Kamis, 25 Mei 2017

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan anak remaja


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tahap ini merupakan  tahap yang paling sulit. Karena orang tua melepas otoritas dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Anak harus mempunyai otoritas sendiri  yang berkaitan dengan peran dan fungsinya. Seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya, sementara orang tua perlu menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari kecurigaan dan perselisihan sehingga  hubungan orang tua dan remaja tetap harmonis.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan anak remaja yang dilakukan oleh perawat  untuk mengelola stressor yang mungkin timbul dan bersama keluarga menentukan permasalahan tersebut sehingga keluarga mampu secara mandiri menyelesaikan tugas perkembangannya, mengenali dan menyelesaikan masalah kesehatannya pada akhirnya mampu tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera, produktif dan menjalankan seluruh fungsi keluarga dengan baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Pengertian keluarga dengan anak remaja ?
2.      Tahap-tahap perkembangan keluarga ?
3.      Tujuan perawatan keluarga ?
4.      Prinsip perawatan kesehatan keluarga ?    
5.      Langkah-langkah dalam perawatan keluarga ?
6.      Studi kasus ?
7.      Pengkajian sesuai kasus ?

1.3  TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.      Untuk memahami pengertian keluarga dengan anak remaja ?
2.      Untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap perkembangan keluarga ?
3.      Untuk memahami tujuan perawatan keluarga ?
4.      Untuk memahami apa pinsip perawatan kesehatan keluarga ?      
5.      Untuk memahami bagaimana langkah-langkah dalam perawatan keluarga ?
6.      Untuk memahami studi kasus ?
7.      Untuk mengetahui bagaimana pengkajian sesuai studi kasus ?

1.4 MANFAAT PENULISAN
Dengan adanya makalah seminar ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami dan membuat asuhan keperawatan komunitas keluarga dengan anak remaja serta mampu mengimplementasikannya dalam proses keperawatan.












BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1  Konsep Dasar
A.    Definisi
Menurut Setiadi, 2008. Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
a.       Pertumbuhan Fisik: 
-          Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%
-          Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
-          Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki, proporsi tubuh memanjang
b.      Sosial Emosional
-          Kemampuan bersosialisasi meningkat.
-          Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis.
-          Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima oleh kawan dan di samping itu persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep diri.
-          Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah beralih pada teman sebaya
c.       Sosialisasi pada Adolescense dibagi dalam tiga (3) tahap:
-          Tahap awal: 
Orangtua masih berperan penting baik fisik, sosial, emosional, tetapi ketergantungan ini tidak sebesar pada usia dini.
-          Tahap kedua: 
Anak berubah menjadi independent. Periode ini sering terjadi konflik dengan orangtua.
-          Tahap ketiga: 
Relatif independent dengan orangtua. Anak memperlihatkan peran independent dalam berfungsi di masyarakat.
d.      Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya melalui sepak bola, basket, badminton, mendengar musik atau TV serta dengan buku-buku.
e.       Hospitalisasi pada anak dan keluarga
Kecemasan yang timbul pada anak remaja yang dirawat di rumah sakit adalah  akibat perpisahan dengan teman-teman sebaya/kelompok. Anak tidak merasa takut berpisah dengan orang tua tetapi takut kehilangan status dan hubungan dengan teman sekelompok.Kecemasan lain disebabkan oleh akibat yang ditimbulkan akibat penyakit fisik,kecacatan serta kurangnya privacy
f.       Pola minat dan seks    -
-          minat pada perubahan
-          suka lawan jenis

B.     Tahap perkembangan keluarga
a.       Duvall (19985)
Membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan yaitu :
1)      Keluarga baru
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain :
-          Membina hubungan intim yang memuaskan
-          Menerapkan tujuan bersama
-          Mendiskusikan rencana memiliki anak
-          Persiapan menjadi orang tua



2)      Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain :
-          Adaptasi perubahan anggota keluarga
-          Mempertahankan hubungan yang memuaskan
-          Membagi peran dan tanggung jawab
-          Menata ruang untuk anak
-          Mengatur biaya untuk anak
3)      Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan anak pra sekolah antara lain :
-          Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga
-          Membantu anak bersosialisasi
-          Pembagian waktu untuk anak
-          Menstimulasi tumbuh kembang anak
4)      Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
-          Membantu sosialisasi anak terhadaplingkungan luar
-          Menyediakan aktifitas untuk anak
-          Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
-          Memenuhi kebutuhan anak
5)      Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
-          Pengembangan terhadap remaja
-          Memelihara komunikasi terbuka
-          Memelihara hubungan dalam keluarga
-          Mempersiapkan perubahan yang akan terjadi



6)      Keluarga dengan anak dewasa
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
-          Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya
-          Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
-          Menata kembali keluarga
-          Menjadi contoh bagi anak anaknya \
7)      Keluarga usia pertengahan
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
-          Memulihkan hubungan antara generasi tua muda
-          Memelihara hubungan dengan anak dan keluarga
-          Keakrapan dengan pasangan
-          Persiapan masa tua
8)      Keluarga lanjut usia
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
-          Penyesuaian tahap masa pensiun
-          Merubah cara hidup
-          Menerima kematian pasangan
-          Mempersiapkan kematian
b.      Carter dan MC Goldrick (1989)
Membagi keluarga dalam 5 tahap perkembangan yaitu :
-             Keluarga antara (massa bebas atau pacaran) dengan usia dewasa muda
-             Terbentuknya keluaga baru melalui suatu perkawinnan
-             Keluaga dengan memiliki anak usia muda
-             Keluaga yang memiliki anak dewasa
-             Keluaga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah
-             Keluaga lansia



