Kamis, 25 Mei 2017

AsuhanKeperawatan pada PERIKARDITIS


BAB 1
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom).
Perikardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkkus terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yang bertemu di pangkal jantung membentuk kantung jantung. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar pergesekan antara perikardium pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung. Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena itu membutuhkan makanan yang dibawa oleh darah, pembuluh darah yang terpenting dan memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri koronaria.
Perikardium dapat terlibat dalam berbagai kelainan hemodinamika, radang, neoplasi, dan bawaan. Penyakit perikardium dinyatakan oleh tmbunan cairan (disebut efusi perikardium), radang (yaitu perikarditis). Perikarditis ialah penyakit sekunder dimanapun di tubuh contohnya penyebaran infeksi kedalam kantung perikareritematasus sistemik. Tetapi kadang-kadang perikarditis terjadi sebagai kelainan primer.
Pada perikarditis, ditemukan reaksi radang yang mengenai lapisan perikardium viseratis dan atau parietalis.ditemukan banyak penyebab tetapi yang paling sering ialah akut, perikarditis non spesifik (viral), infark miokard dan uremia.
Untuk itu dalam makalah ini kelompok akan menjelaskan tentang perikarditis  beserta asuhan keperawatannya dan diharapkan bisa membantu mahasiswa, tenaga kesehatan dan masyarakat umum untuk lebih memahami tentang masalah perikarditis.

I.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      laporan pendahuluan pada perikarditis ?
2.      asuhan Keperawatan pada perikarditis ?

I.3 TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1.      untuk memahami bagaimana laporan pendahuluan pada perikarditis ?
2.      untuk memahami asuhan keperawatan pada kasus perikarditis ?

I.4 MANFAAT PENULISAN
Dengan adanya makalah seminar ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami dan membuat asuhan keperawatan pada klien dengan perilaku kekrasan serta mampu mengimplementasikannya dalam proses keperawatan.
























BAB II
PEMBAHASAN


II.1 Konsep perikarditis
A.    Definisi
Perikarditis adalah inflamasi kantong perikardium yang berisi cairan dan menggiling jantung. Perikarditis dapat terjadi akibat berbagai jenis trauma jantung, termasuk infark miokard, trauma tumpul atau tembus ke dada, infeksi, atau neoplasma. Penyakit ginjal, demam reumatik, dan penyakit sistematik lainya juga dapat menyebabkan perikarditis.
Pada trauma, penyakit atau infeksi, inflamasi jaringan perikardium menyebabkan penimbunan cairan di ruang interstisial. Eksudat ini dapat bersifat purulen jika terinfeksi bakteri. Perikarditis akut biasanya menghilang sendiri dalam 2 sampai 6 minggu. Perikarditis kronis biasanya berkaitan dengan gejala penyakit jantung atau inflamasi sistematik. (Elizabeth, 2009).
Peradangan pada perikardium (perikarditis) dapat disebabkan oleh infeksi bakteri , virus, atau jamur. Perikarditis juga dapat timbul sebagai komplikasi dari penyasistemis, seperti atritis reumatoid lupus eritomatosus, uremia, infeksi miokardium, atu trauma.
Perikarditis adalah peradangan pada viseral, parietal perikardium atau keduanya. Pada perikarditum dan keduanya. Pada perikarditis eksudatis terdapat cairan yang bercampur nanah(purulen) dalam celah perikardium. Apabila cairan ini cairan ini bertambah banyak akan timbul tampanode jantung., karena jantung mengalami kompresi sehingga fungsi jantung sebagai pompa terganggu. Pengembalian vena ke jantung dan kemampuan jantung untuk memompakan darah arteria berkurang tamponado jantung yang tidak ditangani dapat mengakibatkan syok dan kematian. (Baradiro Merry, dkk 2001)
Perikarditis adalah semua proses baik primer maupun sekunder, akut maupun kronis yang mengenai perikard. (RSU. DR. Soetomo, 1994).




B.     Macam-macam perikarditis
Menurut (Baradiro Merry, dkk 2001), perikarditis dibagi menjadi 2 yakni:
1.      Perikarditis Akut
Pada perikarditis akut, tidak dapat dihindari terdapatnya eksudat  fibrinosa pada permukaan perikardium yang berhubungan dengan radang akut. Pada sebagian besar kasaus, terdapat eksudat berupa cairan serosa dan mungkin ini menjadi pendarahan.virus penyebab yang sering ditemukan ialah coxsackievirus A dan B, herpes simpleks dan ifluenza. Perikarditis bakterialis berasal dari penyebaran langsung fokus intra toraksikus atau infeksi aliran darah.
Tanda – tanda klinis perikarditis akut meliputi :
-          Friction rub perikardium disertai dengan nyeri prekordial yang menyerupai nteri serangan infark miokardium.
-          Nyeri juga dapt dirasakan pada bahu kiri yang menyebar ke leher sampai lengan kiri. Nyeri dapat berkurang apabila pasien duduk dan bertambah apabila ia berbaring.
-          Temperatur meningkat
-          Leukositosis (sel darah putih 10.000-20.000/mm3).
-          EKG menunjukkan bradikardia.
-          Pada sinar-X toraks,tampak eksudatif perikardium.
Apabila pengumpulan cairan ke dalam kantong perikardium terjadi perlahan, pasien mungkin tidak merasakan nyeri. Kadang-kadang cairan yang terkumpul dapat mencapai 1 liter
Penanganan medis perikarditis akut
-          Pemberi antibiotika
-          Suportif(mengurangi rasa nyeri dan menurunkan temperatur dengan antipiretik)
-          Obat anti-inflamasi (non-steroid) seperti Indomethacin.
-          Apabila cairannya banyak, dilakukan perikardiosentesis.
2.      Perikarditis Kronis
Trauma atau malignasi dapat menimbulkan fibrosis pada perikardium. Perikardium yang fibrotik ini juga membuat kompresi pada jantung sehingga fungsi jantung sebagai pompa terganggu. Pasien akan mengeluh cepat lelah, ada dispnea, dan tanda – tanda kegagalan jantung kongestif. Pengangkatan perikardium (perikardiektomi) dapat dilaksanakan.
Perikarditis kronis merupakan bentuk penyakit jatingan ikat seperti reumatoid artritis, dan tubekolosis. Pada sebagian besar kasus ditemukan penebalan jaringan fibrosa yng nyata pada lapisan perikardium. Banyak penderita dengan riwayat infark miokard sebelumnya, mempunyai daerah fibrosis perikardium, sebagai hasil perbaikan perikarditis akut yang diderita sebelumnya. (J. C. FUnderwood. 2000)
Menurut (RSU. DR. Soetomo, 1994), spektrum klinis dari perikarditis:
1.      Perikarditis akut
a.       Keluhan dan pemeriksaan fisik
Karakteristik adalah nyeri dada yang bertambah hebat bila penderita inspirasi dalam atau berbaring. Nyeri berkurang bila penderita duduk membungkuk ke depan. Sesak nafas sering menyertai keluhan nyeri dada. Keluhan lain tergantung penyebab, antara lain dapat didahului dengan panas badan, nyeri otot dan sendi-sendi. Khas adalah bising gesek perikard yang umumnya trifasik, tetapi dapat juga bifasik atau monofasik.
b.      Hasil pemeriksaan diagnostik:
-          EKG : Tidak spesifik dapat berupa ST elevasi, gelombang T yang datar atau inversi, electrical alternans, low voltage.
-          Foto Thorax : Tidak menunjang umumnya bayangan jantung tidak membesar.
-          Laboratorium : Tergantung penyebab, sebaiknya diperiksa darah lengkap, faal ginjal, pemeriksaan serologi, kultur spesifik/non spesifik, mantcux test.
-          Ekokardiografi : Berguna untuk memastikan adanya cairan intra perikard, penyakit myocard atau katup jantung.
c.       Pengobatan
-          Sebaiknya kausal
-          Symptomatik untuk mengatasi nyeridengan obat anti inflamasi non steroid seperti salisilat maupun preparat steroid.
-          Pericardiactomy bilamana sering terjadi kekambuhan.



2.      Efusi perikard
Effusi perikard adalah penumpukan cairan di dalam rongga perikard tanpa disertaikompresi jantunng. Tergantung dari penyebabnya cairan dapat berupa transudat, eksudat, darah, bahkan pus.
a.       Keluhan dan pemeriksaan fisik
Keluhan yang spesifik tidak ada. Nyeri yang sebelumnya ada  biasanya menghilang bila cairan yang menumpuk cukup banyak. Penderita biasanya agak gelisah . nadi agak meningkat. Pada perkusi batas jantung melebar. Pada auskultasi suara jantung melemah dan jauh.
b.      Hasil pemeriksaan diagnostik
-          Foto Thorax : Bayangan jantung biasanya membesar, spesifik bila bayangan jantung berbentuk tenda (segitiga).
-          EKG + Laboratorium : Seperti pada perikarditis akut, tidak spesifik.
-          Ekokardiografi : Diagnosa pasti dengan pemeriksaan ekordiografi dapat menentukan jumlah cairan, ada tidaknya tanda-tanda kompresi jantung.
c.       Pengobatan
-          Bila terjadi gejala klinis minimal dan jumlah cairan tidak banyak – terapi kontervatip
-          Bila jumlah cairan banyak dan mulai ada tanda-tanda gangguan bemodinamik --- pericardiocentesis.
-          Pada perikarditis puruketa sebaiknya dilakukan surgical drainage.
-          Untuk mengatasi relaps dapat dilakukan pericardidese dengan menggunakan 5 fluro urasil, tertracilin atau steroid yang di suntikkan
3.      Tamponade jantung
Adalah keadaan gawat jantung dimana akibat dari penumpukan cairan di dalam rongga perikard terjadi kompresi jantung dan gangguan hemodinamik. Faktor-faktor penentu kompresi/tamponade adalah jumlah cairan, kecepatan akumulasi, pericardial compliance,dan volume intravaskuler.
a.       Keluhan dan pemeriksaan fisik
Penderita gelisah, berkeringat, sesak, hipotensi sampai shock, nadi cepat dan kecil, JVP meningkat terutama pada saat inspirasi (tanda dari Kussmaul). Pulsus paradoxus bila tekanan sistolik turun 10mmHg pada saat inspirasi. Pada perkusi batas-batas jantung membesar. Pada auskultasi suara jantung melemah dan jauh. Biasanya didapatkan tanda-tanda payah jantung kanan yang lain.
b.      Hasil pemeriksaan diagnostik:
-          Foto Thorax : pada tamponade jantung bayangan jantung tidak jelas membesar.
-          EKG dan Laboratorium : Tidak spesifik, tergantung penyebab.
-          Ekokerdiografi : Memastikan adanya cairan intra perikard dan adanya kompresi (gerakan paradoxal IVS dan kompresi ventrikel kanan terutama saat inspirasi).
c.       Pengobatan
Perlu dilakukan pericardiocentesis segera, biasanya dilaksanakan bersamaan pada saat pemeriksaan infasif di ruangan kateterisasi jantung. Bilamana dibiarkan terlalu lama penderita akan mengalami syok , bipoperkusi dan meninggal oleh karena kerusakan irreversible dari ginjal dan otak.
4.      Perikarditis  Konstriktiva
Proses menahun yang mengenai perikard yang di tandai dengan gejala seperti pada payah jantung kanan, akibat penebalan dan fibrosis jaringan perikard.
a.       Keluhan dan pemeriksaan fisik
Anoreksia, lemah, kadang-kadang terdapat dyspone dan orthopaoe. Keluhan yang menonjol adalah bengkak extremitas dan asites. Hipotensi, nadi cepat, kecil dan tidak teratur. JVP meningkat, biasanya didapatkan tanda dari Kussmaul. Pulsus paradoxus didapatkan pada 30 % kasus. Pada auskultasi jantung akan terdengar pericardial knock. Sedangkan pada auskultasi paru-paru akan terdengar ronkhi di bagian bawah paru. Sering kali didapatkan hepatomegali, asites, dan odema tungkai.
b.      Hasil pemeriksaan diagnostik:
-          Foto Thorax : Gambaran jantung umumnya atau sedikit membesar. Vaskularisasi paru-paru normal. Klasifikasi perikard tampak pada 50% kasus, terlihat paling jelas pada sisi lateral.
-          EKG : Sering didapatkan atrium fibrilasi, lain-lain tidak spesifik.
-          Laboratorium : Tidak spesifik, tergantung penyebab.
-          Ekokardiografi : Berguna untuk membedakan perikarditis konstriktiva dengan penyakit miokard. Pada perikarditis konstriktiva akan tampak gerakan septum yang abnormal dan di samping itu akan tampak ekspansi ventrikel yang terkecil mendadak pada fase permulaan diastole.
-          Pemeriksaan invasif : kurva atrium kanan menunjukkan rapid x dan y descent. Kurva ventrikel kanan menunjukkan “ dip plateau “ atau “ square-root” sign. Di samping itu didapatkan ekualisasi dan elevasi tekanan diastolic di semua ruangan jantung dan arteria pulmonalis. Keadaan ini sukar dibedakan dengan restrictive cardiomyopaty.
-          Diagnosis banding : Restrictive cardiomyopaty, Endomyocardial fibrosis.
c.       Pengobatan
Reseksi perikard.

C.    Deskripsi (Kluwer Wolters, 2012)
-          Inflamasi pericardium-kantong fibroserosa yang melapisisi, menyokong, dan melindungi jantung
-          Dapat akut atau kronis
-          Bentuk akut: dapat fibrinosa atau efussif; ditandai dengan eksudat sarosa, purulent, atau hemoragik
-          Bentuk kronis:  ditandai dengan penebalan pericardium dengan jaringan ikat padat
-          Bentuk kronis disebut perikarditif konstriktif
-          Bentuk lambat disebut sindrom dressler: dapat terjadi beberapa minggu setelah serangan jantung atau pembedahan jantung

D.    Etiologi  (Kluwer Wolters, 2012)
-          Ekokardiografi, dapat mengidentifikasi akumulasi cairan di kantong perikardium.
-          Infeksi bakteri, jamur, atau virus (pada pericarditis infeksius)
-          Neoplasma (premier atau metastatik)
-          Radiasi dada dosis tingkat tinggi
-          Uremia
-          Hipersensivitas atau penyakit auto imun
-          Obat seperti hidralazin atau prokamid
-          Factor idiopatik
-          Infark miokardium
-          Trauma dada
-          Aneuresima aorta dengan kebocoran pericardial
-          Miksedema dengan deposit kolesterol pada pericardium
-          Radiasi
-          Masalah reumatologik
-          Tuberculosis
-          Lebih sering menyerang pria disbanding wanita
-          Lebih sering terjadi pada pria berusia 20 hingga 50 tahun

E.     Perangkat Diagnostik (Elizabeth, 2009)
-          Dapat terdengar bising gesekan (friction rub) dengan stetoskop akibat kantong yang inflamasibergesekan dengan jantung setiap kali jantung berdenyut.
-          Tanda inflamasi sistemik (demam, peningkatan laju endap darah, dan peningakatan hitung leukosit) dapat terjadi.

F.     Komplikasi (Elizabeth, 2009)
Tamponade jantung, penekanan jantung akibat penimbunan berlebihan cairan atau darah di dalam kantong perikardium, dapat terjadi jika tekanan di kantong perikardium meningkat sehingga setara atau lebih besar dari pada tekanan tekanan diastolik jantung. Hal ini menyebabkan pengisian diastolik jantung berhenti, akibat volume sekuncup dan curah jantung kolaps.

G.    Penatalaksanaan
Menurut (Elizabeth, 2009):
-          Tirah baring, disertai elevasi bagian kepala tempat tidur untuk memperbaiki pernapasan.
-          Terapi oksigen.
-          Terapi antibakterium, antijamut, atau antivirus apabila dicuragai ada penyebab infeksi.
-          Drainase cairan perikardium (perikardiosentesis) atau pengangkatan perikardium (perikardektomi) mungkin dilakukan.

Menurut  (Kluwer Wolters, 2012)
a.       Umum
-          Penanganan demam reumatik, uremia, tuberculosis atau penyakit penyebab lain
-          Pembatasan diet berdasarkan penyakit penyebab
-          Tirah baring jika demam dan nyeri menetap
b.      Pengobatan
-          Obat anti-inflamasi nonsteroid
-          Kortikosteroid
-          Antibiotic
c.       Pembedahan
-          Drainase bedah
-          Perikardiosentesis parsial (untuk pericarditis kambuhan)
-          Perikardektomi total (untuk pericarditis kontriktif)

H.    Patofisiologi
Jaringan pericardium hancur akibat bakteri atau zat lain yang dilepaskan mediator kimia inflamasi kedalam jaringan sekitar. Friksi terjadi saat lapisan yang mengalami infalamasi saling bergesekan. Mediator k mengakibatkan dilatasi pembuluh darah dan menigkatkan permeabilitas pembuluh darah. Protein dan cairan bocor dari pembuluh darah mengakibatkan edema ekstraseluler. Sindrom dressler dapat disebabkan oleh respon autoimun.

-          Infeksi Mikroorganisme patogen
 ( bakteri, virus, jamur, protozoa, parasit)
-          Hipersensivitas atau penyakit auto imun
-          Neoplasma (premier atau metastatik)
-          Factor idiopatik
-          Infark miokardium
-          Trauma dada
 



Faktor penyebab dilepaskan oleh mediator kimia inflamasi ke dalam jaringan 

Peradangan pada perikardium, lapisan viseral, lapisan parietal

Jaringan perikardium hancur
 

Dilatasi pembuluh darah dan    permeabilitas pembuluh darah
 

Protein dan cairan bocor dari pembuluh darah

Penimbunan cairan di ruang interstitial sehingga terjadi edema di ruang ekstraseluler  
PERIKARDITIS


        Perikarditis akut                                                  perikarditis kronis

Terdapat fibrinosis                                   penebalan perikardium dg jaringan fibrosa                                                                     
-          Eksudat serosa                                               kompresi jantung
-          Eksudat purulen
-          Hemoragik                                                     cepat lelah     sama dengan tanda CHF
Intoleransi aktifitas
 
v                                                                                                          CHF kanan  CHF kiri
Fungsi jantung     proses inflamasi  produksi cairan semakin
                                                                                                   -Bengakak pd ekstremitas- kulit
CO                          leukosit          -  nyeri perikordial,                       -  BB                        pucat
Gangguan perfusi jaringan
Hipertermi
          disertai friction rub          sesak                      -         
-      
Gangguan pola napas
Nyeri pd bahu ki sampai lengan ka
-       nyeri otot dan sendi                     
Intoleransi aktifitas
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
Metabolisme tubuh    suplay
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
                                  O2
Gangguan pertukaran gas
 


II.2 Asuhan Keperawatan pada perikarditis
1.      Pengkajian:
a.       Identitas pasien (nama, jam masuk MRS, umur, pekerjaan, jenis kelamin)
b.      Riwayat kesehatan:
-         Factor predisposisi
-         Nyeri tajam dan mendadak, biasanya dimulai disternum dan menyebar keleher, bahu, punggung, dan lengan
-         Nyeri pleuritik yang mengakibatkan dengan inspirasi dalam menurun saat pasien duduk dan membungkuk kedepan
-         Dyspnea
-         Nyeri dada (dapat menyerupai nyeri infark miokardium)
c.       pemeriksaan fisik
-         Gesekan pericardial
-         Nadi apical melemah
-         Retensi caitran, asites, hepatomegaly (menyerupai gejala gagal jantung kanan kronis)
-         Jika disertai efusi pericardium: takikardia
Jika disertai temponade jantung: kulit lembap dan pucat, hipotensi, pulsus paradoksus, distensi vena jugularis, dan dyspnea
d.      Hasil pemeriksaan
1)      Labolatorium
-         Hitung leukosit meningkat, terutama pada pericarditis infeksius
-         Leju endap darah meningkat
-         Kadar CK-MB serum sedikit meningkat dengan miokarditis terkait
-         Kultur cairan pericardium dapat mengidentifikasi organisme penyebab pada perikarditi, bakteri atau jamur
-         Kadar BUN meningkat pada uremia.
-         Peningkatan titer anti treptolisin-O dapat mengindikasikan demam reumatik
-         Reaksi positif pada uji kulit derivate protein murni mengindikasikan tuberculosis.

b.      Pencitraan
-          (Ekokardiografi yang menunjukkan ruang bebas gema diantara dinding ventrikel dan pericardium mengindikasiakan efusi pericardium\
-          CT scan resolusi tinggi dan MRI mengungkap penebalan pericardium
e.       Prosedur diagnostic
Elektrokardiografi menunjukkan elevasi segmen ST melintasi precordium

2.      Diagnosa keperawatan
-          Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d poses inflamasi pada perikardium
(Dx priorotas )
-          Hipertermi b.d proses inflamasi
-          Gangguan pola napas b.d penurunan ekspansi paru
-          Intoleransi aktifitas b.d kelemahan otot tubuh
-          Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan metabolisme tubuh
-          Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan suplai O2 ke jaringan

3.      Rencana keperawatan
-          Dx keperawatan  :
Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d poses inflamasi pada perikardium
-          Tujuan                  : 
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan nyeri hilang.
-          Kriteria Hasil       :
-           Nadi normal (16-20x/mnt)
-          Skala nyeri normal 0-1 (nyeri ringan)
-          Nyeri dada saat inspirasi dan di sternum menyebar keleher, bahu, punggung, dan lengan berkurang.





Intervensi
-                      Rasional
1.      Bina hubungan saling percaya



2.      Ajarkan teknik distraksi- relaksassi:
-          Mendengarkan music
-          Nafas dalam

3.      Observasi TTV: Td, N, S

4.      Observasi skala nyeri
-          1-3 nyeri ringan
-          4-6 nyeri sedang
-          7-9 nyeri berat
-          10 sangat nyeri

5.      Pemberian obat sesuai advis dokter
-          Antibiotic 
-          Analgesik 
1.      Membina hubungan kepercayaan untuk mempermudah memberikan pelayanan secara maximal

2.      Menurunkan rasa nyeri pasien






3.      mengetahui perkembangan kondisi pasien 
4.      mencegah perkembangan tingkat nyeri pasien






5.      meringankan peradangan dan nyeri perikardial


4.      Implementasi
Didasarkan pada diagnose yang muncul baik secara actual, resiko, atau pdilakukan otensial. Kemudian dilakukan tindakan keperawatan yang sesuai.

5.      Evaluasi
Disimpulkan berdasarkan pada sejauh mana keberhasilan mencapai criteria hasil. Sehingga dapat diputuskan apakah intervensi dapat dilanjutkan atau dihentikan atau diganti jika tindakan yang dilakukan tidak berhasil.


BAB II
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
Perikarditis adalah inflamasi kantong perikardium yang berisi cairan dan menggiling jantung. Perikarditis dapat terjadi akibat berbagai jenis trauma jantung, termasuk infark miokard, trauma tumpul atau tembus ke dada, infeksi, atau neoplasma. Penyakit ginjal, demam reumatik, dan penyakit sistematik lainya juga dapat menyebabkan perikarditis. (Elizabeth, 2009).

III.2 SARAN
Gunakanlah waktu sebaik-baiknya untuk mencari ilmu untuk masa depan yang cemerlang.





















DAFTAR PUSTAKA

1.      Corwin J. Elizabeth. 2009. Patofosiologi. Jakarta: EGC
2.      Heger J. W. 1997. Kardioogi edisi 3. Jakarta: EGC  
3.      J. C.F. Underwood. 2000. Patologi Umum Sistemik. Jakarta: EGC
4.      Kluwar Wolters. 2012. Kapita Selekta Penyakit Edisi 2. Jakarta. EGC 

1 komentar:

  1. I want to share with you all on how Dr Itua saves my life with his powerful Herbal medicines, I was diagnosed of Oral/Ovarian Cancer which i suffered from for 5 years with no positive treatment until when My son came to me in the hospital when i was laying down on my dying bed waiting for god to call out my name to join him in heaven.
    My son was so excited that very day he came across Dr Itua on Blogspot, we decided to give him a try although we Americans are so scared to trust Africans but i really have no choice that time to choose life in between so we gave a try to Dr Itua Herbal medicines, god willing he was a good man with a god gift. Dr Itua sent us herbal medicine. It was three bottles. I took it for three weeks as an instructor and these herbal medicines heal me, cure my Oral/Ovarian Cancer completely. I have been living for 9 months now with a healthy life with no more symptoms.
    I'm sponsoring Dr Itua in LA Advert on Cancer patent seminar which my son will be participating too and other patent Dr Itua has cured from all kind of human disease, also if you are sick from disease like,Epilepsy,Breast Cancer,Prostate Cancer,Throat cancer,Thyroid Cancer,Uterine cancer,Fibroid,Angiopathy, Ataxia,Arthritis,Brain cancer,Hiv,. Vaginal cancer,Herpes,Colon-Rectal Cancer,Chronic Disease.Amyotrophic Lateral Sclerosis,Brain Tumor,Fibromyalgia,Fluoroquinolone Toxicity,Multiple myeloma,Tach Diseases,Leukemia,Liver cancer,
    Esophageal cancer,Gallbladder cancer,,Bladder cancer,Gestational trophoblastic disease,Head and neck cancer,Hodgkin lymphoma
    Intestinal cancer,Kidney cancer,Hpv,Lung cancer,Adrenal cancer.Bile duct cancer,Bone cancer,Melanoma,Mesothelioma,Neuroendocrine tumors
    Non-Hodgkin lymphoma,Cervical Cancer,Oral cancer,Hepatitis,Skin cancer,Soft tissue sarcoma,Spinal cancer,Pancreatic Cancer, Stomach cancer
    Testicular cancer,
    Syndrome Fibrodysplasia Ossificans ProgresS sclerosis,Alzheimer's disease,Chronic Diarrhea,Copd,Parkinson,Als,Adrenocortical carcinoma Infectious mononucleosis,Vulvar cancer,Ovarian cancer,,Sinus cancer, Here Is The Wonderful Healer Contact. Name_ Doctor Itua, Email Contact: drituaherbalcenter@gmail.com, Phone/WhatsApp: +2348149277967

    BalasHapus