mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja
NO
|
KRITERIA
|
SKALA
|
BOBOT
|
SKORING
|
PEMBENARAN
|
1
|
Sifat
masalah:
-
Ancaman kesehatan/resiko
|
2
|
1
|
2/3X
1
=
2/3
|
-
An W merasan” akibat kurang mendapatkan perhatian dari orangtua, giliran dirumah
bisanya hanya marah-marah terus, An W berperilaku sebaliknya dari harapan orangtua, dia menjadi nakal, jarang belajar dan sering
keluar rumah bersama teman-temanya.
|
2
|
Kemungkinan
maslaah dapat diubah:
-
Sebagian
|
1
|
2
|
1/2X2
=
2/2=1
|
- Persepsi
Ny N
dengan pengetahuanya yang terbatas tentang pengembangan anak remaja
- Ny
N mendidik An W selama ini karena Ny N takut An W terjerumus ke dalam
pergaulan bebas karena sepengetahuan ibu, usia remaja adalah penentu masa
depanya nanti”.
|
3
|
Potensi
masalah untuk dicegah:
-
Tinggi
|
3
|
1
|
3/3X1
=
1
|
- Ny N tetap memantau belajar An W, kadang ibu memarahi
An W ketika An W tidak mahu belajar atau nilai peringkatnya menurun.
- Ibu juga tidak segan-segan marah ketika An W sering
bermain keluar dengan teman-temanya kadang kalau An W membangkang ibu bisa
memukulnya.
|
4
|
Menonjolnya
maslaah:
-
Masalah berat harus diatasi
|
2
|
1
|
2/2X1
=
1
|
- Penerimaan
An W terhadap sikap yang diberikan Ny N kepadanya tidak membuat An W jenuh
- Namun,
perilaku An W semkain menyimpang dari harapan orang tua
|
TOTAL
|
11/3=
3,67
|
c. Diagnosa
keperawatan
Resiko penularan penyakit berhubungan
dengan ketidaktahuan keluarga merawat lingkungan rumah yang dekat
dekat pembuangan sampah
NO
|
KRITERIA
|
SKALA
|
BOBOT
|
SKORING
|
PEMBENARAN
|
1
|
Sifat
masalah:
-
Ancaman kesehatan/resiko
|
2
|
1
|
2/3X
1
=
2/3
|
-
Ny N mengatakan sedikit resah dengan lingkungan rumahnya
yang dekat dengan pembuangan sampah, bau bakar
sampah yang menyengat membuat Ny N takut
akan dampak dengan kesehatan keluarganya
-
Namun sampai saat ini masih belum
menandakan ada dampak terhadap kesehatan keluarga tapi anak tetangganya
terkena diare dan gatal-gatal akibat anaknya sering bermain diarea itu.
|
2
|
Kemungkinan
maslaah dapat diubah:
-
Sebagian
|
1
|
2
|
1/2X2
=
2/2=1
|
Ny
N mengatakan sulit untk mengatasi tempat pembuangan sampah itu, karena itu
adalah fasilitas tempat pembuangan sampah untuk warga kampung di desa Ny. N
|
3
|
Potensi
masalah untuk dicegah:
-
Tinggi
|
3
|
1
|
3/3X1
=
1
|
Ny
N mengatakan tempat pembuangan itu untuk segera dipindah atau ditangani
karena berdampak pada ketidaknyamanan keluarganya serta kesehatan
keluarganya.
|
4
|
Menonjolnya
maslaah:
-
Masalah berat harus diatasi
|
2
|
1
|
2/2X1
=
1
|
Akibat
dampak negative dari tempat itu lebih besar khususnya untuk kalangan
anak-anak, maka setidaknya pembuangan tersebut dipindah ketempat yang lebih
asing dari pemukiman warga
|
TOTAL
|
11/3=
3,67
|
13. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN
PRIORITAS
-
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak
-
Perubahan perilaku anak berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja
-
Resiko penularan penyakit berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga merawat lingkungan rumah yang dekat
dekat pembuangan sampah
14. RENCANA KEPERAWATAN
1. Diagnos
keperawatan 1
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak.
TUJUAN KHUSUS
|
KRITERIA
|
STANDART HASIL
|
INTERVENSI
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 1X kunjungn diharapkan:
- Keluarga
mengetahui tahap tumbuh kembang anak
- Keluarga
mengutamakan kebutuhan anak akan masa depan dan kesehatanya
- Keluarga
memenuhi hak anak akan kasih sayang dan perhatian dari orangtua
|
Verbal
pengetahuan
|
Keluarga
dapat:
1. menjelaskan
tahap pertumbuhan dan perkembangan sesuai
usia anak
2. menyebutkan
dampak dari kurangnya perhatian orangtua terhadap perilaku anak
3. menjelaskan
pengertian dari pergaulan bebas
4. menjelaskan
dampak dari pergaulan bebas
5. menjelaskan
pengertian dan bahaya merokok terhadap
kesehatan
|
1. Kontrak
dengan keluarga
2. Kaji
tingkat pengetahuan keluarga tentang:
- tahapan
pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai usianya.