C.    Tujuan perawatan keluarga
a.       Tujuan umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan keluarga  dalam meningkatkan, mencegah, memelihara kesehatan mereka sehingga status kesehatannya meningkat dan mampu melaksanakan tugas-tugas mereka secara produktif
b.      Tujuan khusus
-          Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah  kesehatan yang dihadapi.
-          Meningkatkan kemampuan keluarga  dalam  menanggulangi masalah  kesehatan dasar dalam  keluarga.
-          Meningkatkan kemampuan  keluarga dalam  mengambil keputusan yang tepat.
-          Meningkatkan  kemampuan  keluarga  memberikan  asuhan  keperawatan  terhadap  anggota keluarga  yang sakit.
-          Meningkatkan produktifitas  keluarga dalam  meningkatkan mutu hidupnya.
  1. Prinsip perawatan kesehatan keluarga
Ada beberapa prinsip utama yang harus dipegang oleh perawat  keluarga yait
a.       Keluarga dijadikan sebagai unit dalam pelayanan kesehatan.
b.      Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan
c.       Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan keperawatan kesehatan dasar/perawatan dirumah.
d.      Diutamakan terhadap keluarga yang resiko tinggi
e.       Diusahakan lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative



Ada 3 tingkatan pencegah terhadap kesehatan keluarga yaitu:
a.       Pencegahan primer, yang meliputi peningkatan kesehatan dan tindakan preventif khusus yang dirancang untuk mencegah orang bebas dari penyakit dan cedera.
b.      Pencegahan sekunder, yang terdiri dari deteksi dini, diagnosis dan pengobatan.
c.       Pencegahan tersier, yang mencakup tahap penyembuhan dan rehabilitasi, dirancang untuk meminimalkan ketidakmampuan klien dan memaksimalkan tingkat fungsinya.
Keluarga-keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan antara lain adalah:
a.       Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah sebagai berikut:
-          Tingkat sosial ekonomi rendah.
-          Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri.
-          Keluarga dengan penyakit keturunan.
b.      Keluarga dengan ibu resiko tinggi kebidanan, yaitu:
-          Waktu hamil umur ibu kurang dari 16 tahun  atau lebih 35 tahun.
-          Waktu hamil menderita kekurangan gizi atau anemia.
-          Primipara atau multi para.
-          Riwayat persalinan dengan komplikasi.
c.       Keluarga dengan anak:
-          Lahir premature.
-          Berat badan sukar naik.
-          Lahir dengan cacat bawaan.
-          Asi ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.
-          Ibu menderita penyakit menular
d.      Keluarga mempunyai masalah dalam hubungannya antara anggota keluarga.
-          Anak yang tidak dikehendaki dan mencoba untuk digugurkan.
-          Sering timbul cekcok.
-          Ada anggota keluarga yang sering sakit.
-          Salah satu orang tua (suami atau  istri) meninggal, cerai, atau lari meninggalkan rumah.

E.     Langkah-langkah dalam perawatan keluarga
Langkah –langkah dalam perawatan kesehatan keluarga antara lain:
a.       Membina hubungan kerja sama yang  baik  dengan keluarga dengan cara:
-          Menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk membnatu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan mereka.
-          Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga.
-          Membina komunikasi dua arah dengan keluarga.
b.      Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan keluarga
-          Menganalisa data untuk menentukan masalah dan perawatan kleuarga dengan cara mengkelompokan menjadi data subyektif dan objektif.
-          Merumuskan masalah dengan mengacu kepada etiologi masalah kesehatan serta berbagai alasan.
-          Mentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga dan melaksanakan tugas keluarga.
-          Menentukan diagnosa keperawtan keluarga
-          Menentukan prioritas diagnosa keperawatan yang ditemukan
c.       Menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan urutan prioritas
-          Melaksanakan asuhan keperawatan
-          Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan
-          Meninjau kembali masalah kesehatan yang belum teratasi dan merumuskan kembali rencana asuahan keperawatan yang baru. 


F.      Pengambilan keputusan dalam keperawatan kesehatan keluarga
Dalam mengatasi kesehatan yang terjadi pada keluarga yang mengambil keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota keluarga yang dituakan. Hal ini didasarkan pemikiran sebagai berikut:
-          Hak dan tanggung jawabnya sebagia kepala keluarga
-          Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing- masing anggota keluarga
-          Hak dalam menentukan masalah kebutuhan pelayan terhadap keluarga/ anggota keluarga yang bermaslah























BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3,1 STUDY KASUS
Tn E (50 th) sumai dari Ny.N (40 th) mempumnyai dua orang anak, An.W (14 th) laki-laki kelas 2 SMP.  Dan anak ke dua, An.S ( 6th) perempuan kelas  1 SD.
Ibu mengatakan bahwa, An.W sering ketahuan merokok dirumah. An W juga jarang dirumah dan sering bermain dengan teman-temannya di luar. Penuturan ibu mengatakan Karena ibu seorang pengusaha dagang, dan suaminya pengusaha aluminium, dan hanya dirumah waktu pagi sebelum bekerja dan sore hari ketika pulang kerja, oleh karena itu An W jarang dapat perhatian dari oreng tua. Karena kurangnya perhatian orang tua kepada anak, ibu mengatakan seringkali muncul konflik antara orang tua dan An W karena anak menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya.
Masalah lain, Ny N mengatakan sangat mengatur (otoriter) dalam mendidik anaknya, karena pendidikan sangat diprioritaskan oleh Ny N. meskipun Ny N waktu untuk anak tidak penuh 24 jam untuk menemani anak memantau perkembanganya, namun Ny N tetap memantau belajar An W, kadang ibu memarahi An W ketika An W tidak mahu belajar atau nilai peringkatnya menurun. Ibu juga tidak segan-segan marah ketika An W sering bermain keluar dengan teman-temanya kadang kalau An W membangkang ibu bisa memukulnya. .  Ny N mengatakan “sikap ibu seperti itu karena ibu takut An W terjerumus ke dalam pergaulan bebas karena sepengetahuan ibu, usia remaja adalah penentu masa depanya nanti”.     Karena sikap Ny N yang seperti itu, penerimaan An W, dia merasa terkekang. An W mengatakan” saya jarang mendapatkan perhatian dari orangtua, giliran dirumah bisanya hanya marah-marah terus, aku merasa terkekang tidak bisa mengembangkan diriku dengan bebas, aku sudah remaja punya otonomi kalau itu semua terdukung aku akan bisa menjadi anak yang sesuia dengan keinginan orang tuak”. Oleh karena itu, An W berperilaku sebaliknya dari harapan oramgtua, dia menjadi nakal, jarang belajar dan sering keluar rumah bersama teman-temanya.
Selain itu Ny N juga mengatakan sedikit resah dengan lingkungan rumahnya yang dekat dengan pembuangan sampah, bau bakaran sampah yang menyengat membuat Ny N takut akan dampak dengan kesehatan keluarganya karena sudah terdapat bukti anak tetangganya terkena diare akibat sering berinteraksi bermain dengan teman-temanya dilingkungan tempat sampah tersebut.
1.      IDENTITAS UMUM KELUARGA
a.      Identitas Kepala Keluarga
-          Nama                     : Tn E
-          Umur                     : 50 tahun
-          Agama                   : Islam
-          Suku                      : Jawa
-          Pendidikan                        : SMA
-          Pekerjaan               : Bisnis alumunium
-          Alamat                  : Lamongan
2.      Komposisi keluarga
Nama
L/P
Umur
Hub. Keluarga
Pekerjaan
Pend. terakhir
Tn. E
L
50 tahun
Kepala keluarga
Bisnis
SMA
Ny.N
P
40 tahun
Istri
Bisnis
SMA
An.W
L
14 tahun
Anak
Pelajar
SMP
An, S
P
6 tahun
Anak
Pelajar
PAUD

3.      Genogram                                                     

 







Keterangan :
                                   : laki-laki masih hidup
          
: perempuan masih hidup
 

: meninggal
: menikah
 

: klien
: tinggal satu rumah

4.      Tipe keluarga
a.       Jenis tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.E adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah
b.      Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
-          Ktidaktahuan orng tua akan masalah kesehatan yang sedang dialami anaknya
-          Keresahan keluarg akan sanitasi yang buruk disekitar rumahnya yang  dekat dengan pembuangan sampah
-          Ketidaktauan orangtua akan  pemenuhan kebutuhan anak akan pertumbuhan dan pekembanganya sesuai dengan tahap usianya.  
5.      Suku bangsa
a.       Asal suku bangsa
Tn.E dan istrinya adalah  orang yang berasal dari suku jawa.
b.      Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Tn E mengatakan tidak ada yang bertentangan dalam budaya suku bangsa jawa yang bertentangan atau bertolak belakang dengan kesehatan
6.      Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Agama keluarga Tn.E ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan islam yang bertentangan dengan kesehatan.

7.      Status sosial ekonomi Keluarga
-          Anggota Keluarga yang mencari nafkah
Adalah Tn.E  (Kepala Keluarga ) seorang pengusaha alumunium, dan Ny N (istri) seorang pedagang.
-          Penghasilan
Penghasilan keluaraga Tn. E setiap bulan sekitar Rp 30.000.000
-          Upaya Lain
Tn E selain pengusaha juga mempunyai sampingan kerja membuat usaha lapangan footsal, Usaha itu Tn E berkolaborasi dengan direktur yang mengelola WBL (Wisata Bahari Lamongan).  
-          Harta benda yang dimiliki
Tn E mempunyai alat transportasi pribadi (mobil) untuk kebutuhan keluarganya, dan perabotan rumah yang memadai.
-          Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Pada keluarga Tn.E pengeluaran tiap bulanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga sekitar Rp. 5.000.000 ini untuk membayar rekening listrik, air dan belanja bahan makanan sebulan, biaya sekolah anak tiap bulanya, dan uang saku buat anak tiap harinya.
-          Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi hanya saat cuti bersama saja Tn E menyempatkan waktu bersama keluaganya untuk rekreasi ke tempat-tempat wisata. Rekreasi yang bias dilakukan dirumah adalah menonton TV bersama anak dan istrinya sepulang kerja nya.

2.      RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a.       Tahap Perkembangan keluarga saat ini adalah
Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Tn.E berumur 50 tahun dan memiliki anak berusia 14 tahun yang sudah menginjak masa remaja. 
b.      Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja yeng belum terpenuhi adalah deficit perhatian (kurangnya perhatian) keluarga baik ibu maupun ayah untuk memperhatikan pola tumbuh kembang anak yang seharusnya harus dipenuhi anak menginjak usia remaja sehingga terkesan kurangnya kasih sayang orang tua kepada anak. Selama ini orang tua hanya menyerahkan anak nya ketika mereka sedang bekerja dengan nenek (ibu dari Tn E) yang rumahnya juga bersebelahan dengan Tn E.
c.       Riwayat kesehatan keluarga Inti
-          Riwayat Kesehatan keluarga saat ini
Tn E dan Ny N tidak menderita penyakit apapun. Dan An.W  menderita penyakit sesak sesuai dengan diagnose dokter An W terkena asma alergi bronchial.  
-          Riwayat Penyakit Sebelumnya
Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya pada keluarga Tn.E.
-          Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan
Pelayanan Kesehatan yang digunakan oleh Tn.E  ini adalah puskesmas yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya
-          Riwayat Kesehatan keluarga Sebelumnya
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit yang berbahaya apapun.
-          Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
No
Nama
Umur
BB
(Kg)
Imunisasi
(BCG/POLIO/DPT/HB/CAMPAK
Masalah Kesehatan
Tindakan yang telah dilakukan
1.
Tn E
50 th
70
Lengkap
Sehat
Membantu pemenuhan kebutuhan oksigenasi An W dengan membawanya ke puskesmas
2
Ny N
40 th
60
Lengkap
Sehat
3.
An W
14 th
27
Lengap
Gangguan Pola Napas
 4.
An S
6 th
20
Lengkap
Sehat






3.      PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a.       Karakteristik Rumah
-          Luas rumah: 15X9 m2
-          Type rumah:
permanen, dua tingkat,  terbuat dari semen, berpagar, dan sudah memilik ventilasi yang bagus.
-          Kepemilikan:
Tanah rumahnya sudah milik pribadi Tn E, hal ini dibuktikan dengan surat tanah atas nama kepemilikan Tn E.
-          Jumlah dan rasio kamar/ruangan:
Terdapat 4 kamar, 2 kamar di tingkat satu, dan 2 kamar di tingkat dua
-          Ventilasi/cendela:
Ventilasi mamadai, candela ada disetiap ruangan rumah.
-          Pemanfaatan ruangan:
Setiap ruangan tertata dengan baik: bagian depan ada ruang tamu, bagian tengah ada tempat ibadah, tempat istirahat bersama keluarga, tempat tidur,  bagian belakang ada dapur dan wc. Dan yang paling belakang terdapat kolam ikan.
-          Septic tank: ada               
Letak         : bagian belakang didalam rumah bersebelahan dengan dapur rumah.
-          Sumber air minum:
Dibelakang rumah terdapat sumur
-          Kamar mandi/WC:
ada 2 kamar mandi, tingkat bawah satu dan tingkat atas satu 
-          Sampah:
sampah dibuang disamping rumhnya yang juga tempat pembuangan sampah yang nantinya akan dibakar.
limbah RT:
limbah masyarakat juga dibuang disamping rumah Tn E, karena tempat pembuangan sampah disamping rumah Tn E adalah fasilitas umum untuk warga desa itu.
-          Kebersihan lingkungan:
rumah tampak terlihat bersih, hal ini dikuatkan dengan Ny N mengatakan setiap pagi selalu membesihkan rumhnya, menyiram halaman rumah dan tanaman yang tumbuh hijau didepan rumahnya.
b.      Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
-          Kebiasaan:
Keluarga Tn.E tinggal didesa, rasa persaudaraan antar sesama warga tinggi, penduduk disekitar rumah adalah penduduk asli jawa yang datang dari berbagai daerah, umumya interaksi banyak terjadi pada sore hari karena pada siang banyak tetangga yang sibuk bekerja.
-          Aturan/kesepakatan:
Didalam lingkungan RT sudah ditetapkan beberapa aturan dan masing anggota masyarakat mampu menaati peraturan tersebut. Salah satunya seiap 1 bulan sekali diadakan gotong royong bersama memebersihkan limbah sampah di lingkungn sekitar.
-          Budaya:
Dalam budaya didesa Tn E karena mayoritas semua asli jawa dan islami karena banyak pondok pesantren dan para sesepuh kiyai, sehingga tidak pernah terjadi perlawanan akibat perbedaan budaya.
c.       Mobilitis Geografis Keluarga
Keluarga Tn.E  sudah menempati rumah hasil keringat sendiri sejak melahirkan anak pertamanya (An W), sekitar 10 bulan awal berumah tangga baru pindah di rumah baru hasil usahanya sendiri, dan sampai sekarang, dan tidak pernah berpindah-pindah rumah.
d.      Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn E, menyempatkan untuk berkumpul dengan warga saat ada kegiatan rutinitas pengkajian dimasjid tiap 1 minggu sekali. Guna meningkatkan jalinan ukhuwah persaudaraan sesama umat muslim.  Ny. H masuk dalam organisasi fatayat yang mana kegiatan rutinitasnya setiap seminggu sekali dzibaiyah dan tahlil keliling (bergantian).
Ny H dan suaminya Tn E juga pandai dalam berinteraksi dengan masyarakat karena jiwa sosialnya yang tinggi.


e.       System Pendukung Keluarga
Apabila An.W sesak kambuh, maka Ny.N hanya meminta bantuan kakanya yang berprofesi seorang perawat yang juga bekerja di puskesmas dekat rumahnya.

4.      STRUKTUR KELUARGA
a.       Pola / Cara Komunikasi Keluarga
Dalam Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan Bahasa jawa yang jelas. Karena karakter Tn E yang tegas, jika ada suatu masalah dalam keluarga maka dimusyawarahkan dengan baik, saling terbuka dan didiskusikan dengan orang tua dan bersama-sama mencari solusinya.
b.   Struktur Kekuatan Keluarga
Sebelumnya keluarga mampu menyelesaikan masalah jika ada salah satu anggota keluarga yang salah, namun karena tuntutan pekerjaan masing-masing harus mencari nafkah, sehingg dampaknya kurangnya hak asuh anak sebagai kebutuhan primer anaknya, sehingga yang dirasakan anak kurangnya perhatian orangtua terhadap tumbub kembnag anak. 
c.       Struktur Peran (Peran masing-masing anggota keluarga)
Dalam Keluarga Peran Tn.E berjalan dengan baik sebagai Kepala keluaga mencari nafkah untuk membiayai keluarga.  Dan peran terhadap tanggung jawabnya yang kurang dari Ny.H sebagai Ibu rumah tangga, akibat kesibukan Ny H dengan pekerjaaanya sehingga tanggung jawabnya untuk memantau tumbuh kembang anak sesuai pertambahan usia anak kurang diperhatikan., sehingga berdampak terhadap perilaku anak, anak menjadi kurang perhatian dan kasih sayang.
d.      Nilai dan Norma Keluarga
Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarkan kepercayaan yang dianut yaitu islam, dan tidak ada konflik nilai yang terjadi. begitu juga dengan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat juga menjadi pedoman dalam ketentuan keluarga dan masing-masing keluarga wajib untuk mentaatinya, seperti tidak boleh pulang malam, memakai pakaian yang sopan baik didalam maupun luar rumah, dan juga menjaga perilaku yang tidak menyimpang. Namun kalau dari segi hak dan kewajiban yang seharusnya didapatkan anak, anak kurang mendapatkan itu dikarenakan kesibukan ke dua orangtuanya dalam pekerjaanya.

5.      FUNGSI KELUARGA
a.       Fungsi afektif
Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari masing-masing peran
b.      Fungsi sosialisasi
-          Kerukunan hidup dalam keluarga:
Keluaga Ny N tidak pernah bertengkar karena setiap ada permasalahan, Tn E langsung bersikap tegas mendiskusikan bersama-sama dan segera mencari solusi bersama.
-          Interaksi dan hubungan dalam keluarga:
masing-masing anggota keluarga pola interaksinya bagus, saling bekerjasama satu sama lain. Namun dalam hal perhatian orang tua pada fokus tumbuh kembang anak kurang didapatkan dari anak akibat kesibukan orang tuanya.
-          Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan masing-masing anggota memiliki hak untuk berpendapat namun dari hasil beberapa pendapat tadi didiskusikan bersama dan hasil akhirnya diputuskan oleh Tn E selaku kepala keluarga.
-          Kegiatan keluarga waktu senggang:
Diwaktu senggang Ny N dan Tn E menyibukkan dirinya dengan anak-anaknya (An W dan An S), mereka lebih sering mengajak anka-ananya rekreasi ke tempat wisata dan kunjungan ke tempat-tempat yang bersejarah. .
Semua itu mereka lakukan karena Tn E dan Ny N tahu akan tanggung jawabnya yang kurang dalam mengasuh anak, oleh karena itu setiap ada waktu senggang mereka berusaha untuk mencurahkan waktu senggangnya untuk anak-anak.
-          Partisipasi dalam kegiatan social:
Ny N dan Tn E memiliki jiwa sosial yang tinggi, meskipun keduanya sibuk dengan pekerjaanya. Hal ini dibuktikan dengan Tn E, menyempatkan untuk berkumpul dengan warga saat ada kegiatan rutinitas pngkajian dimasjid tiap 1 minggu sekali. Guna meningkatkan jalinan ukhuwah persaudaraan sesama umat muslim.
Ny.N masuk dalam organisasi fatayat yang mana kegiatan rutinitasnya setiap seminggu sekali dzibaiyah dan tahlil keliling (bergantian). Ny H dan suaminya Tn E juga pandai dalam berinteraksi dengan masyarakat karena jiwa sosialnya yang tinggi.
c.       Fungsi perawatan kesehatan
-          Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan keluarganya:
Ny N khawatir ketika melihat kondisi anakanya mengalami sesak yang hilang timbul, Setahu Ny N kalau orang sesak pasti mengarahnya ada masalah di paru-parunya. Ny N tidak tahu menahu bagaimana tatalaksana dalam menangani kondisi tersebut. Oleh karena itu, Ny N langsung membawa An W ke puskesma dekat rumahnya.
-          Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat:
Ketidaktahuan Ny N dn keluarga tentang masalah yang dialami An W, ketakutan Ny N akan munculnya komplikasi yang lebih parah apabila tidak dilakukan tindakan cepat maka keluarga memutuskan untuk segera dibawa ke puskesmas dekat rumahnya.
-          Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Ny N mengatakan setiap pagi selalu membesihkan rumhnya, menyiram halaman rumah dan tanaman yang tumbuh hijau didepan rumahnya. Dan dihari libur sekolah, Ny N, Tn E dan anak-anaknya mempunyai jadwal bergotong royong membersihkan semua isi rumah. Sehingga rumah tampak bersih, nyaman dan indah.
-          Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat
Dirumah Ny N selalu sedia P3K untuk persediaan keluarganya, namun Ny N mempunyai saudara  kandung seorang perawat yang bekerja dipuskesmas dekat rumahnya, sehingga ketika ada keluarga yang sakit Ny N langsung memanggil kakaknya yang seorang perawat dan apabila kondisinya lebih parah maka langsung
dirujuk ke puskesmas.



d.      Fungsi reproduksi
-          Perencanaan jumlah anak:
Ny N mengatakan harapan anak 2 saja cukup. Karena lebih bisa focus dalam memantau perkembangan  dan pertumbuhan anak.
-          Akseptor: Ya, yang digunakan KB pil
lamanya satu tahun.
tidak ada masalah dalam masalah seksual sama bapak walaupun bapak sering keluar pergi bekerja.
e.       Fungsi ekonomi
-          Upaya pemenuhan sandang pangan:
Pemenuhan sandang, pangan keluarga sangat tercukupi hal ini dibuktikan dengan pekerjaan kedua orang tua An W.  Ny N dan Tn E yang sama-sama seorang pengusaha.
-          Pemanfaatan sumber di msyarakat:
Ny N dan Tn E sering ikut serta dalam membantu menjang administrasi yang dibutuhkan dalam kegitatan yang diadakan dilingkungan masyarakat.

6.      STRESS DAN KOPING KELUARGA
a.       Stressor Jangka Pendek
Masalah yang dihadapi oleh Tn.E dan Ny N  dalam waktu pendek adalah  khawatir dan cemas dengan An W akan  pertumbuhan dan perkembangan anak yang seharusnya sangat butuh pengawasan dari orang tua. Akibat orang tua yang sibuk dengan pekerjaanya, An W sering terlihat merokok dirumah dan sering keluyuran ketika orangtua tidak drumah.
b.      Stressor jangka panjang
Tn E dan Ny N resah dengan masa depan An W nanti kalau An W masih memiliki kebiasaan yang sama seperti saat ini: keluyuran, merokok, dan setiap arahan dari orangtua masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.
c.       Respon keluarga terhadap stressor
Tn E dan Ny N selalu berdo’a untuk anaknya menjadi anaknyang berbakti dan menyakini bahwa anaknya mampu mengerti kondisi orangtua dan belajar menjadi anak yang dewasa dan mandiri.
d.      Strategi Koping
Keluarga dalam menangani masalah, mereka menyempatkan waktu untuk memusyawarahkan masalah dan mengambil solusi bersama-sama.
e.       Strategi Adaptasi fungsional
Meskipun An W sedikit sulit untuk diberi arahan oleh orang tua, Ny N sealau memantau perkembangan anak dirumah melalui ibu Tn E (nenek) yang rumahnya sebelahan dengan rumah Tn E  untuk selalu memnatau apapun yang dilakukan anak setiap harinya. 

7.      KEADAAN GIZI KELUARGA
a.       Pemenuhan gizi
Ny N mengatakan selalu memperhatikan pemenuhan gizi anak sejak anak masih kecil, oleh karena itu, masing-masing anggota keluarga sangat menyukai berbagai macam sayuran dan buah-buahan terutama susu.
8.      PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik pada An W:
a.      Identitas
-          Nama                  : An W
-          Umur                  : 14 tahun
-          L/P                     : Laki-laki
-          Pendidikan         : SMP
-          Pekerjaan            : Pelajar
b.      Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini:
Keluarga mengatakan An W mengeluh sesak hilang timbul
c.       Riwayat penyakit sekarang
Keluarga mengatakan sejak 5 hari yang  lalu An.W sering mengalami sesak sehingga dadanya terasa berat, namun sesak sering hilang timbul, batuk kadang-kadang muncul  terutama pada malam dan pagi hari, ketika tidur nafas anak sering keluar suara ngik-ngik (mengi).
d.      Riwayat penyakit keluarga
Keluarga mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti ini sebelumnya 
e.       Riwayat Penyakit Sebelumnya
Keluarga mengatakan An W tidak mempunyai riwayat penyakit seperti ini sebelumnya 
f.       Tanda-tanda vital:
TD: 100/90 mmHg                RR: 30 x/mnt
N  : 75 x/mnt                                     S   : 37,0 oC
g.      System Cardio Vascular
-          Inspeksi               : ictus cordis tidak terlihat
-          Palpasi                 : PMI teraba
-          Perkusi                 : pekak
-          Auskultasi            : S1, S2 terdengar bunyi tunggal       
h.      System Respirasi     
-          Inspeksi               : dada datar, simetris, terdapat penggunaan otot bantu napas  
-          Palpasi                 : fokal fremitus kanan kiri sama
-          Perkusi                 : sonor
-          Auskultasi            : suara tambahan wheezing 
i.        System Gastrointestinal (GI Tract)
-          Inspeksi               : Simetris, umbilicus masuk ke dalam, tidak ada bekas operasi, tidak terlihat pembuluh darah
-          Auskultasi            : bissing usus positif
-          Perkusi                 : timpani
-          Palpasi                 : hepar lien tidak tetaba, gastritis negative, apendisitis negative
j.        System Persyarafan
-          Kesadaran            : composmentis (3-4-6)
k.      System Muskuloskeletal
-          Inspeksi               : lengan dan tungkai simetris
-          Palpasi                 : tidak ada odem
l.        System Genitalia     
-          Inspeksi               : skrotum simetris
-          Palpasi                 : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada mass
9.      HARAPAN KELUARGA
-          Terhadap masalah kesehatanya
Harapan keluarga, sesak An W hilang dan An W bisa beraktifitas normal seperti biasa
-          Terhadap petugas kesehatan yang ada
Harapan keluarga, untuk tenaga kesehatan di puskesmas dapat mengajarkan bagaimana tatalaksana yang harus dilakukan ketika sewaktu-waktu sesak An W kambuh, dan bagaimana cara mengingatkan anak membuang kebiasaan buruknya merokok dan bahaya dengan pergaulan bebas.

10.  ANALISA DATA
No
DATA
ETIOLOGI
PROBLEM
1.  
DS:
Ny N mengatakan An.W sering ketahuan merokok dirumah. An W juga jarang dirumah dan sering bermain dengan teman-temannya di luar. Ny N Cuma titip kepada nenek untuk memantau perilaku An W disaat mereka berangkat kerja
DO:
Dari hasil pengkajian didapatkan:
-          Oreng tua An W sibuk bekerja, hanya dirumah saat pagi sebelum berangkat kerja dan sore sepulang bekerja.
-          Orangtua An. W jarang memperhatikan pola tumbuh kembang anak hanya menyerahkan tanggung jawabnya kepada nenek yang rumahnya bersebelahan  disaat mereka bekerja.
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak


















Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak
2.  
DS:
Ny N mengatakan sangat mengatur (otoriter) dalam mendidik anaknya, karena pendidikan sangat diprioritaskan oleh Ny N,  kadang ibu memarahi An W ketika An W tidak mahu belajar atau nilai peringkatnya menurun. Ibu juga tidak segan-segan marah ketika An W sering bermain keluar dengan teman-temanya kadang kalau An W membangkang ibu bisa memukulnya.
DO:
-          Ny N mengatakan “sikap ibu seperti itu karena ibu takut An W terjerumus ke dalam pergaulan bebas karena sepengetahuan ibu, usia remaja adalah penentu masa depanya nanti”.    
-          Karena sikap Ny N yang seperti itu, penerimaan An W, dia merasa terkekang.
-          An W mengatakan” saya jarang mendapatkan perhatian dari orangtua, giliran dirumah bisanya hanya marah-marah terus, aku merasa terkekang tidak bisa mengembangkan diriku dengan bebas, aku sudah remaja punya otonomi kalau itu semua terdukung aku akan bisa menjadi anak yang sesuia dengan keinginan orang tuak”. Oleh karena itu, An W berperilaku sebaliknya dari harapan oramgtua, dia menjadi nakal, jarang belajar dan sering keluar rumah bersama teman-temanya.
ketidaktahuan keluarga mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja
Perubahan perilaku anak  
3.
DS:
Ny N mengatakan resah dengan lingkungan rumahnya yang dekat dengan pembuangan sampah, bau bakaran sampah yang menyengat membuat Ny N takut akan dampak dengan kesehatan keluarganya.
DO:
Dri hasil pengkajian:
-          Samping kiri rumah Ny N adalah tempat pembuangan sampah, namun sampai saat ini masih belum menandakan ada dampak terhadap kesehatan keluarga akibat  rumah Ny N yang dekat dengan pembuangan sampah tapi anak tetangganya terkena diare dan gatal-gatal akibat anaknya sering bermain diarea itu.
ketidaktahuan  keluarga merawat lingkungan rumah yang dekat dekat pembuangan sampah

Resiko penularan penyakit


11.  DIAGNOSA KEPERAWATAN
-          Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak
-          Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja
-          Resiko penularan penyakit berhubungan dengan ketidaktahuan  keluarga merawat lingkungan rumah yang dekat dekat pembuangan sampah

12.  PRIORITAS MASALAH
a.       Diagnosa Keperawatan:  
Perubahan pertumbuhan dan perkembanagan anak berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak
NO
KRITERIA
SKALA
BOBOT
SKORING
PEMBENARAN
1
Sifat masalah:
-          Ancaman kesehatan/resiko
2
1
2/3X 1
= 2/3








-    Ny N dan Tn E mengatakan jarang memantau kondisi anak karena kesibukan dalam pekerjaanya.
-    An.W sering ketahuan merokok dirumah, dan jarang dirumah.
-    Ny N kawatir An N terjerumus kedalam pergaulan bebas dan kebiasaan merokoknya berakibat terhadap kesehatan paru-parunya
.
2
Kemungkinan masalah dapat diubah:
-          Sebagian  
1
2
1/2X2
= 2/2=1
-          Ny N mengatakan sering memberikan petuah kepada An W namun seakantidak dipedulikan .
-          Ny N juga sudah menyerahkan tanggung jawabnya kepada nenek An W yang ruamhnya dekat dengan Ny N untuk memantau pergerakan An W ketika Ny N sedang bekerja, dan memberikan teguran apabila An W merokok atau main keluar rumah. Namun An W masih tidak dipedulikan
3
Potensi masalah untuk dicegah:
-          Tinggi
3
1
3/3X1
= 1



Ny N mengatakan resah dengan kondisi An W berdampak terhadap masa depan dan kesehatan An W
4
Menonjolnya maslaah:
-          Masalah berat harus diatasi
2
1
2/2X1
= 1
Ny N berusaha untuk mengatasimasalah An W, apabila tidak segera diatasi akan berdampak berat terhadap masa depan dan kesehatannya
TOTAL
11/3=3,67

b.      Diagnosa Keperawatan
-          Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja
NO
KRITERIA
SKALA
BOBOT
SKORING
PEMBENARAN
1
Sifat masalah:
-          Ancaman kesehatan/resiko 
2
1
2/3X 1
= 2/3









-       An W merasan” akibat  kurang mendapatkan perhatian dari orangtua, giliran dirumah bisanya hanya marah-marah terus, An W berperilaku sebaliknya dari harapan orangtua, dia menjadi nakal, jarang belajar dan sering keluar rumah bersama teman-temanya.
2
Kemungkinan maslaah dapat diubah:
-          Sebagian
1
2
1/2X2
= 2/2=1





-    Persepsi Ny N dengan pengetahuanya yang terbatas tentang pengembangan anak remaja
-    Ny N mendidik An W selama ini karena Ny N  takut An W terjerumus ke dalam pergaulan bebas karena sepengetahuan ibu, usia remaja adalah penentu masa depanya nanti”.
3
Potensi masalah untuk dicegah:
-          Tinggi
3
1
3/3X1
= 1
-    Ny N tetap memantau belajar An W, kadang ibu memarahi An W ketika An W tidak mahu belajar atau nilai peringkatnya menurun.
-    Ibu juga tidak segan-segan marah ketika An W sering bermain keluar dengan teman-temanya kadang kalau An W membangkang ibu bisa memukulnya.
4
Menonjolnya maslaah:
-          Masalah berat harus diatasi
2
1
2/2X1
= 1
-    Penerimaan An W terhadap sikap yang diberikan Ny N kepadanya tidak membuat An W jenuh
-    Namun, perilaku An W semkain menyimpang dari harapan orang tua  
TOTAL 
11/3= 3,67







c.       Diagnosa keperawatan
Resiko penularan penyakit berhubungan dengan ketidaktahuan  keluarga merawat lingkungan rumah yang dekat dekat pembuangan sampah
NO
KRITERIA
SKALA
BOBOT
SKORING
PEMBENARAN
1
Sifat masalah:
-          Ancaman kesehatan/resiko 
2
1
2/3X 1
= 2/3
















-       Ny N mengatakan sedikit resah dengan lingkungan rumahnya yang dekat dengan pembuangan sampah, bau bakar  sampah yang menyengat membuat Ny N takut akan dampak dengan kesehatan keluarganya
-       Namun sampai saat ini masih belum menandakan ada dampak terhadap kesehatan keluarga tapi anak tetangganya terkena diare dan gatal-gatal akibat anaknya sering bermain diarea itu.
2
Kemungkinan maslaah dapat diubah:
-          Sebagian
1
2
1/2X2
= 2/2=1





Ny N mengatakan sulit untk mengatasi tempat pembuangan sampah itu, karena itu adalah fasilitas tempat pembuangan sampah untuk warga kampung di desa Ny. N
3
Potensi masalah untuk dicegah:
-          Tinggi
3
1
3/3X1
= 1
Ny N mengatakan tempat pembuangan itu untuk segera dipindah atau ditangani karena berdampak pada ketidaknyamanan keluarganya serta kesehatan keluarganya.
4
Menonjolnya maslaah:
-          Masalah berat harus diatasi
2
1
2/2X1
= 1
Akibat dampak negative dari tempat itu lebih besar khususnya untuk kalangan anak-anak, maka setidaknya pembuangan tersebut dipindah ketempat yang lebih asing dari pemukiman warga
TOTAL 
11/3= 3,67




13.  DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
-          Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak
-          Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja
-          Resiko penularan penyakit berhubungan dengan ketidaktahuan  keluarga merawat lingkungan rumah yang dekat dekat pembuangan sampah

14.  RENCANA KEPERAWATAN
1.      Diagnos keperawatan 1
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan anak berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tumbuh kembang anak.
TUJUAN KHUSUS
KRITERIA
STANDART HASIL
INTERVENSI
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X kunjungn diharapkan:
-       Keluarga mengetahui tahap tumbuh kembang anak
-       Keluarga mengutamakan kebutuhan anak akan masa depan dan kesehatanya
-       Keluarga memenuhi hak anak akan kasih sayang dan perhatian dari orangtua







Verbal pengetahuan
Keluarga dapat:
1.   menjelaskan tahap pertumbuhan dan perkembangan sesuai  usia anak
2.   menyebutkan dampak dari kurangnya perhatian orangtua terhadap perilaku anak
3.   menjelaskan pengertian dari pergaulan bebas
4.   menjelaskan dampak dari pergaulan bebas
5.   menjelaskan pengertian dan bahaya merokok terhadap  kesehatan

1.      Kontrak dengan keluarga
2.      Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang:
-       tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai usianya.
-       Dampak dari kurangnya perhatian oramgtua terhadap perilaku anak

3.      Pertemuan dengan keluarga dan membahas tentang:
2.      Kebutuhan anak sesuai tahap tumbuh kembangnya diusia remaja.
3.      dampak dari kurangnya perhatian dari orang tua terhadap perilaku anak:
-          Pengertian pergaulan bebas
-          Dampak pergaulan bebas terhadap masa depan anak
-          Pengertian merokok
-          Dampak merokok terhadap kesehatan 
4.   Berikan kesempatan keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah didiskusikan
5.   Beri pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan
6.   Berikan penjelasan ulang bila ada materi yang belum dipahami
7.   Evluasi secara singkat terhadap topic yang diberikan
8.   Pantau respon terhadap materi yang disampaikan

2.      Diagnosa Keperwatan 2
Perubahan perilaku anak berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal kebutuhan dalam pengembangan remaja
TUJUAN KHUSUS
KRITERIA
KRITERIA HASIL
INTERVENSI
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X kunjungn diharapkan:
-    Keluarga mengetahui tahap-tahap dalam  pengembangan usia remaja
-    Keluarga mengerti sikap mendidik anak yang benar di usia remaja





Verbal pengetahuan
Keluarga dapat:
1.   Menjelaskan tahap-tahap dalam pengembangan usia remaja
2.   Mengetahui sikap mendidik anak yang benar di usia remaja


1.      Kontrak dengan keluarga
2.      Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang:
-          tahapan pengembangan anak sesuai usianya.
3.   Pertemuan dengan keluarga dan membahas tentang:
-          sikap orang tua dalam mendidik anak di usia remaja
-          dampak didikan yang terlalu otoriter
4.   Berikan kesempatan keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah didiskusikan
5.   Beri pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan
6.   Berikan penjelasan ulang bila ada materi yang belum dipahami
7.   Evluasi secara singkat terhadap topic yang diberikan
8.   Pantau respon terhadap materi yang disampaikan




3.      Diagnosa keperawatan 3
Resiko penularan penyakit berhubungan dengan ketidaktahuan  keluarga merawat lingkungan rumah yang dekat dekat pembuangan sampah.
TUJUAN KHUSUS
KRITERIA
KRITERIA HASIL
INTERVENSI
Setelah dilakukan tindakan keperatawan selama 1X kunjungan  diharapkan kelurarga:
-          Keluarga merasa nyaman
-          Keluarga mengetahui pencegahan terhadap penularan penyakit  

Verbal pengetahuan
Keluarga dapat:
1.   Menjelaskan. penularan penyakit
2.   Manjelaskan pengertian hygine personal dan lingkungan
3.   Menjelaskan manfaat hygine personal dan lingkungan
4.   Menyebutkan penatalaksanaan hygine personal dan lingkungan 

1.   Kontrak degan keluarga
2.   Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang hygine personal dan lingkungan
3.   Pertemuan dengan keluarga dan membahas tentang hygine personal dan lingkungan:
-          Pengertian hygine personal dan lingkungan
-          Manfaat dari hygine personal dan lingkungan
-          Penatalaksanaan hygine personal dan lingkungan
4.      Berikan kesempatan keluarga untuk menanyakan penjelasan yang telah didiskusikan
5.      Beri pujian terhadap kemampuan memahami materi yang diberikan
6.      Berikan penjelasan ulang bila ada materi yang belum dipahami
7.      Evaluasi secara singkat terhadap topic yang diberikan
8.      Pantau respon terhadap materi yang diberikan
















BAB IV
KESIMPULAN

a.      KESIMPULAN
Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):
1.      Pertumbuhan Fisik: 
-          Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%
-          Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
-          Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki, proporsi tubuh memanjang
2.      Sosial Emosional
-          Kemampuan bersosialisasi meningkat.
-          Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis.
-          Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima oleh kawan dan di samping itu persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep diri.
-          Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah beralih pada teman sebaya
b.      Bermain pada anak
Pada usia ini anak dapat bermain dalam kelompok (keluar), misalnya melalui sepak bola, basket, badminton, mendengar musik atau TV serta dengan buku-buku.
c.       Pola minat dan seks    -
h.      minat pada perubahan
i.        suka lawan jenis

a.      SARAN
Dalam mengerjakan asuhan keperawatan komunitas keluarga dibutuhkan Dalam memberika asuhan keperawatan komunitas tentang keluarga kepada anak remaja, keluarga harus tahu tahapan tumbuh kembang anak.Orang tua harus bisa menempatkan diri dalam menghadapi anak remaja agar tidak terjadi perselisihan.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Zaidin. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga . EGC. Jakarta.
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu: Yogyakarta
Stanhope Mercia, dkk. 1995. Keperawatan Komunitas dan Kesehatan Rumah. EGC. Jakarta.
Stoppard Mirian. 2010. Panduan Kesehatan Keluarga. Erlangga. Jakarta
Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Transkultural. EGC: Jakarta
Suprajitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga. EGC. Jakarta.

1 komentar:

  1. Casino Resort & Spa, New Orleans - Mapyro
    The Casino Resort & 광양 출장안마 Spa is a 제주도 출장안마 luxury spa 강릉 출장마사지 and wellness destination located off South Point in New Orleans, 김포 출장안마 Louisiana, 김포 출장샵 offering wellness, casino,

    BalasHapus