- Dampak
dari kurangnya perhatian oramgtua terhadap perilaku anak
3. Pertemuan
dengan keluarga dan membahas tentang:
2. Kebutuhan
anak sesuai tahap tumbuh kembangnya diusia remaja.
3. dampak
dari kurangnya perhatian dari orang tua terhadap perilaku anak:
-
Pengertian pergaulan bebas
-
Dampak pergaulan bebas terhadap
masa depan anak
-
Pengertian merokok
-
Dampak merokok terhadap
kesehatan
4. Berikan
kesempatan keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah didiskusikan
5. Beri
pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan
6. Berikan
penjelasan ulang bila ada materi yang belum dipahami
7. Evluasi
secara singkat terhadap topic yang diberikan
8. Pantau
respon terhadap materi yang disampaikan
|
2. Diagnosa
Keperwatan 2
Perubahan perilaku anak berhubungan dengan
ketidaktahuan keluarga mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja
TUJUAN KHUSUS
|
KRITERIA
|
KRITERIA HASIL
|
INTERVENSI
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 1X kunjungn diharapkan:
- Keluarga
mengetahui tahap-tahap dalam
pengembangan usia remaja
- Keluarga
mengerti sikap mendidik anak yang benar di usia remaja
|
Verbal
pengetahuan
|
Keluarga
dapat:
1. Menjelaskan
tahap-tahap dalam pengembangan usia remaja
2. Mengetahui
sikap mendidik anak yang benar di usia remaja
|
1. Kontrak
dengan keluarga
2. Kaji
tingkat pengetahuan keluarga tentang:
-
tahapan pengembangan anak sesuai
usianya.
3. Pertemuan
dengan keluarga dan membahas tentang:
-
sikap orang tua dalam mendidik
anak di usia remaja
-
dampak didikan yang terlalu
otoriter
4. Berikan
kesempatan keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah didiskusikan
5. Beri
pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan
6. Berikan
penjelasan ulang bila ada materi yang belum dipahami
7. Evluasi
secara singkat terhadap topic yang diberikan
8. Pantau
respon terhadap materi yang disampaikan
|
3. Diagnosa
keperawatan 3
Resiko penularan penyakit berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga merawat lingkungan rumah yang dekat
dekat pembuangan sampah.
TUJUAN KHUSUS
|
KRITERIA
|
KRITERIA HASIL
|
INTERVENSI
|
Setelah
dilakukan tindakan keperatawan selama 1X kunjungan diharapkan kelurarga:
-
Keluarga merasa nyaman
-
Keluarga mengetahui pencegahan
terhadap penularan penyakit
|
Verbal
pengetahuan
|
Keluarga
dapat:
1. Menjelaskan.
penularan penyakit
2. Manjelaskan
pengertian hygine personal dan lingkungan
3. Menjelaskan
manfaat hygine personal dan lingkungan
4. Menyebutkan
penatalaksanaan hygine personal dan lingkungan
|
1. Kontrak
degan keluarga
2. Kaji
tingkat pengetahuan keluarga tentang hygine personal dan lingkungan
3. Pertemuan
dengan keluarga dan membahas tentang hygine personal dan lingkungan:
-
Pengertian hygine personal dan
lingkungan
-
Manfaat dari hygine personal dan
lingkungan
-
Penatalaksanaan hygine personal
dan lingkungan
4. Berikan
kesempatan keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah didiskusikan
5. Beri
pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan
6. Berikan
penjelasan ulang bila ada materi yang belum dipahami
7. Evaluasi
secara singkat terhadap topic yang diberikan
8. Pantau
respon terhadap materi yang diberikan
|
BAB IV
KESIMPULAN
a. KESIMPULAN
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
1. Pertumbuhan Fisik:
-
Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut )
TB 25%, BB 50%
-
Semua
sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
-
Bagian-bagian
tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki, proporsi tubuh memanjang
2. Sosial Emosional
-
Kemampuan
bersosialisasi meningkat.
-
Relasi
dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis.
-
Penampilan
fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima oleh kawan dan di
samping itu persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep diri.
-
Peranan
orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah beralih pada teman
sebaya
b. Bermain
pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar),
misalnya melalui sepak bola, basket, badminton, mendengar musik atau TV serta
dengan buku-buku.
c.
Pola minat dan seks -
h.
minat pada perubahan
i.
suka lawan jenis
a. SARAN
Dalam
mengerjakan asuhan keperawatan komunitas keluarga dibutuhkan Dalam memberika asuhan keperawatan komunitas tentang
keluarga kepada anak remaja, keluarga harus tahu tahapan tumbuh kembang
anak.Orang tua harus bisa menempatkan diri dalam menghadapi anak remaja agar
tidak terjadi perselisihan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali Zaidin. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga . EGC. Jakarta.
Setiadi.
2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu: Yogyakarta
Stanhope Mercia, dkk. 1995. Keperawatan Komunitas dan
Kesehatan Rumah. EGC. Jakarta.
Stoppard Mirian. 2010. Panduan Kesehatan Keluarga. Erlangga. Jakarta
Sudiharto.
2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Transkultural. EGC: Jakarta
Suprajitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga. EGC. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar